., DR. LUH PUTU ARTINI, M.A.
Graduate Program Language Education, Universitas Pendidikan Ganesha

Published : 21 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

DEVELOPING SYLLABUS AND INSTRUCTIONAL MATERIALS FOR READING 2 COURSE IN ENGLISH EDUCATION DEPARTMENT OF GANESHA UNIVERSITY OF EDUCATION SINGARAJA ., NI GUSTI AGUNG PUTRI KUSUMA RAHAYU; ., DR. LUH PUTU ARTINI, M.A.; ., PROF. DR. PUTU KERTI NITIASIH, M.A.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris Indonesia Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengembangkan silabus Reading II yang mendukung keterampilan membaca siswa tingkat menengah, 2) mengembangkan materi pembelajaran untuk Reading II yang dapat digunakan sebagai pedoman pada siswa tingkat menengah, 3) menganalisis kualitas dari bahan ajar maju yang dilihat dari relevansi dan pembacaan teks. Subyek penelitian adalah mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris di semester ketiga dan dosen yang mengajar Membaca 2 kursus di Departemen Pendidikan Bahasa Inggris. Sementara itu, objek penelitian ini adalah silabus dan materi pembelajaran tentu Reading II. Karena tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan silabus dan materi pembelajaran, desain penelitian ini adalah Penelitian dan Pengembangan Desain (R & D) yang dikembangkan dengan menggunakan penelitian dan pengembangan yang diusulkan oleh Sugiyono (2010). Prosedur pengembangan setiap produk adalah (1) Identifikasi masalah, (2) Pengumpulan Data, (3) Desain Produk, (4) Desain Validasi, (5) Desain Revisi, (6) Prototype. Dari hasil semua prosedur, ditemukan bahwa bahan yang dibutuhkan harus memenuhi persyaratan yang diberikan dalam silabus dan kriteria bahan yang baik. Ini berarti bahwa silabus dan bahan ajar yang dirancang berdasarkan kriteria silabus yang baik untuk fakultas, bahan yang baik dimulai dengan merancang cetak biru, merancang silabus dan bahan ajar, melewati para ahli penilaian, dan sedang direvisi. Bahan yang dirancang dalam penelitian ini dikategorikan sebagai bahan prototipe yang baik. Sehingga prototipe sudah siap untuk tryout lanjut. Kata Kunci : pengembangan silabus, bahan ajar, level membaca Abstract This study aimed at 1) developing the syllabus of Reading II that supports the reading skills of the intermediate level students, 2) developing the instructional material for Reading II that can be used as a guideline at the intermediate level students, 3) analyzing the quality of the developed instructional materials that viewed from the relevancy and readability the texts. The subjects of the study were the students of English Education Department in third semester and the lecturer who teach Reading 2 course in English Education Department. Meanwhile, the objects of this study were the syllabus and instructional material of Reading II course. Since the purpose of this study was developing syllabus and instructional material, the design of this study was Research and Development Design (R&D) which was developed by using the research and development proposed by Sugiyono (2010). The procedures of developing each product was (1) problem Identification, (2) Data Collection, (3) Product Design, (4) Design Validation, (5) Design Revision, (6) Prototype. From the result of all procedures, it was found that the materials which were needed should meet the requirements provided in the syllabus and criteria of good material. It meant that the syllabus and instructional materials were designed based on the criteria of good syllabus for faculty, good material started by designing the blue print, designing syllabus and instructional materials, passing the experts judgment, and being revised. The materials designed in this study were categorized as good prototype material. so that the prototype was ready for further tryout. keyword : developing syllabus, instructional material, reading level
Discrepancy Analysis of Authentic Assessment Implementation based on Cutricilum 2013 in EFL Classroom of Senior High School in Tabanan ., LUH PUTU ANGGI TRISYA ANGGRAENI; ., PROF. DR. A.A.ISTRI NGR.MARHAENI,M.A.; ., DR. LUH PUTU ARTINI, M.A.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris Indonesia Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The aims of this study were the discrepancy between the ideal of Authentic Assessment and the real implementation in SMAN 1 Kerambitan. The second research proble is to figure out the teachers’ belief about authentic assessment implementation. This was a qualitative research. Subjects of the study were the teachers of SMAN 1 Kerambitan in academic year 2016/2017. The data were collected by document study, interviewing and observation. The research employed by discrepancy model of evaluation by Provus (1971).The instrument used in the present study is interview guide, questioner and classroom observation sheet. This research focused on discrepancy of authentic