Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

PEMBERDAYAAN PETERNAK SAPI DALAM UPAYA PENINGKATAN DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT DI DUKUH PAMOTAN DAN KRETEK BANGUNTAPAN Musfirah, Musfirah; Rangkuti, Ahmad Faizal; Isni, Khoiriyah
Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.558 KB) | DOI: 10.12928/jp.v1i2.327

Abstract

Semakin berkembangnya usaha peternakan, limbah yang dihasilkan semakin meningkat. Seiring dengan pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat maka meningkat pula kebutuhan akan pangan daging sapi. Dukuh Pamotan merupakan salah satu dukuh di Desa Jambidan dengan jumlah peternak sapi yang cukup banyak. Satu kelompok peternak sapi terdiri dari 10 orang peternak sapi dengan jumlah sapi sekitar 25 ekor. Tentunya jumlah ini akan menghasilkan limbah yang berupa kotoran ternak yang cukup banyak. Apabila tidak dikelola dengan baik, limbah kotoran ternak sapi ini dapat menjadi sumber masalah kesehatan di lingkungan Dukuh Pamotan. Hal tersebut didukung oleh letak peternakan yang sangat berdekatan dengan pemukiman warga padat penduduk. Metode yang digunakan dalam pemberdayaan masyarakat adalah penyuluhan dan praktek. Hasilnya menunjukkan bahwa kehadiran peserta selama kegiatan 93%. Penilaian pre-post pengetahuan peserta menunjukkan peningkatan yang signifikan. Peserta terampil menangani limbah ternak dengan cara mengolah limbah ternak menjadi 3 (tiga) produk yaitu pupuk bokashi cair dan padat, serta pakan lele. Kesimpulannya, secara umum berjalan dengan sukses dan baik terbukti dari hasil penilaian oleh peserta berada pada kategori “Sangat Baik”. Peserta memberikan apresiasi dan sambutan yang positif dengan adanya kegiatan pelatihan ini.
PELATIHAN PENINGKATAN KESEHATAN LINGKUNGAN PADA KADER ‘AISYIAH BANGUNTAPAN UTARA Rangkuti, Ahmad Faizal; Musfirah, Musfirah; Agustin, Helfi
Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (486.192 KB) | DOI: 10.12928/jp.v2i3.420

Abstract

Pengelolaan sampah yang dilaksanakan sejak dari rumah tangga merupakan upaya memandirikan masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan kesehatan lingkungan.Permasalahan sampah tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, akan tetapi menjadi tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat. Banguntapan merupakan daerah yang sangat potensial untuk pemberdayaan masyarakat yang didukung oleh Sumber Daya Manusia khususnya Ibu kader ‘Aisyiah PCA Banguntapan Utara.Lokasi pengabdian tersebar dalam 3 PRA yaitu PRA Banguntapan 4, PRA Baturetno 1 dan PRA Baturetno 2 yang dilaksanakan pada bulan Februari – Maret 2018.Metode yang digunakan dalam pemberdayaan masyarakat adalah penyuluhan dan praktek.Upaya peningkatan sanitasi lingkungan terhadap kader ‘Aisyiah di lokasi ini dilakukan melalui 3 pelatihan yaitu pengolahan sampah organik metoda komposting (PRA Baturetno 1),pengolahan sampah plastik menjadi dompet (PRA Banguntapan 4) dan  pemanfaatan sampah botol plastik minuman sebagai media hidroponik (PRA Baturetno 2).Hasilnya menunjukkan kehadiran peserta selama kegiatan 90%.Penilaian capaian peningkatan kemampuan dalam mengolah sampah lingkungan rumah tangga menunjukkan hasil yang signifikan. Peserta terampil menangani limbah ternak dengan mengolah sampah menjadi 3 (tiga) produk yaitu media hidroponik dari botol plastik,kompos dan dompet unik dari plastik sashet kopi.Kesimpulannya, secara umum berjalan dengan sukses dan baik terbukti dari hasil penilaian oleh peserta berada pada kategori “Sangat Baik”.Peserta memberikan apresiasi dan sambutan yang positif dengan adanya kegiatan ini.
HUBUNGAN DURASI PAJANAN PM 10 DENGAN KAPASITAS VITAL PAKSA PARU SATPAM DAN PETUGAS PARKIR DI KAMPUS X KOTA YOGYAKARTA Musfirah Musfirah; Ahmad Faizal Rangkuti
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 7, No 2 (Oktober 2018) : Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.066 KB) | DOI: 10.31596/jcu.v7i2.258

