Bagus Satrio Utomo Prawiraharjo
Universitas Muhammadiyah Cileungsi

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Tinjauan Penerapan Standar dan Regulasi pada Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS): Studi Perbandingan Nasional dan Internasional Renaldo Marsal; Bagus Satrio Utomo Prawiraharjo
Knowledge on Sustainability, Longevity, and Interdisciplinary Vol. 1 No. 3 (2025): KONSULI: Knowledge on Sustainability, Longevity, and Interdisciplinary
Publisher : PT Konsuli Corpora Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) menjadi salah satu pilar utama dalam upaya transisi energi bersih dan pengurangan emisi karbon di Indonesia. Pemanfaatan teknologi PLTS terus meningkat melalui berbagai bentuk instalasi, seperti sistem atap (rooftop), sistem lahan (ground-mounted), dan sistem terapung (floating solar PV), yang dirancang untuk mengoptimalkan potensi energi surya sesuai kondisi geografis dan kebutuhan beban. Namun, penerapan standar teknis dan regulasi yang berbeda pada tiap tipe instalasi menimbulkan tantangan dalam menjamin keselamatan ketenagalistrikan, keandalan operasi, dan efisiensi sistem secara keseluruhan. Studi ini melakukan tinjauan mendalam terhadap berbagai standar nasional dan internasional yang relevan dengan instalasi PLTS, mencakup SNI, PUIL 2011, IEC 61215, IEC 61730, NEC 690, dan IEEE 1547. Analisis perbandingan dilakukan untuk menilai keselarasan antara standar nasional dengan praktik terbaik internasional di negara maju seperti Jerman, Jepang, dan Australia. Hasil kajian menunjukkan bahwa sebagian besar SNI telah mengadopsi acuan IEC secara substansial, namun implementasi di lapangan masih menghadapi kendala berupa keterbatasan kompetensi teknisi, fasilitas pengujian yang belum memadai, serta lemahnya sistem sertifikasi dan pengawasan mutu. Rekomendasi utama dari penelitian ini mencakup perlunya harmonisasi regulasi antarinstansi, penguatan kapasitas sumber daya manusia di bidang ketenagalistrikan surya, dan peningkatan sistem akreditasi serta uji tipe untuk menjamin mutu dan keselamatan instalasi PLTS di seluruh Indonesia. Dengan langkah tersebut, diharapkan penerapan PLTS nasional dapat mencapai standar internasional dan mendukung pencapaian target bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) secara berkelanjutan. 
Perbandingan Kebijakan dan Implementasi Biogas di Negara Berkembang Bagus Satrio Utomo Prawiraharjo; Rizky Adi Nugraha
Knowledge on Sustainability, Longevity, and Interdisciplinary Vol. 1 No. 3 (2025): KONSULI: Knowledge on Sustainability, Longevity, and Interdisciplinary
Publisher : PT Konsuli Corpora Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Krisis energi global dan peningkatan kebutuhan energi bersih menuntut negara berkembang untuk beralih menuju sumber energi baru terbarukan (EBT). Salah satu alternatif yang potensial adalah biogas, terutama di wilayah pedesaan dengan ketersediaan limbah organik yang melimpah. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau kebijakan dan implementasi program biogas di Indonesia serta membandingkannya dengan negara berkembang lain seperti India, China, dan Vietnam. Metode yang digunakan adalah systematic literature review (SLR) dengan menganalisis publikasi dan dokumen kebijakan antara tahun 2013–2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan pengembangan biogas di India, China, dan Vietnam sangat dipengaruhi oleh dukungan kebijakan nasional, insentif fiskal, dan sistem pemantauan terpusat. Di Indonesia, meskipun program BIRU telah memberikan dampak sosial ekonomi positif, keberlanjutan operasional masih menjadi tantangan akibat lemahnya dukungan finansial dan koordinasi kelembagaan. Penelitian ini merekomendasikan perlunya penguatan kebijakan biogas nasional melalui integrasi program lintas sektor, peningkatan insentif, dan pembentukan pusat data energi terbarukan untuk menjamin keberlanjutan sistem biogas di Indonesia.