assessment implementation (self-assessment, performance assessment, project assessment and portfolio assessment). There are three stages in authentic assessment implementation namely, 1) planning, 2) executing and 3) analyzing and reporting. The findings were presented in percentile and data description. Then, the research found that the discrepancy of planning stage was 67.11%. It shows high discrepancy occurred in the implementation of planning stage. The second stage was executing in which the discrepancy is 59.17% and the discrepancy was moderate. The last stage is analyzing and reporting in which the discrepancy was 61.6%. It shows high discrepancy in implementation of the stage. Thus, based on the findings of the research, it is suggested to conduct training and workshop modeling of authentic assessment implementation for teachers in to minimalize the discrepancy.Kata Kunci : authentic assessment, discrepancy, evaluation Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesenjangan antara penerapan penilaian otentik yang sesuai standar dengan kenyataan di SMAN 1 Kerambitan. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab rumusan masalah yaitu sejauh mana kesenjangan penerapan penilaian otentik di kelas English as Foreign Language (EFL) di SMAN 1 Kerambitan. Yang kedua adalah untuk memahami bagaimana pemahaman guru-guru terhadap penerapan penilaian otentik. Ini merupakan penelitian kualitatif. Subjek penelitian ini adalah guru-guru di SMAN 1 Kerambitan pada tahun akademik 2016/2017. Pengumpulan data dilakukan dengan cara studi dokumen, interview, dan observasi. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan model kesenjangan evalusi oleh Provus. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah panduan interview, penyebaran kuesioner, dan lembar observasi kelas. Penelitian ini berfokus pada kesenjangan penerapan penilaian otentik (asesmen diri, penilaian unjuk kerja, penilaian projek dan penilaian portofolio). Terdapat tiga tahap dalam penerapannya yaitu 1) perencanaan, 2) eksekusi, dan 3) analisis dan pelaporan. Temuan penelitian ditunjukan dengan persentase. Selanjutnya, penelitian ini menemukan bahwa kesenjangan pada tahap perencanaan adalah 67.11%. Hal tersebut menunjukan tingginya kesenjangan yang terjadi pada penerapan tahap perencanaan. Yang kedua adalah tahap eksekusi yaitu 59.17%. Merujuk kepada Acuan Ideal Teoritik kesenjangan yang dimiliki adalah rata-rata. Tahap terakhir adalah analisis dan pelaporan dimana kesenjangannya adalah 61.6%. hal tersebut menunjukkan kesenjangan pada penerapan tahap ini sangat tinggi. Maka berdasarkan hasil penelitian tersebut disarankan agar untuk mengadakan pelatihan dan workshop model penerapan penilaian otentik. Untuk meminimalisir kesenjangan baik itu pada tahap perencanaan, eksekusi dan analisis dan pelaporan. keyword : evaluasi, kesenjangan, penilaian otentik
THE STUDY OF THE TEACHING ENGLISH FOR SPECIFIC PURPOSES AT BIOLOGY DEPARTMENT OF GANESHA UNIVERISTY OF EDUCATION SINGARAJA: A NEED ANALYSIS ., MADE ARYAWAN ADIJAYA; ., PROF. DR. I NENGAH MARTHA, M.Pd; ., DR. LUH PUTU ARTINI, M.A.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris Indonesia Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk 1) menjelaskan tentang kebutuhan mahasiswa jurusan Biologi Universitas Pendidikan Ganesha akan pembelajaran bahasa Inggris untuk tujuan khusus. 2) menjelaskan persepsi dosen pengajar bahasa Inggris tentang pengajaran bahasa Inggris untuk tujuan khusus. 3) menjelaskan kesenjangan yang ada antara kebutuhan yang ideal dengan keadaan sebenarnya yang dialami siswa dalam pengajaran bahasa Inggris untuk tujuan khusus. Semua mahasiswa jurusan Biologi Univeristas Pendidikan Ganesha yang berjumlah 154 menjadi subjek dalam penelitian ini. Objek dalam penelitian ini adalah silabus pengajaran Bahasa Inggris pada jurusan Biologi serta buku pedoman studi Universitas Pendidikan ganesha. Data utama diperoleh dari kuesioner yang diberikan kepada mahasiswa dan dosen pengajar bahasa Inggris, sedangkan data pendukung diperoleh dari wawancara dan studi beberapa dokumen pengajaran. Data yang terkumpul dianalisa secara descriptive dengan menerapkan model interaktive dari Miles dan Huberman (1994). