Arianto, Albertus Budi
Universitas Santo Borromeus

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Ethical Dilemmas of End of Life Care in Intensive Care Unit : A Literature Review Arianto, Albertus Budi; Trisyani, Yanny; Emaliyawati, Etika
JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA Vol 4, No 2 (2018): Vol 4, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpki.v4i2.13637

Abstract

 ABSTRACTThe end-of-life (EOL) care is the progressive terminal illness, leading to death; that in the situation the nurse have significant role in decision making. In decision making, temporarily, the nurse will experiences the ethical dilemmas, including in intensive care unit (ICU) with any factors resulting in problem in medical decision making. The literature review intends to analyze the description of ethical dilemmas occurred in intensive care unit, especially to the EOL care. A method used is critical review full text of 2007-2018 periods in English langguage. The multiple databases used is PubMed, Proquest and Google Scholar with keyword “End of Life Care” and “Nursing Ethic in critical care” and “issue End-of-life critical care”, and “Dilemmas Ethic in ICU.” The articles selected gradually by using of Appraisal tool of PRISMA and obtained 21 articles. The literature study obtaining 4 themes related to description of the ethical dilemmas in ICU including (1) the ethical principle involved in EOL care at ICU, (2) resource of ethical conflict in ICU, (3) impact of ethical conflict in ICU, and (4) response of nurse in dealing with ethical dilemmas. The discussion of literature review related to the perception of nurse on EOL care; that nurse have important role in medical decision making involving ethical principle in the implementation. it is required further research on exploration of nurse experience on implementation of ethical principle in case of EOL care.ABSTRAKPerawatan end of life (EOL) merupakan suatu perawatan pada penyakit terminal yang bersifat progresif, yang akan berujung dengan kematian, pada kondisi ini perawat mempunyai peran dalam pengambilan keputusan perawatan. Terkadang dalam pengambilan keputusan ini perawat akan mengalami kondisi dilema etik, tak terkecuali di ruangan intensive care unit dimana diruangan tersebut banyak faktor yang mengakibatkan kesulitan dalam pengambilan keputusan medis. Literature reviews ini bertujuan untuk menganalisia gambaran dilema etik yang terjadi di area intensive khususnya pada kasus end of life care. Metode yang digunakan adalah critical review full text dengan rentang tahun 2007-2018 dalam Bahasa Inggris. Multiple database yang digunakan adalah PubMed, Proquest dan Google Scholar merupakan database yang digunakan, dengan kata kunci “End Of Life Care” and “Nursing Ethic in critical care” and “issue End-of-life in critical care”, and“Dilema Ethic in ICU”. Artikel diseleksi bertahap menggunakan Appraisal tool PRISMA dan didapatkan 21 artikel. Studi literatur diperoleh 4 tema terkait gambaran dilema etik di ruang ICU diantaranya (1) Prinsip etik yang terlibat dalam end of life care di ICU, (2) Sumber konflik etik di ICU, (3) Dampak konflik etik di ICU, dan (4) Respon perawat dalam menghadapi dilema etik. Pembahasan telaah literatur ini terkait persepsi perawat mengenai perawatan end of life, dimana perawat mempunyai peran penting dalam pengambilan keputusan medis yang melibatkan prinsip etik dalam pelaksanaannya. Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai eksplorasi pengalaman perawat terhadap implementasi prinsip etik pada kasus perawatan menjelang ajal.
FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN CORONARY HEART DISEASE Corina Yolino; Albertus Budi Arianto; Monica Saptiningsih
Jambura Nursing Journal Vol 4, No 2: July 2022
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37311/jnj.v4i2.15187