Abstract

Aktivitas kendaraan bermotor pada fasilitas pendidikan berkontribusi terhadap menurunnya kualitas udara. Particulate matter (PM) 10 di Asia Tenggara menurut data WHO Tahun 2016 sebesar 55% pada 5 tahun terakhir dan menyebabkan gangguan kesehatan paru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan durasi pajanan PM 10 dengan kapasitas vital paksa paru satpam dan petugas parkir di Universitas X kota Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasioanal analitikdengan rancangan cross-sectional. Sampel pada penelitian ini adalah satpam dan petugas parkir sebanyak 32 responden dengan kriteria bersedia menjadi responden penelitian dan teknik purposive sampling. Lokasi penelitian yaitu Universitas X di Kota Yogyakarta dan dilaksanakan pada tahun 2018 menggunakan instrumen kuesioner dan spirometri. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariate  dengan menggunakan uji Fisher Exact untuk mengetahui hubungan antara durasi pajanan PM 10 dengan kapasitas vital paksa paru. Hasil uji Fisher exact  diperoleh nilai p = 0,654 (P > 0,05), artinya tidak terdapat hubungan yang bermakna antara durasi pajanan PM 10 dan kapasitas vital paksa paru. Responden sebagian besar memiliki nilai kapasitas vital paksa paru berada pada kategori tidak normal dengan durasi pajanan PM 10 > 5 tahun sebesar 37,5%. Dengan demikian, perlu upaya konkrit dari pihak universitas dalam pengendalian pencemaran udara yang berbasis eco-green.  Kata kunci : Petugas Parkir, Paparan, Partikulat udara,  Paru,Satpam
ANALISIS PENGELOLAAN KONDISI FISIK RUANG TERBUKA HIJAU PUBLIK (RTHP) DI KECAMATAN UMBULHARJO Muhammad Riski Hariyanto; Ahmad Faizal Rangkuti
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 9, No 3 (2020): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jcu.v9i3.625