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebutuhan mahasiswa akan aktivitas di kelas lebih ditekankan pada keahlian membaca dan menullis, baik dengan materi yang asli dan ilmiah dan dengan cara dikerjakan berpasangan dan kelompok. Dosen pengajar bahasa Inggris berpandangan bahwa semua keahlian berbahasa itu sama pentingnya untuk diajarkan baik melalui aktivitas perorangan, berpasangan atau kelompok. Berhubungan dengan kesenjangan yang ada, antara mahasiswa dan dosen memiliki pandangan yang berbeda tentang lama waktu yang dibutuhkan untuk mengambil mata kuliah bahasa Inggris untuk tujuan khusus ini, keahlian yang ditekankan dalam aktivitas pengajaran, materi dan jenis aktivitas yang diterapkan dalam perkuliahan, serta jenis evaluasi yang diperlukan.Kata Kunci : pengajaran bahasa Inggris untuk tujuan khusus, analisis kebutuhan This study is a descriptive qualitative research which aimed at 1) describing the students’ need about learning ESP at Biology Department of Ganesha Univeristy, 2) describing the lecturers’ perception towards teaching ESP at Biology Department of Ganesha Univeristy, 3) describing the discrepancies between the ideal needs and the actual coverage that the students have had in ESP class. The subjects of the study were all the 154 students of Biology Department of Ganesha University, and 2 lecturers who teach English at Biology Department of Genesha Univerisy. The objects of the study were teaching syllabus and guidelines study book of the university. The collected data were then descriptively analysed by using interactive model by Miles and Huberman (1994). The primary data were collected by using questionnaires, while the secondary data were gained from interview and documents study. The research found out that the main emphasis on the students’ needs of the activities are on reading and writing skills, for both scientific and authentic materials, peer and group activities. It was also found out that the lectures perceive all the language skills were important to be taught through individual, pair, and group works. In relation to the discrepancies, the students and the lecturers had different opinion about length of the study needed for studying ESP, skills being emphasized in the ESP program, the materials and activities implemented in the classroom interaction, and the types of evaluation required.keyword : Teaching English for specific purposes, need analysis
DEVELOPING PROJECT-BASED INSTRUCTIONAL MATERIALS WITH CHARACTER INSERTION ACCORDING TO CURRICULUM 2013 FOR GRADE SEVEN OF JUNIOR HIGH SCHOOL ., NI KADEK ARIASIH; ., DR. LUH PUTU ARTINI, M.A.; ., DR. NI MADE RATMININGSIH, M.A.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris Indonesia Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan materi pembelajaran untuk mengajar Bahasa Inggris menggunakan pembelajaran berbasis proyek berdasarkan kurikulum 2013 untuk siswa kelas tujuh dan mendeskripsikan bagimana materi pembelajaran bebasis proyek berpeluang untuk mengirtasikan nilai-nilai karakter. Penelitian ini menggunakan desain pengembangan oleh Sugiyono (2011), dan dilaksanakan di SMP Negeri 1 Singaraja, dimana dua guru Bahasa Inggris dan satu dosen dari Universitas Pendidikan Ganesha dipilih untuk menjadi penguji ahli. Data didapatkan dengan cara observasi, wawancara, penyebaran mengisi kuisioner, dan studi dokumen, dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 6 kompetensi dasar yang dikembangkan menjadi 8 proyek dalam produk yang dikembangkan.. Sementara itu, ada 10 karakter yang dimasukkan ke dalam proyek yang dilatih untuk dimiliki oleh siswa melalui aktifitas dalam pengerjaan proyek. Mengenai kualitas produk, ditemukan bahwa nilai rerata produk dari uji ahli sebesar 4.54, melebihi skor interval 4.05. Temuan ini mengindikasikan bahwa produk termasuk materi yang sangat baik dan materi yang dikembangkan telah secara jelas merepresentasikan apa yang disebutkan dalam teori pembelajaran berbasis proyek dan harapan dari Kurikulum 2013. Kata Kunci : Kata-kata Kunci: Kurikulum 2013, materi pembelajaran, Pembelajaran Berbasis Proyek, pendidikan karakter This study aimed at: a) developing materials for teaching English using Project-Based Learning according to Curriculum 2013 for grade seven of junior high school, b) describing how the characters values were inserted into Project-Based Learning according to Curriculum 2013 for grade seven of junior high school, and 3) describing the quality of the developed materials. The study employed research and development design proposed by Sugiyono (2011) and was conducted in SMP Negeri 1 Singaraja, where two English teachers were selected as expert judges. Furthermore, one lecturer from Ganesha University of Education was also selected as expert judge to judge the quality of product being developed. The data were collected by means of observation, interview, administering questionnaire, and document study, and were analyzed descriptively. The results of the study showed that there were six basic competences in seventh grade which were developed into 8 different projects as a product of recent research. Meanwhile, there were ten character values that were smoothly practiced and inserted into project activities. Moreover, regarding the quality of the product, the findings showed that the mean score of the developed materials was 4.54, exceeding the interval score of 4.05 ( ). This indicates that the developed material was categorized as excellent material and the product had represented what was suggested by the theory proposed by Thomas which was used as a grand theory in recent study. Thus, it can be concluded that the developed materials are applicable to the implementation of Curriculum 2013.keyword : Curriculum 2013, instructional material, Project-Based Learning, characters values
