Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PELAKSANAAN KEGIATAN MBKM KEWIRAUSAHAAN TERHADAP USAHA LARASA Ruslie, Elyvan; Utama, Louis; Nathalie, Livia; Marchia, Viella
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol. 8 No. 2 (2025): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v8i2.34733

Abstract

Increased public awareness of healthy lifestyles creates new business opportunities, especially in the traditional food sector that needs to adapt to the demands of modern consumers. Through the Merdeka Learning Campus Merdeka (MBKM) Entrepreneurship Program, students developed Larasa, a healthy market snack business that maintains traditional flavors but is hygienically processed and low in sugar. Using the Lean Canvas approach, Larasa conducted market validation through participation in three bazaar activities, including at Taman Anggrek Mall and Tarumanagara University campus. During these events, Larasa sold 705 products, indicating a positive consumer response to the concept of healthy market snacks. This endeavor not only reflects the success of the marketing and operational strategies, but also contributes to the preservation of local culture and creative economic development by the younger generation. ABSTRAK Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap gaya hidup sehat menciptakan peluang bisnis baru, khususnya di sektor makanan tradisional yang perlu beradaptasi dengan tuntutan konsumen modern. Melalui Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kewirausahaan, mahasiswa mengembangkan Larasa, sebuah usaha jajanan pasar sehat yang mempertahankan cita rasa tradisional namun diolah secara higienis dan rendah gula. Menggunakan pendekatan Lean Canvas, Larasa melakukan riset pasar melalui partisipasi dalam tiga kegiatan bazar, termasuk di Mall Taman Anggrek dan kampus Universitas Tarumanagara. Selama kegiatan tersebut, Larasa berhasil menjual 705 produk, menunjukkan respons positif dari konsumen terhadap konsep jajanan pasar sehat. Usaha ini tidak hanya mencerminkan keberhasilan strategi pemasaran dan operasional, tetapi juga berkontribusi dalam pelestarian budaya lokal dan pengembangan ekonomi kreatif oleh generasi muda.
SOSIALISASI PEMANFAATAN MINYAK JELANTAH MENJADI PRODUK BERNILAI GUNA DALAM BENTUK SABUN CUCI Tunjungsari, Hetty Karunia; Marchia, Viella; Valentina, Victoria
Jurnal Abdimas Sangkabira Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal Abdimas Sangkabira, Desember 2025
Publisher : Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdimassangkabira.v6i1.2684

Abstract

Minyak jelantah merupakan limbah rumah tangga yang dapat mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan apabila tidak dikelola dengan baik. Namun, limbah ini masih memiliki potensi untuk diolah menjadi produk bernilai guna, salah satunya adalah sabun cuci. Kegiatan pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk mensosialisasikan dan memberikan pelatihan kepada masyarakat mengenai pemanfaatan minyak jelantah sebagai bahan baku pembuatan sabun cuci. Survei dilakukan untuk mengukur tingkat pengetahuan masyarakat sebelum dan sesudah pelatihan, sedangkan wawancara dan observasi digunakan untuk memahami pengalaman peserta serta efektivitas kegiatan pelatihan. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan dalam beberapa tahap, yaitu persiapan bahan dan alat, sosialisasi mengenai dampak negatif minyak jelantah terhadap lingkungan dan kesehatan, pelatihan teknis pembuatan sabun cuci, serta evaluasi hasil kegiatan. Pelatihan diberikan secara langsung kepada kelompok masyarakat di lingkungan tempat tinggal yang telah ditentukan, dengan pendekatan partisipatif dan berbasis praktik. Hasil dari kegiatan pengabdian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan signifikan dalam pemahaman masyarakat mengenai pengelolaan limbah minyak jelantah dan kemampuan mereka dalam memproduksi sabun cuci secara mandiri. Selain itu, masyarakat mulai melihat potensi ekonomi dari produksi sabun ini sebagai peluang usaha rumah tangga. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kesadaran lingkungan, tetapi juga mendukung pengelolaan limbah yang berkelanjutan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat secara lokal. Dengan demikian, pelatihan ini diharapkan dapat menjadi model kegiatan yang dapat direplika di wilayah lain yang menghadapi permasalahan serupa.