Abstract

ABSTRAK Ruang terbuka hijau public (RTHP) merupakan kawasan lahan hijau yang dapat dimanfaatkan sebagai tempat untuk bersosialisasi, rekreasi, dan ekonomi. Kota Yogyakarta sebagai kota metropolitan dengan intensitas ruang terbangun yang sangat padat hanya memiliki sedikit RTHP, sebagai contoh RTHP Tahunan, Semaki, dan Gajahwong. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengelolaan kondisi fisik, mengetahui pengelolaan, mengetahui vegetasi, mengetahui fasilitas, mengidentifikasi kondisi fisik, mengetahui aksesibilitas, dan mengetahui partisipasi masyarakat yang mana semuanya berada di RTHP Kecamatan Umbulharjo. Jenis penelitian ini menggunakan dekstriptif kualitatis. Pengambilan data wawancara mendalam. Keabsahan data menggunakan teknik triangulasi. Instrumen penelitian yaitu peneliti, pedoman wawancara, alat tulis, dan rekam. Analisis menggunakan analysis interactive. Pengelolaan RTHP Gajahwong melakukan perawatan setiap hari memiliki petugas 3 personil sedangkan RTHP Tahunan dan Semaki melakukan perawatan 2 hari sekali memiliki petuas 2 personil. Vegetasi ketiga RTHP sudah baik. Fasilitas di RTHP Gajahwong dan Semaki bervariasi dan lengkap seperti adanya area bermain, bangku, sampai tersedianya toilet dan tempat sampah sedangkan RTHP Tahunan sebaliknya. Kondisi fisik terhadap kebersihan di RTHP Gajahwong dan Semaki baik sedangkan RTHP Tahunan sebaliknya, RTHP Gajawong dan Tahunan memiliki akses eksternal yang baik dapat dilewati mobil dan motor sedangkan RTHP Semaki sebaliknya. Partisipasi masyarakat di RTHP Gajahwong dan Semaki baik menjaga dan merawat sedangkan RTHP Tahunan kurang baik. RTHP Gajahwong memiliki perawatan yang lebih rutin daripada RTHP Tahunan dan Semaki. Ketiga RTHP memiliki kondisi vegetasi yang sama. RTHP Gajahwong dan Semaki memliki fasilitas yang lengkap sedangkan RTHP Tahunan sebaliknya. RTHP Gajahwong dan Semaki memiliki fasilitas yang lengkap sedangkan Tahunan sebaliknya. RTHP Gajahwong dan Semaki memiliki kondisi fisik kebersihan yang baik sedangkan Tahunan sebaliknya. Menuju RTHP Gajahwong dan Tahunan bisa dilewati mobil dan motor sedangkan Semaki sebaliknya. Partisipasi masyarakat di RTHP Gajahwong dan Semaki baik sedangkan Tahunan sebaliknya. Kata Kunci: RTHP Gajahwong, RTHP Semaki, RTHP Tahunan
PEMBERDAYAAN PETERNAK SAPI DALAM UPAYA PENINGKATAN DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT DI DUKUH PAMOTAN DAN KRETEK BANGUNTAPAN Musfirah Musfirah; Ahmad Faizal Rangkuti; Khoiriyah Isni
Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jp.v1i2.327

Abstract

Semakin berkembangnya usaha peternakan, limbah yang dihasilkan semakin meningkat. Seiring dengan pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat maka meningkat pula kebutuhan akan pangan daging sapi. Dukuh Pamotan merupakan salah satu dukuh di Desa Jambidan dengan jumlah peternak sapi yang cukup banyak. Satu kelompok peternak sapi terdiri dari 10 orang peternak sapi dengan jumlah sapi sekitar 25 ekor. Tentunya jumlah ini akan menghasilkan limbah yang berupa kotoran ternak yang cukup banyak. Apabila tidak dikelola dengan baik, limbah kotoran ternak sapi ini dapat menjadi sumber masalah kesehatan di lingkungan Dukuh Pamotan. Hal tersebut didukung oleh letak peternakan yang sangat berdekatan dengan pemukiman warga padat penduduk. Metode yang digunakan dalam pemberdayaan masyarakat adalah penyuluhan dan praktek. Hasilnya menunjukkan bahwa kehadiran peserta selama kegiatan 93%. Penilaian pre-post pengetahuan peserta menunjukkan peningkatan yang signifikan. Peserta terampil menangani limbah ternak dengan cara mengolah limbah ternak menjadi 3 (tiga) produk yaitu pupuk bokashi cair dan padat, serta pakan lele. Kesimpulannya, secara umum berjalan dengan sukses dan baik terbukti dari hasil penilaian oleh peserta berada pada kategori “Sangat Baik”. Peserta memberikan apresiasi dan sambutan yang positif dengan adanya kegiatan pelatihan ini.
PELATIHAN PENINGKATAN KESEHATAN LINGKUNGAN PADA KADER ‘AISYIAH BANGUNTAPAN UTARA Ahmad Faizal Rangkuti; Musfirah Musfirah; Helfi Agustin
Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 3 (2018)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jp.v2i3.420