DEVELOPING AUDIO-VISUAL TEACHING MEDIA FOR TEACHING MICROTEACHING SUBJECT FOR FOR S-1 STUDENTS OF ENGLISH EDUCATION DEPARTMENT LANGUAGE AND ART FACULTY GANESHA UNIVERSITY OF EDUCATION SINGARAJA ., KOMANG RUSMA ARI SANTHI; ., PROF. DR. NI NYOMAN PADMADEWI, M.A.; ., DR. LUH PUTU ARTINI, M.A.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris Indonesia Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengidentifikasi jenis media pengajaran audio-visual yang dibutuhkan untuk pengajaran mata kuliah microteaching, 2) mengembangkan jenis media pengajaran audio-visual untuk pengajaran mata kuliah microteaching, 3) mengetahui kualitas jenis media pengajaran audio-visual untuk pengajaran mata kuliah microteaching untuk mahasiswa S-1 Program-studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja. Penelitian ini menggunakan model R&D oleh Sugiyono (2010). Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan dua alat: catatan dan kuesioner dan dianalisis dengan menggunakan analisis deskripsi kualitatif and kuantitatif. Hasil penelitian ini terungkap bahwa: pertama, dua jenis media pengajaran audio-visual dikembangkan untuk pengajaran mata-kuliah microteaching yaitu PowerPoint digunakan untuk mengajar konsep dan video digunakan untuk mengajar model pembelajaran, dua video dikembangkan yakni video pengajaran pada sekolah menengah pertama (SMP) dan pengajaran pada sekolah taman kanak-kanak (TK); kedua, jenis media pengajaran audio-visual dikembangkan dengan menggunakan model R&D oleh Sugiyono dan pengembangan media berdasarkan kriteria media pengajaran yang bagus oleh Susilana & Riyana (2007); ketiga, kualitas jenis media pengajaran yang dikembangkan adalah media pengajaran yang berkualitas sangat bagus untuk mengajar mata kuliah microteaching untuk mahaiswa S-1 Program-studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja: PowerPoint memperoleh 93.02 % (kualitas sangat bagus), video pengajaran pada sekolah menengah pertama (SMP) memperoleh 94.13% (kualitas sangat bagus), dan video pengajaran pada sekolah taman kanak-kanak (TK) memperoleh 95.50% (kualitas sangat bagus). Kata Kunci : microteaching, audio-visual, media, PowerPoint, video This study aimed at: 1) identifying the types of audio-visual teaching media needed to be developed for teaching microteaching subject; 2) developing the types of audio-visual teaching media for teaching microteaching subject; 3) investigating the quality of the types of audio-visual teaching media that are developed for teaching microteaching subject for S-1 students of English Education Department Language and Art Faculty Ganesha University of Education Singaraja. The study employed R&D model proposed by Sugiyono (2010). The data were collected by using two instruments: notes and questionnaires, and were analyzed by using descriptive qualitative and quantitative analysis. The results reveal that: first, two types of audio-visual teaching media were developed for teaching microteaching; PowerPoint was used for teaching concepts and video was used for teaching learning model, two videos were developed: teaching at junior high school video and teaching at kindergarten video; second, the types of audio-visual teaching media were developed by using R&D model proposed by Sugiyono and the development of the media was based on the criteria of good teaching media proposed by Susilana & Riyana (2007); third, the qualities of the types of audio-visual teaching media were excellent qualities teaching media for teaching microteaching subject for S-1 students of English Education Department language and Art Faculty Ganesha University of Education Singaraja: the PowerPoint obtained 93.02 % (excellent quality), the Teaching at Junior High School video obtained 94.13% (excellent quality), and the Teaching at Kindergarten video obtained 95.50% (excellent quality). keyword : microteaching, audio-visual, media, PowerPoint, video
Developing Syllabus And Instructional Materials For Advanced Reading Course In English Education Department of Ganesha University of Education ., LAURENSIUS PUTU VERDIKA; ., DR. LUH PUTU ARTINI, M.A.; ., PROF. DR. NI NYOMAN PADMADEWI, M.A.