Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search
Journal : eProceedings of Engineering

Efek Slot Pada Antena Mikrostrip Triangular Dual Band Dengan Frekuensi Antena Awal 2,4 Ghz Rizki Al-Qanun Ariantono; Bambang Sumajudin; Trasma Yunita
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Antena mikrostrip merupakan salah satu jenis antena yang cukup popular saat ini. Ini memiliki bentuk dan ukuran yang kecil dengan kemampuan meradiasi dan menerima sinyal yang baik. Dengan berkembangnya teknologi semikonduktor menyebabkan ukuran dari perangkat yang digunakan semakin mengecil. Oleh karena itu dibutuhkan suatu antena dengan bentuk fisik yang kompak, mudah dipabrikasi dan memiliki peforma yang tinggi untuk diaplikasikan pada perangkat nirkabel yang ada, maka antena mikrostrip adalah salah satu solusi untuk digunakan pada permasalahan tersebut. Pada simulasi ini menggunakan dua perangkat lunak. Merancang antena mikrostrip patch bentuk segitiga dengan pencatuan langsung ke patch yang dapat beroperasi pada frekuensi 2,4 GHz. Kemudian akan ditambahkan slot pada bagian tengah patch tanpa mengubah ukuran patch antenanya. Slot ini dirancang dengan bentuk belah ketupat, lingkaran, segitiga, persegi dan segitiga terbalik dengan ukuran 10 mm2 – 100 mm2 untuk setiap slotnya. Hasil dari simulasi ini dapat mengetahui efek dari pemberian slot pada operasi kerja dual band di antena mikrostrip segitiga pada parameter frekuensi, bandwidth dan gain. Dari hasil percobaan, setelah ditambahkan slot mengakibatkan pergeseran nilai frekuensi resonansi menjadi semakin kecil, yakni dari 2,404 GHz – 2,367 GHz. Kemudian terjadi kenaikan nilai VSWR dari 1,67 hingga 3,123. Kemudian untuk frekuensi resonansi tinggi setelah ditambahkan slot, mengakibatkan pergeseran frekuensi semakin kecil, yakni dari 6,405 GHz hingga 5,972 GHz dan terjadi kenaikan nilai bandwidth hingga 182,4 MHz dan gain hingga 5,32 dB. Kata kunci : antena mikrostrip, slot, dual band, frekuensi, bandwidth, gain Abstract Microstrip antenna is one type of antenna that is quite popular at this time. It has a small shape and size with the ability to radiate and receive good signals. With the development of semiconductor technology, the size of the devices used has become smaller. Therefore we need an antenna with a physical form that is compact, easily fabricated and has a high performance to be applied to existing wireless devices, the microstrip antenna is one solution to be used for these problems. In this simulation using two software. Design a triangular patch microstrip antenna with direct feed to a patch that can operate at a frequency of 2.4 GHz. Then a slot will be added in the middle of the patch without changing the size of the patch antenna. This slot is designed with a rhombus shape, circle, triangle, square and inverted triangle with a size of 10 mm2 - 100 mm2 for each slot. The results of this simulation can find out the effect of giving slots on dual band working operations on a triangular microstrip antenna on frequency, bandwidth and gain parameters. From the experimental results, after adding a slot, it causes the shift in the value of the resonant frequency to be smaller, ie from 2.404 GHz to 2.367 GHz. Then there was an increase in the value of VSWR from 1.67 to 3.123. Then for high resonance frequencies after adding slots, resulting in smaller frequency shifts, from 6.405 GHz to 5.972 GHz and an increase in bandwidth values up to 182.4 MHz and gain up to 5.32 dB. Keywords: microstrip antena, slot, dual band, frequency, bandwidth, gain