Abstract

Satu dari empat kematian di Indonesia disebabkan Coronary Heart Disease (CHD). Coronary Heart Disease merupakan penyakit kardiovaskular dengan prevalensi tertinggi di Bandung. Penyebab utama adalah aterosklerosis dengan faktor risiko yang dapat dimodifikasi dan tidak dapat dimodifikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko yang paling berhubungan dengan kejadian Coronary Heart Disease. Desain penelitian deskriptif korelatif dengan pendekatan retrospektif. Instrumen penelitian menggunakan daftar tilik elektronik dengan total sampling 1256 rekam medis di Rumah Sakit Swasta Bandung. Analisis data dengan distribusi frekuensi, Mann Whitney, Chi square, dan regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan CHD terjadi pada usia 25–99 tahun (mean 59.5 tahun) dengan distribusi frekuensi terbanyak pada jenis kelamin laki-laki sebanyak 55.3%, hiperlipidemia 50.6% dan hipertensi 43.7%. Faktor risiko yang tidak berhubungan dengan kejadian CHD adalah obesitas. 5 faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian CHD sebanyak 31.6%, yaitu usia, jenis kelamin, hiperlipidemia, merokok dan diabetes melitus. Faktor risiko yang paling berhubungan dengan kejadian CHD adalah hiperlipidemia (OR 4.675) dan merokok (OR 4.302). Saran bagi tenaga kesehatan untuk melakukan promosi kesehatan kepada pasien mengenai faktor risiko CHD khususnya pada pasien dengan hiperlipidemia dan merokok.
PSYCHOLOGICAL WELL-BEING DAN RESILIENSI MASYARAKAT SAAT PANDEMI COVID-19 Friska Tiurdauli Hutagalung; Albertus Budi Arianto; Friska Sinaga
Jurnal Kesehatan Vol. 10 No. 1 (2022): April : Health Journal “Love That Renewed”
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santo Borromeus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55912/jks.v10i1.50

Abstract

The COVID-19 pandemic has caused various impacts, one of which is the psychological impact in the form of feelings of fear, anxiety, and worry that will result in psychological well-being. Psychological well-being is a mental condition that is healthy, positive, and functioning optimally. Resilience is an individual's ability to adapt positively in the face of a problem. The purpose of this study was to identify the relationship between psychological well-being and community resilience to the COVID-19 pandemic in West Bandung Regency. This research method uses quantitative methods with an analytical cross-sectional design. The questionnaire instrument used the WHO-5 Well-Being Index to measure psychological well-being and The Brief Resilience Scale (BRS) to measure resilience which was distributed via google form to 399 respondents. Population in West Bandung Regency as many as 909,381 people. Data were collected using two questionnaires, namely psychological well-being and resilience. Spearman rank was used to analyze the data. The results showed that there was a significant correlation between psychological well-being and resilience of 0.00 (p < 0.05). The community's suggestions are expected to maintain psychological well-being in a positive and good condition during the COVID-19 pandemic because it will have a positive impact on the community's adaptability/resilience, and vice versa.
GAMBARAN KARAKTERISTIK PASIEN KRITIS DI AREA CRITICAL UNIT Albertus Budi Arianto; Elsya Fernita Rosanti; Linda Sari Barus
Jurnal Kesehatan Vol. 10 No. 1 (2022): April : Health Journal “Love That Renewed”
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Santo Borromeus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55912/jks.v10i1.51