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris Indonesia Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Membaca adalah bagian penting dalam bahasa Inggris and aktifitas pembelajaran dalam bahasa Inggris untuk pelajar asing. Sasaran dari membaca adalah membaca untuk hal umum, membaca untuk suatu informasi yang khusus, membaca untuk mendapatkan informasi yang detail dan membaca untuk kesenangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan silabus dan materi pembelajaran untuk mata kuliah Advanced Reading Course pada semester 5 di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha). Pengumpulan data mennggunakan model Sugiyono (2015): (1) rumusan masalah, (2) Pengumpulan data, (3) Desain Produk, (4) Validasi Desain, (5) Revisi Desain, (6) Prototype, (7) Field tests. Model terakhir (field test) tidak sepenuhnya dipergunakan karena keterbatasan waktu dan biaya. Data penelitian ini juga didukung oleh penelitian sebelumnya yang sudah berhasil memperoleh data melalui kuestioner, checklist, analisis dokumen, dan FGD. Subject dalam penelitian ini adalah para dosen pengampu mata kuliah Advanced Reading di jurusan pendidikan bahasa Inggris and objek penelitian in adalah silabus dan materi pembelajaran English Advanced Reading. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1)silabus terdahulu yang sudah diapplikasikan dalam proses pembelajaran Advanced Reading Course di Undiksha tidak sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Kemudian, melalui serangkaian penelitian, silabus sudah di revisi dengan mempergunakan teori strukur silabus oleh Johnson (2006). (2) Silabus yang telah direvisi menjadi kerangka utama untuk menghasilkan materi Advanced Reading yang lebih baik. Teori good material Tomlinson (1998) dipergunakan untuk memperkuat materi Advanced Reading. (3) Prototype ini adalah produk yang memilki kualitas berdasarkan bahwa kualitas dalam sebuah produk bias diukur melalui validitas, kegunaan, dan keefektifan produk tersebut. Sebagai penutup, peneliti berharap bahwa hasil penelitian ini bias bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris dan juga sebagai model bagi para dosen untuk mengembangkan materi Advanced Reading. Kata Kunci : Silabus, Materi Pembelajaran, Advanced Reading Course Reading is the key component of English and teaching activity for English for Foreign English students. The objectives of reading are to read for general, to read for specific information, to read for detailed information, and to read for pleasure. This study aimed to develop syllabus and Instructional materials for Advanced Reading course of fifth semester students in English Education Department Ganesha University of Education Singaraja. The data collection utilized Sugiyono (2015) model: (1) problems, (2) data collection, (3)product design, (4) design validation, (5) design revision, (6) Prototype, (7) conducting field tests. The last model (conducting field test) was not fully applied due to the fact that this study dealt with limitation of time and lack of financial support. The data were also supported by the preliminary research which could obtain data throughout questionnaire, checklist, document analysis, and focus group discussion (FGD). The subject of this study was the lectures who have taught Advanced Reading course in English Education Department and the object of this study were the syllabus of Advanced Reading course and Instructional material used for teaching Advanced Reading course. The result of the study pointed out that (1) the existing syllabus applied in Advanced Reading Course at Undiksha was not compatible and did not meet the students’ needs. Thus, throughout a series of research, the syllabus had been revised by utilizing the syllabus structure by Johnson (2006). (2) The revised syllabus had been the core structure in order to create better advanced reading materials. The theory of good materials (Tomlinson, 1998) was applied to strengthen the advanced reading materials. (3)This prototype was a qualified product due to the fact that the quality of the product can be measured by its validity, practicality, and effectiveness. As the final remark, the researcher hopes that the result of this study could be useful for building students’ language competence and performance, as well as can serve as a model for lecturer to develop their own advanced reading materials. keyword : Syllabus, Instructional Materials, Advanced Reading Course
Developing Assessment Instrument Based Curriculum 2013 for Teaching Microteaching In English Education Department Of UNDIKSHA. ., KOMANG TRISNA DEWI; ., PROF. DR. NI NYOMAN PADMADEWI, M.A.; ., DR. LUH PUTU ARTINI, M.A.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris Indonesia Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini adalah sebuah penelitian dan pengembangan (R&D) yang bertujuan untuk mengembangkan instrument penilaian untuk pengajaran mata kuliah Microteaching berdasarkan kurikulum 2013. Karena ini merupakan penelitian besar dan penelitian kedua jadi dalam pengumpulan data sudah dilaksanakan pada penelitian tahun pertama dan penelitian ini merupakan penelitian tahun kedua yang mana data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui teknik observasi, dan kuesioner. Data yang terkumpul dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Penelitian ini menemukan bahwa, (1) pengembangan instrument penilaian berbasis kurikulum 2013 mengikuti langkah-langkah pengembangan, seperti: analisis kebutuhan, merancang prototipe media, penilaian ahli, revisi produk, uji lapangan, analisis data dan menyelesaikan produk, (2) kualitas dari produk yang dikembangkan diketahui melalui uji lapangan dan hasil penilaian ahli. Berdasarkan uji lapangan yang dilakukan kepada beberapa dosen mata kuliah Microteaching dan mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris terhadap penggunaan instrument penilaian sangat baik terbukti dengan skore 1.00 yang artinya instrument sangat baik. