Tingkat literasi anak di Kabupaten Buru masih menghadapi tantangan, antara lain keterbatasan akses bahan bacaan, minimnya pemanfaatan teknologi, serta lemahnya dukungan keluarga dan komunitas. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan minat baca dan keterampilan menulis anak-anak di Desa Lamahang melalui program Gerakan Literasi Baca-Tulis yang berbasis komunitas. Program dilaksanakan selama enam bulan dengan melibatkan 65 anak usia 7–12 tahun, 10 guru dan relawan literasi Rumah Belajar Komunitas Pulau Buru. Metode pelaksanaan menggunakan pendekatan partisipatif melalui tiga tahap, yaitu persiapan, implementasi, dan evaluasi. Data dikumpulkan melalui observasi partisipatif, angket kepada guru dan orang tua, serta wawancara mendalam, kemudian dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan pada frekuensi kunjungan ke pojok baca, durasi membaca, keterlibatan anak dalam mendongeng, kemampuan menulis kalimat sederhana, penyusunan cerita runtut, serta partisipasi orang tua dalam mendampingi anak membaca di rumah. Temuan ini menunjukkan bahwa intervensi literasi berbasis komunitas yang memadukan bahan bacaan, metode pembelajaran kreatif, dan teknologi sederhana efektif dalam memperkuat ekosistem literasi di wilayah kepulauan. Model program ini berpotensi direplikasi pada komunitas lain dengan karakteristik serupa.