Abstract

Description of characteristics of critical patients in area critical unit. The entry characteristics of intensive care units are necessary for the development of critical care services. The criteria of patients who are in intensive care are critical patients with instability or organ system failure that require intensive management. The purpose of this study is to determine the characteristics of critical patients in the critical unit. Method used in this research is quantitative with descriptive design that uses secondary data. The data was obtained from the medical records of HCU-ICU state hospitals in West Bandung Regency with 167 samples. Results of the study showed that the majority of critical patients are female (63.5%), aged 56 - 65 years (28.1%), cardiac disease comorbidity (19.8%), emergency installation room origin (IGD) (55.7%), primary diagnosis of neurological disorders (25.7%), using monitors during HCU-ICU (97%), using antibiotics while in HCU-ICU (50.3%), length of treatment > 7 days (88%), and prognosis of patients cured or moved to the infirmary (75.4%). The results of this study of gender and age characteristics with comorbid and primary diagnoses obtained by critical patients showed most middle-aged women aged 56-65 years comorbid heart disease with neurological disorders so more research is needed on other characteristics to provide a more comprehensive understanding.
FAKTOR-FAKTOR YANG MENDUKUNG KESIAPSIAGAAN PERAWAT DALAM MENGHADAPI BENCANA: LITERATURE REVIEW Kirana Eka Putri; Albertus Budi Arianto; Lidwina Triastuti Listianingsih
Jurnal Sahabat Keperawatan Vol 3 No 02 (2021): Jurnal Sahabat Keperawatan, Agustus 2021
Publisher : Program Studi Keperawatan, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/jsk.v3i02.1383

Abstract

Latar Belakang: Kesiapsiagaan perawat sangat diperlukan untuk mengantisipasi kejadian bencana dalam mengurangi jumlah kematian dan masalah kesehatan. Tujuan: tujuan literature review ini untuk mengidentifikasi faktor pendukung kesiapsiagaan perawat dalam menghadapi bencana. Metode: Studi yang digunakan dalam literature review ini diterbitkan pada tahun 2011-2020. Database yang digunakan dalam pecarian artikel adalah PubMed, ProQuest, and Science Direct. Sebanyak dua puluh (20) artikel yang terpilih untuk di analisis. Hasil: Literature review ini menunjukkan menunjukkan kesiapsiagaan perawat masih berada dalam kategori moderat berdasarkan sembilan studi. Instrumen yang dapat digunakan untuk mengidenttifikasi kesiapsiagaan perawat adalah DPET berdasarkan enam studi. Enam studi menyatakan usia mendukung kesiapsiagaan, 12 studi menyatakan lama kerja mendukung kesiapsiagaan, tingkat pendidikan mendukung kesiapsiagaan berdasarkan lima studi, 10 studi menyatakan pengalaman menghadapi bencana dan pelatihan mendukung kesiapsiagaan, serta empat studi lainnya menyatakan pendidikan keperawatan bencana juga mendukung kesiapsiagaan. Faktor lain yang juga mendukung kesiapsiagaan adalah pengaturan diri, area kerja, sarana prasarana dan anggaran dana serta kebijakan pemerintah berdasarkan satu studi. Simpulan: Faktor usia, lama kerja, tingkat pendidikan, pengalaman, pelatihan dan pendidikan bencana mendukung kesiapsiagaan perawat. Saran: faktor faktor yang ditemukan dapat memotivasi perawat untuk meningkatkan kesiapsiagaan
TERAPI RELAKSASI OTOT PROGRESIF DALAM KADAR GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELITUS: LITERATURE REVIEW Indah Simanjuntak; Maria Yunita Indriarini; Albertus Budi Arianto
Jurnal Sahabat Keperawatan Vol 5 No 01 (2023): Jurnal Sahabat Keperawatan, Februari 2023
Publisher : Program Studi Keperawatan, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/jsk.v5i01.4034