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dosen khususnya pengampu mata kuliah Microteaching dan mahasiswa dalam pembelajaran mata kuliah Microteaching.Kata Kunci : instrument penilaian, kurikulum 2013, Microteaching This research was a Research and Development (R&D) which aimed at developing assessment instrument for teaching Microteaching course based Curriculum 2013. Because this was a big research and a second research so data collection was already collected in the first year and the data in this research were collected through observation, and questionnaires. The data were analyzed quantitatively and qualitatively. This research found that, (1) the development of assessment instrument based Curriculum 2013 following the development steps, such as needs analysis, designing a prototype media, validation, product revision, field testing, data analysis and final product, (2) the quality of the product known through field tests and the results of expert judges. Based on field tests were conducted by some Microteaching lecturer and English Education students were 1:00, it indicated that the assessment instrument based Curriculum 2013 for teaching Microteaching was categorized as excellent. The results of this study are expected can help both the Microteaching lecturers and students in learning Microteaching course.keyword : assessment instrument, curriculum 2013, microteaching
Discrepancy Analysis of the Implementation of Authentic Assessment in EFL Classroom of SMA N 2 Tabanan Gerokgak District Tabanan Regency Based on Curriculum 2013. ., LUH TRI JAYANTI SWASTYASTU; ., PROF. DR. A.A.ISTRI NGR.MARHAENI,M.A.; ., DR. LUH PUTU ARTINI, M.A.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris Indonesia Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis diskrepansi antara pelaksanaan penilaian otentik yang ideal berdasarkan Permendikbud No 81A tahun 2013 dan implementasi nyata di kelas EFL SMA N 2 Tabanan. Rumusan masalah menjadi pedoman penelitian. Pertama adalah diskrepansi pada pelaksanaan penilaian otentik di kelas EFL SMA N 2 Tabanan. Kedua adalah keyakinan guru pada pelaksanaan penilaian otentik berdasarkan kurikulum 2013. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Discrepancy Evaluation Model oleh Provus (1971). Langkah-langkahnya terdiri dari (1) tahap definisi, (2) tahap instalasi, (3) tahap proses, (4) tahap produk, dan (5) tahap banding. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi kelas, administrasi kuisioner, dan wawancara dengan para guru. Tahapan pada penilaian otentik berdasarkan Permendikbud No. 81A adalah perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian dan pelaporan. Penelitian ini ditemukan bahwa pelaksanaan penilaian otentik secara keseluruhan, dikskrepansinya adalah 36.15%. secara detail, diskrepansi pada penilaian performa adalah 31.17%, penilaian proyek adalah 36.93%, penilaian diri adalah 56.50%, dan penilaian portofolio adalah 20%. Selain itu, hasil dari kuisioner menunjukkan bahwa guru EFL memiliki keyakinan positif dalam pelaksanaan penilaian otentik. Mengacu pada temuan, ada dua isu penting yang muncul dari temuan. Pertama, guru memiliki keyakinan positif dalam pelaksanaan penilaian autentik; Namun, para guru masih memiliki kesalahpahaman pengetahuan untuk melaksanakan penilaian dengan baik. Kedua, waktu pelaksanaan tidak cukup untuk melakukan beberapa jenis penilaian otentik dalam kelas yang besar dan beban kerja yang berat.Kata Kunci : asesmen otentik, kurikulum 2013, diskrepansi This study aimed at analyzing the discrepancy between the ideal authentic assessment standard according to Permendikbud No 81A Year 2013 and the real implementation in EFL class in SMAN 2 Tabanan. The research questions become guideline of the research. First is the discrepancy of the implementation of authentic assessment in EFL classroom in SMA N 2 Tabanan. Second is the teachers’ belief of authentic assessment implementation based on curriculum 2013. The research conducted using Discrepancy Evaluation Model by Provus (1971). The steps consist of (1), Definition Stages, (2) Installation Stages, (3) Process Stages, (4) Product Stages, and (5) Compare Stages. The instruments used are classroom observation sheet, questionnaire administration, and interview with the teachers. The stages of authentic assessment based on