Abstract

Pengelolaan sampah yang dilaksanakan sejak dari rumah tangga merupakan upaya memandirikan masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan kesehatan lingkungan.Permasalahan sampah tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, akan tetapi menjadi tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat. Banguntapan merupakan daerah yang sangat potensial untuk pemberdayaan masyarakat yang didukung oleh Sumber Daya Manusia khususnya Ibu kader ‘Aisyiah PCA Banguntapan Utara.Lokasi pengabdian tersebar dalam 3 PRA yaitu PRA Banguntapan 4, PRA Baturetno 1 dan PRA Baturetno 2 yang dilaksanakan pada bulan Februari – Maret 2018.Metode yang digunakan dalam pemberdayaan masyarakat adalah penyuluhan dan praktek.Upaya peningkatan sanitasi lingkungan terhadap kader ‘Aisyiah di lokasi ini dilakukan melalui 3 pelatihan yaitu pengolahan sampah organik metoda komposting (PRA Baturetno 1),pengolahan sampah plastik menjadi dompet (PRA Banguntapan 4) dan  pemanfaatan sampah botol plastik minuman sebagai media hidroponik (PRA Baturetno 2).Hasilnya menunjukkan kehadiran peserta selama kegiatan 90%.Penilaian capaian peningkatan kemampuan dalam mengolah sampah lingkungan rumah tangga menunjukkan hasil yang signifikan. Peserta terampil menangani limbah ternak dengan mengolah sampah menjadi 3 (tiga) produk yaitu media hidroponik dari botol plastik,kompos dan dompet unik dari plastik sashet kopi.Kesimpulannya, secara umum berjalan dengan sukses dan baik terbukti dari hasil penilaian oleh peserta berada pada kategori “Sangat Baik”.Peserta memberikan apresiasi dan sambutan yang positif dengan adanya kegiatan ini.
MENINGKATKAN DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT DI DUSUN PRINGGOLAYAN DENGAN MENERAPKAN 5 PILAR STBM Ahmad faizal rangkuti; Bella Viaril Karimah; Dandi Aninda Putri
Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2020)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jp.v4i1.1992

Abstract

Permasalahan kesehatan dipengaruhi oleh banyak hal, baik yang bersifat internal (dari dalam diri manusia) maupun yang bersifat eksternal (dari luar diri manusia). Salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yaitu melalui program nasional sanitasi total berbasis masyarakat (STBM). Menurut Permenkes RI No. 3 Tahun 2014 menjelaskan bahwa STBM adalah pendekatan untuk mengubah perilaku hygienis dan saniter melalui pemberdayaan masyarakat dengan cara pemicuan. Kegiatan pengabdian didahului dengan komunikasi dan sosialisasi rencana kegiatan. Pengambilan data masyarakat untuk mengetahui gambaran umum terkait permasalahan kesehatan lingkungan yang ada di Dusun Pringgolayan khususnya di RT 01, 02 dan 13 dengan metode survei dan observasi lapangan dari rumah ke rumah untuk mendapatkan data dengan panduan kuesioner lembar cheklist. Data yang sudah diperoleh  kemudian diolah menjadi bahan untuk penyuluhan dan pelatihan. Warga sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon diperoleh nilai p-value sebesar 0,000 (<0,05), artinya ada peningkatan pengetahuan yang bermakna antara sebelum (77%) dan sesudah (91%) diberikan penyuluhan. Warga Dusun Pringgolayan dapat memahami dengan baik pentingnya STBM.
Faktor Lingkungan dan Perilaku yang Berhubungan dengan Kejadian Malaria di Kecamatan Panyabungan Mandailing Natal Sumatera Utara Ahmad Faizal Rangkuti; Sulistyani Sulistyani; Nur Endah W
BALABA: JURNAL LITBANG PENGENDALIAN PENYAKIT BERSUMBER BINATANG BANJARNEGARA Volume 13 Nomor 1 Juni 2017
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Banjarnegara Badan Litbangkes Kemenkes RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1557.692 KB) | DOI: 10.22435/blb.v13i1.238