Abstract

Aktivitas fisik akan membuat metabolisme tubuh bekerja lebih optimal, akibatnya kadar glukosa darah akan terkontrol. Oleh karena itu diperlukan penanganan yang holistik. Progressive Muscle Relaxation (PMR) adalah jenis latihan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mereview pengaruh terapi Relaksasi Otot Progresif terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita Diabetes Melitus. Penelitian ini menggunakan metode literature review dengan PICO sebagai metode pencarian artikel-artikel di database. Database yang diakses PubMed, dan alat pencarian artikel yaitu Google Scholar. Kata kunci yang digunakan Diabetes Melitus, Relaksasi Otot progresif, Gula Darah. Total artikel yang didapatkan menggunakan database PubMed (6) dan mesin pencarian Google Scholar (215) dari tahun 2012-2022. Terdapat 6 artikel (PubMed 1 artikel dan Google Scholar 5 artikel) masuk kedalam literature review ini. Dari literature review didapatkan hasil mengenai durasi, frekuensi dan adanya pengaruh terhadap kadar gula darah pada penderita Diabetes Melitus. Hasil literature review penelitian ini dapat dijadikan sebagai data dasar untuk pemberian informasi atau menyediakan materi edukasi untuk pasien-pasien yang mengalami Diabetes Melitus dalam menurunkan kadar gula darah, serta untuk peneliti selanjutnya dapat melihat tentang durasi dan frekuensi dari pemberian tehnik relaksasi otot progresif dalam membantu penurunan kadar gula darah.
Hubungan Self-Efficacy dan Kesiapsiagaan dengan Bencana Longsor pada Masyarakat Natalia Sithoresmi; Albertus Budi Arianto; Tina Shinta Parulian
Jurnal Gawat Darurat Vol. 4 No. 2 (2022): Jurnal Gawat Darurat: Desember 2022
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/jgd.v4i2.742

Abstract

Dampak bencana longsor menyebabkan kurangnya rasa yakin dan percaya diri pada masyarakat, sehingga diperlukan kesiapsiagaan serta self-efficacy ketika dihadapkan oleh masalah kritis seperti bencana. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan self-efficacy dengan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana longsor. Individu yang memiliki self-efficacy yang tinggi cenderung merasa yakin dan percaya diri ketika melakukan persiapan menghadapi ancaman bencana, sekalipun ancaman bencana tersebut merupakan ancaman yang menanggung resiko. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study. Sampel penelitian didapatkan sebanyak 177 responden dan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data dalam penelitian menggunakan kuesioner yaitu kesiapsiagaan dan self-efficacy. Kuesioner digunakan untuk menganalisis kesiapsiagaan, dan self-efficacy masyarakat yang terkena bencana. Hasil penelitian didapatkan bahwa tingkat kesiapsiagaan dalam kategori tinggi (63,8%) dan self-efficacy (57,1%). Analisa bivariat didapatkan data bahwa ada hubungan yang signifikan antara kesiapsiagaan dengan self-efficacy p value 0,000 (p < 0.05). Peneliti menyarankan masyarakat berpartisipasi dalam kesiapsiagaan bencana longsor didukung oleh self-efficacy yang baik untuk persiapan ketika terjadinya bencana longsor guna mengurangi resiko bencana seperti timbulnya korban jiwa.
Nurses’ Experience of Ethical Dilemma at the End-Of-Life Care in the Intensive Care Unit Arianto, Albertus Budi; Trisyani, Yanny; Emaliyawati, Etika
Jurnal Keperawatan Soedirman Vol 17 No 3 (2022): Jurnal Keperawatan Soedirman (JKS)
Publisher : Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.889 KB) | DOI: 10.20884/1.jks.2022.17.3.5698

Abstract

One of the aims of the care service in the Intensive Care Unit (ICU) is to prepare patients in end-of-life conditions to die in a dignified manner. This can be challenging due to decision-making problems and result in a dilemma. Therefore, this study explores the ethical dilemmas experienced by nurses that provide end-of-life care in the ICU. The qualitative phenomenological methodology was used to describe the ethical dilemmas nurses face during these conditions. The data were collected through in-depth interviews and were analyzed using Colaizzi. Purposive sampling was used to select a total of eight participants, i.e., ICU nurses, who have treated end-of-life patients. Four themes were obtained from this study, namely, “the dilemma between the family’s decisions and continuing care”, “patient’s life expectancy and the family’s hope”, “DNR decisions and the nurse’s confidence”, and “the family’s understanding of the information provided”. This study recommends that the assessment of end-of-life status in critical care areas, especially the ICU, should be conducted as soon as possible to have a clearer purpose for the care provided.