Permendikbud No.81A are planning, executing, and analyzing and reporting. The research found that overall implementation of authentic assessment, the discrepancy was 36.15%. In detail, the discrepancy of performance assessment was 31.17%, project assessment was 36.93%, self-assessment was 56.50%, and portfolios assessment was 20%. In addition, the result of questionnaire shows that the EFL teachers have positive beliefs in authentic assessment implementation. Referring to the findings, there are two key issues which emerged from the finding. First, teachers had positive beliefs in authentic assessment implementation; however, the teachers still had misconception knowledge to implement the assessment well. Second, the time was not enough for conducting some types of authentic assessment in a big classes and heavy workloads.keyword : Authentic Assessment, Curriculum 2013, Discrepancy
Discrepancy Analysis of Authentic Assessment Implementation in EFL Classroom Based on Curriculum 2013 in SMAN 1 Kuta ., DESAK MADE RUKMINI; ., PROF. DR. A.A.ISTRI NGR.MARHAENI,M.A.; ., DR. LUH PUTU ARTINI, M.A.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris Indonesia Vol 5, No 3 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v5i3.2522

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesenjangan antara standar dengan kesenjangan implementasi nyata Penilaian Otentik di SMAN 1 Kuta. Ada dua pertanyaan yang menjadi pedoman dari penelitian ini: a) sejauh mana kesenjangan yang terjadi antara penerapan penilaian otentik yang ideal berdasarkan Kurikulum 2013 dengan penerapannya di kelas EFL SMAN 1 Kuta; b) persepsi para guru EFL mengenai penilaian autentik berdasarkan Kurikulum 2013. Penelitian yang digunakan adalah Model evaluasi kesenjangan oleh Provus (1971) di mana langkah-langkahnya terdiri dari 1) Tahap Definisi; 2) Tahap Instalasi; 3) Tahap Proses; 4) Tahap Produk dan 5) Tahap manfaat-biaya. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan guru, kuesioner dan observasi kelas langsung menggunakan lembar observasi dari empat instrumen (Self Assessment, Penilaian Kinerja, Penilaian Proyek dan Penilaian Portofolio). Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan statistik analisis deskriptif dengan menggunakan Pedoman Acuan Ideal Teoritis. Penelitian ini menemukan bahwa pada tahap perencanaan, kesenjangannya sangat rendah (34,25%);pada tahap pelaksanaan, kesenjangannya adalah (51,14%); pada tahap analisis dan pelaporan, kesenjangannya adalah sedang (46,11%). Dapat disimpulkan secara umum bahwa kesenjangan pada pelaksanaan penilaian otentik di EFL kelas di SMAN 1 Kuta adalah dengan kategori sedang (43,28%). Sementara itu kesenjangan dalam persepsi guru adalah sangat rendah (16,17%). Temuan ini menunjukkan bahwa guru memiliki pengetahuan yang baik dalam Kurikulum 2013 terutama pada penilaian otentik tetapi mereka masih menghadapi masalah dalam pelaksanaannya.Kata Kunci : Kesenjangan, Kurikulum 2013, Penilaian Authentic, Persepsi Guru EFL. This study aimed at analyzing discrepancy between the standard and the real implementation of Authentic Assessment in SMAN 1 Kuta. There are two research questions become guidelines of this study: a) the extent of the discrepancy between the ideal authentic assessment implementation based on Curriculum 2013 and the practice in EFL classrooms at SMAN 1Kuta; b) the EFL teachers’ belief on the authentic assessment based on Curriculum 2013. The research employed Discrepancy Evaluation Model by Provus (1971) in which the step comprises 1) Definition stage; 2) Installation stage; 3) Process stage; 4) Product stage and 5) Cost-benefit stage. The data were collected through interview with teachers, questionnaire and direct class observation using observation sheets of four instruments (Self Assessment, Performance Assessment, Project Assessment and Portfolio Assessment). The obtained data were analyzed using statistics descriptive analysis of Ideal Theoretical Reference. The research found that in planning stage, the discrepancy was very low (34.25%); in executing stage, the discrepancy was (51.14%);in analyzing and reporting stage, the discrepancy was moderate (46.11%). In general it can be concluded that the discrepancy in the implementation of authentic assessment in EFL classroom at SMAN 1 Kuta was categorized as moderate (43.28%). Meanwhile the discrepancy in teachers’ belief was very low (16.17%). These findings indicate that teachers have good knowledge in Curriculum 2013 mainly on Authentic assessment but they still faced problems in its implementation. keyword : Authentic Assessment, Curriculum 2013, Discrepancy, EFL Teachers’ belief
Discrepancy Analysis of The Implementation of Authentic Assessment in EFL Classroom of Senior High School in Kuta Utara, Badung based on Curriculum 2016. ., NI LUH PUTU SUASTINI; ., PROF. DR. A.A.ISTRI NGR.MARHAENI,M.A.; ., DR. LUH PUTU ARTINI, M.A.