Perbandingan Antena Mikrostrip Array Dual Band Dengan Pencatuan Microstrip Line Dan Emc (electromagnetically Coupled) Citra Andrieyani; Bambang Sumajudin; Trasma Yunita
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Antena merupakan suatu perangkat yang mempunyai peranan yang sangat penting dalam komunikasi wireless. Antena mikrostrip single patch atau antena tunggal memiliki karakteristik bandwidth yang sempit dan gain antena yang kecil. Pada tugas akhir ini membahas tentang perancangan antena mikrostrip array yang bekerja pada dua frekuensi kerja atau dual band yaitu 2,4 GHz dan 5 GHz yang dapat diaplikasikan untuk WiFi atau Wireless Fidelity sesuai dengan standar IEEE 802.11n. Metode yang digunakan untuk mendapatkan frekuensi dual band ini adalah dengan penambahan slot pada sisi patch. Teknik array dapat mengatasi kekurangan antena mikrostrip yang memiliki bandwidth yang sempit. Selain dapat memperlebar bandwidth, teknik array juga dapat meningkatkan nilai gain. Perancangan ini menggunakan antena mikrostrip array (disusun) dengan patch rectangular dan dilakukan penambahan slot pada sisi patch agar mendapatkan frekuensi resonan yang berbeda. Bahan patch dan groundplane yang digunakan adalah cooper yang memiliki ketebalan 0,035 mm, dan untuk substrat bahan yang digunakan adalah Epoxy Fr-4 yang memiliki ketebalan 1,6 mm dan 𝜀𝑟 = 4,4. Teknik catuan menggunakan teknik catuan microstrip line dan akan dibandingkan dengan teknik catuan EMC. Hasil yang didapatkan pada tugas akhir ini adalah antena mikrostrip array 4 elemen dengan teknik catuan feed line memiliki hasil yang lebih baik jika diaplikasikan pada WiFi. Antena dengan teknik catuan feed line ini memiliki bandwidth sebesar 75 MHz – 184,4 MHz sesuai dengan standar IEEE 802.11n dan memiliki gain sebesar 4,321 dB sehingga tercapai tujuan untuk meningkatkan nilai bandwidth dan gain yang besar. Sedangkan pada catuan EMC, walaupun pada teknik catuan EMC memiliki gain yang sangat besar yaitu sebesar 11,54 dB namun bandwidth yang didapatkan sangat sempit yaitu sebesar 14,9 MHz – 27,5 MHz. Kata kunci : Antena Mikrostrip, Dual Band, Antena Array, WiFi, EMC, Microstrip line Abstract Wireless communication system or commonly called fast wireless development with the support of the large number of requests for large bandwidth and high data transfer. At present, wireless standardization has reached the fifth generation, namely 802.11ac where the bandwidth obtained reaches 160 MHz and works at a frequency of 5 GHz. This study aims to compare the microstrip array antenna at the frequency of 2.5 GHz and 5.2 GHz with a microstrip line and Electromagnetically Coupled (EMC) technique. This design uses a microstrip antenna that will be arrayed (arranged) with patch rectangular with patch material and the groundplane is cooper which has a thickness of 0.035 mm, and for the substrate the material used is Epoxy Fr-4 which has a thickness of 1.6 mm and ε_r = 4 , 4 and to obtain dual band frequencies using the reactive loaded oatch antenna technique or adding load. The load referred to here is a slot. The purpose of adding slots is to produce two resonant frequencies. Keywords: Microstrip array antenna , rectangular, feedline, EMC.