Abstract

Panyabungan is one of the districts in Mandailing Natal regency which is an endemic area of malaria. The number of Malaria cases until 2013 reached 36.6 ‰ in 2879 positive cases. This study aimed to determine factors related to the malaria’s occurrence. This research was observational analytic study with case control design, analyzed by logistic regression.. The result of study indicated that the area of study was in the plateu, the average of temperature and humidity is 30.8 ° C and 66.7% during the day but the everage at night is on 27.2 ° C and 71.7. Factors which significantly associated with the occurence of malaria were the use of mosquito nets (p value: 0.000; OR: 3.573 ; 95% CI: 1.732 to 7.373), the use of anti-mosquito substance (p value: 0.029; OR: 2.719; 95% CI: 1.087 to 6.798), had activity outside of the house at night (p value: 0.01; OR: 3.254; 95% CI: 1.563 to 6.777), the use of long clothes (p value: 0.013; OR: 2.474; 95% CI: 1.205 to 5.076) and the presence of stagnant water (p value: 0.033; OR: 2.33; 95% CI: 1.06 to 5.118). The dominant risk factors was not using mosquito nets at night.
Factors Influencing Hand Washing With Soap Compliance Level Among Beach Tourism Workers Musfirah Musfirah; Ahmad Faizal Rangkuti; Fenni Nurul Khotimah
International Journal of Public Health Science (IJPHS) Vol 11, No 4: December 2022
Publisher : Intelektual Pustaka Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11591/ijphs.v11i4.21720

Abstract

The compliance level of beach tourism workers is the most important factor to prevent COVID-19 spread in tourism destinations. The availability of hand washing facilities and COVID-19 health protocol media can influence beach tourism workers' compliance with Hand Washing With  Soap (HWWS). The study aimed to determine  the related factors toward HWWS compliance level among beach tourism workers. A cross-setional study involved 60 beach tourism workers using total sampling technique from September 2021 to November 2021. Questionnaires were used to assess the  availability of hand washing facilities, health protocol media, and HWWS compliance levels in beach tourism workers. The descriptive and fisher’s tests are used in the analysis. The finding study demonstrates that majority of respondents "support" the availability of hand washing facilities, the COVID-19 health protocols media, and had a good HWWS compliance among beach tourism workers. We concluded that the availability of hand washing facilities as main factor with related to HWWS compliance level among beach tourism workers.Keywords : COVID-19, Compliance level, Beach  tourism workers, Facilities, Hand washing
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DAN KEPEMILIKAN JAMBAN DENGAN KEBIASAAN BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN (BABS) DIDUSUN REJOSARI DESA SERUT KECAMATAN GEDANGSARI KABUPATEN GUNUNG KIDUL Ahmad Faizal Rangkuti; Dynnia Anindilla Rizkie
Jurnal Kesehatan dan Pengelolaan Lingkungan Vol. 3 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.949 KB) | DOI: 10.12928/jkpl.v3i1.6330

Abstract

Open defecation free (ODF) is a dangerous activity both for oneself and the community.Toilet ownership is one indicator of a clean and healthy life behavior program. Open defecation free can be influenced by factors such as the level of knowledge, attitudes, and ownership of latrines.The purpose of this study was to determine the relationship between the level of knowledge, attitudes and ownership of latrines with open defecation (ODF) in Rejosari, Serut, Gedangsari, Gunung Kidul. Research methods used cross-sectional designs. Technique sampling used a cluster random sampling. Total samples were 82 households. Data analysis used chi square test. Based on the results of the univariate test, 18 respondents (22%) had a lack of level of knowledge, 64 respondents (78%) had a good level of knowledge. Not a good attitude as many as 15 respondents (18.3%) and who have a good attitude as many as 67 respondents (81.7%). Respondents who did not have a toilet were 14 respondents (17.1%) and those who had a toilet were 68 respondents (82.9%). Defecation habits are not good as many as 39 respondents (47.6%) and those who have good bowel habits are 43 respondents (52.4%). Bivariate analysis found the value of RP = 2.222 (95% CI: 1.523-3.224) and the value of p <0.05, the value (p = 0.002) for the level of knowledge. RP = 1,985 (95% CI: 1,350, -2,920) and p value <0.05, value (p = 0.013) for attitude. Rp. 2,159 (95% CI: 1,502-3,102) and p value <0.05, value (p = 0.004) for latrine ownership. There was a relationship between the level of knowledge, attitude and ownership of latrines with open defecation habits (ODF).