Jurnal Pendidikan Bahasa Inggris Indonesia Vol 5, No 3 (2017)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpbi.v5i3.2523

Abstract

TujuanpenelitianiniadalahuntukmenganalisakesenjanganantaraStandarAsesmenOtentikdenganpelaksanaannya di kelas yang menggunakanBahasaInggrissebagaibahasaasing di SMAN 1 Kuta Utara.Penelitianinimenjawabduapertanyaan, 1)Sejauhmanakesenjangan yang terjadidalampelaksanaanAsesmenOtentik n 2) pemahaman guru tentangOtentikAssesmen yang adadalamKurikulum 2013.PenelitianinimenggunakanDiskrepansi Model Provus.Terdapat lima langkahdalam model ini, yaitu; 1) tahapdefinisi, 2)tahapinstalasi, 3) tahap proses, 4) tahapproduksi, dam 5) tahapmanfaatbiaya. Data yang diperolehmencakupPenilaianDiri, PenilaianUnjukKerja,PenilaianProduk, danPenilaianPortofolio. Data diperolehdariobservasikelas, interview, dankuisioner.Data tersebutdiolahdengan PAIT (PedomanAcuan Ideal Teoritic).Kesenjangan yang banyakmunculpadaPenilaianDiri (52.91%) danPenilaianPortofolio (64.64%). Secaraumumkesenjanganynagterjadiadalah 35.22% dengankategori ‘sedang’.Untukpemahaman guru, diperolehnilai 20.99 (sangattinggi).Hal inimenjelaskanbahwa guru memilikipersepsi yangbagusterhadapAsesmenOtentik yang terdapatdalamKurikulum 2013.Akan tetapibanyakkendala yang dihadapi guru dalampelaksanaanya. Prototype penelitianinidikembangkanberdasarkananalisasilabus, observasikelas, interview dankuisioner.Kata Kunci : kesenjangan, penilaian otentik, kurikulum 2013, pemahaman guru This study aimed at analyzing the discrepancy between the ideal Authentic Assessment Standard and the real implementation in EFL Classroom at SMAN 1 Kuta Utara, Badung Regency. There are two research questions in this study; first, to what extend the discrepancy of the implementation of the authentic assessment in SMAN 1 Kuta Utara is, and second, what the teachers’ belief of the authentic assessment based on Curriculum 2014 in SMAN 1 Kuta Utara is. The study was modified by using Provus’ Discrepancy Model. Thesteps comprises are (1) Definition Stage,(2) Instalation Stage, (3) Process Stage, (4) Product Stage, and (5) Cost-Benefit Stage. Thedata which cover Self-Assessment, Performance Assessment, Project Assessment, and Portfolio Assessment were collected through classroom observation, interview, and questionnaire. The data was analyzed by using Analysis Statistic Descriptive and Ideal Theoretical Reference. The results confirm that there are discrepancy occurred in the implementation of Authentic Assessment in SMAN 1 Kuta Utara based on Curriculum 2013. The most discrepancy occurred in Self-Assessment (52.91%) and Portfolio Assessment (64.64%). The general discrepancy found was 35.22%. it is categorized ‘moderate’. The results of the questionnaire which reflects teacher’s belief is 20.99 (very high). It described the teachershave good perception toward the authentic assessment based on Curriculum 2013.However, they found some obstacles to implement them.The prototype of this study was developed based on syllabus analysis, classroom observation, interview and questionnaire. Thus, the implementation should be developed to reach the standard (Curriculum 2014).keyword : discrepancy, authentic assessment, Curriculum 2013, teacher’s belief