Sistem Ir-uwb Wban Untuk Monitoring Aplikasi Kesehatan Hafizah Delliya Suherman; Miftadi Sudjai; Trasma Yunita
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Teknologi wireless body area networks (WBAN) merupakan perkembangan dari konsep PAN yang mampu memberikan kemampuan terbentuknya jaringan dipermukaan tubuh manusia yang terintegrasi dengan jaringan disekitarnya. Selain itu perkembangan elektronika semakin memberikan pengaruh untuk pembentukan smart aplikasi dengan desain yang compact dan bisa diletakkan di atas tubuh maupun diimplan ke tubuh manusia. Kemampuan signal processing serta complex BANs tentunya sangat dibutuhkan untuk membentuk suatu kesatuan fungsionalitas yang menghasilkan aplikasi yang bermanfaat.Teknik yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah Impulse Radio Ultra Wide Band Wireless Body Area Network ( IR-UWB WBAN ) yang merupakan jenis pensinyalan UWB menggunakan pulsa baseband sangat pendek, biasanya dalam nano detik. Teknik IR-UWB WBAN bertujuan untuk penginderaan nirkabel berdasarkan teknologi UWB. frekuensi yang digunakan 3,1 GHz- 10,6 GHz, kanal 802.15.6 dan bandwidth 500 MHz sesuai IEEE. Kanal yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Channel CM4, CM4 adalah pengukuran antena Tx yang berada dipermukaan tubuh sedangkan antena Rx ditempatkan pada luar tubuh dan bervariasi untuk posisi yang berbeda. Data yang dihasilkan akan menggunakan software simulasinya. Pada penelitian tugas akhir ini dilakukan analisis sistem IR-UWB WBAN untuk monitoring aplikasi kesehatan. Dengan menggunakan modulasi Binary Phase Shift Keying (BPSK), Pulse Posision Modulation (PPM), dan Gaussian Monocyle serta menggunakan kanal CM4 dan Awgn. Oleh karena itu didapat hasil performansi nilai Bit Error Rade (BER) terhadap Signal to Noise Rasio (SNR) dalam setiap body direction 1 – body direction 4. BER yang dicapai bernilai 10#$ pada SNR 1-7 dB. Untuk body direction 1 didapat ber 10#$ dengan SNR 1-4 dB, untuk body direction 2 didapat BER 10#$ dengan SNR 1- 5 dB, sedangakan untuk body direction 3 didapat BER 10#$ dengan SNR 1-7 dB, dan untuk body direction 4 didapat BER 10#$ dengan SNR 1-6 dB. Dan dengan menggunakan Teknik IR-UWB WBAN bisa mendapatkan hasil analisis performansi untuk WBAN. Kata kunci : WBAN, IR-UWB, SOFTWARE, BER, SNR Abstract Wireless body area networks (WBAN) technology is a development of the PAN concept that is able to provide the ability to form a network on the surface of the human body that is integrated with the surrounding issue. In addition, the development of electronics is increasingly influencing the formation of smart applications with designs that are compact and can be placed on the body or implanted into the human body. The ability of signal processing and complex BANs is certainly very needed to form a unity of functionality that produces useful applications.The technique used in this final project research is Impulse Radio Ultra Wide Band Wireless Body Area Network (IRUWB WBAN) which is a type of UWB signaling using very short baseband pulses, usually in nano seconds. WBAN IR-UWB technique aims for wireless sensing based on UWB technology. the frequency used is 3.1 GHz-10.6 GHz, 802.15.6 channel and 500 MHz bandwidth according to IEEE. The canal used in this study uses Channel CM4, CM4 is a measurement of the Tx antenna that is on the surface of the body while the Rx antenna is placed outside the body and varies for different positions. The data generated will use the simulation software. In this final project, an analysis of the IR-UWB WBAN system for monitoring health applications. By using Binary Phase Shift Keying (BPSK) modulation, Pulse Posision Modulation (PPM), and Gaussian Monocyle and using Cm4 channels and Awgn. Therefore, the results of the ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.6, No.2 Agustus 2019 | Page 4808 2 Bit Error Rade (BER) result are obtained against Signal to Noise Ratio (SNR) in each body direction 1 - body direction 4. The achieved value is 10#$ in Snr 1-7 dB. For body direction 1, there are 10#$ with Snr 1-4 dB, for body direction 2, Ber 10#$ with Snr 1- 5 dB, while for body direction 3, Ber 10#$ with Snr 1-7 dB, and for body direction 4 obtained Ber 10#$ with Snr 1-6 dB. And by using the WBAN IR-UWB Technique you can get the results of performance analysis for WBAN. Keywords: WBAN, IR-UWB, SOFTWARE, BER, SNR
Antena Mikrostrip Dual Band Bahan Fleksibel Frekuensi 2,45 Ghz Dan 5,85 Ghz Untuk Aplikasi Telemedis Phaksi Ghagono Awang Murti; Levy Olivia Nur; Trasma Yunita
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Salah satu penggunaan teknologi telekomunikasi adalah telemedis. Telemedis adalah salah satu teknologi telekomunikasi untuk melakukan pelayanan kesehatan jarak jauh. Salah satu komponen untuk mendukung telemedis adalah antena wearable. Penggunaan antena wearable diharapkan mampu membuat nyaman pada saat digunakan oleh pasien. Dengan melihat kondisi Indonesia, yang memiliki wilayah yang luas serta jumlah penduduk yang padat. Kebutuhan akan pemerataan kesehatan menjadi masalah yang terus dicari solusinya. Telemedis diharapkan mampu untuk menjadi solusi dari permasalahan kurangnya pemerataan kesehatan. Pada penelitian tugas ahkir ini, telah dirancang antena mikrostrip dengan patch rektangular dengan slot rektangular menggunakan teknik pencatuan feed-line pada frekuensi Industry Scientific and Medical (ISM) 2,45 GHz dan 5,85 GHz dan menggunakan bahan Roger 3003C sebagai substrat yang memiliki ketebalan sebesar 0,75 mm dan nilai permitivitas bahan sebesar 3,0. Hasil simulasi menunjukkan bahwa antena dapat bekerja dengan baik pada frekuensi 2,45 GHz dan 5,85 GHz dengan bandwidth total sebesar 59,9 MHz dan nilai gain untuk 2,45 GHz sebesar 6,347 dB dan pada frekuensi 5,85 sebesar 5,276 dB dengan pola radiasi unidirectional. Pada antena yang sudah direalisasikan memiliki nilai VSWR dibawah 2 dan nilai return loss dibawah -10 dengan gain yang dihasilkan untuk frekuensi 2,45 GHz sebesar 4,195 dB dan pada frekuensi 5,85 sebesar 2,426 dB. Kata Kunci : Antena Mikrostrip, Telemedis, Wearable, Fleksibel, Phantom ABSTRACT One of the uses of telecommunications technology is telemedicine. Telemedicine is one of the telecommunication technologies for conducting long-distance health services. One component to support telemedicine is a wearable antenna. The use of wearable antennas is expected to make it comfortable when used by patients. By looking at the condition of Indonesia, which has a large area and a dense population. The need for health equity is a problem that continues to find a solution. Telemedicine is expected to be a solution to the problem of lack of health equity. In this task study, microstrip antennas with rectangular patches with rectangular slots have been designed using Industry Scientific and Medical (ISM) feed-line rationing techniques 2.45 GHz and 5.85 GHz and use Roger 3003C as a substrate that has thickness of 0.75 mm and the material permittivity value of 3.0. Simulation results show that the antenna can work well at frequencies of 2.45 GHz and 5.85 GHz with a total bandwidth of 59.9 MHz and a gain value of 2.45 GHz at 6.347 dB and at a frequency of 5.85 at 5.276 dB with a pattern unidirectional radiation. The realized antenna has a VSWR value below 2 and the return loss value below -10 with the gain generated for the 2.45 GHz frequency of 4.195 dB and at the frequency of 5.85 at 2.426 dB.. Keywords: Microstrip Antenna, Telemedicine, Wearable , Flexible , Phantom
Sistem Antena Pemancar Mimo (2×4, Susunan 2 Elemen) Menggunakan Multi Substrat 3 Layer Pada Frekuensi 3,5 Ghz Untuk Komunikasi 5g Nabila Amalia Azzahra; Rina Pudji Astuti; Trasma Yunita
eProceedings of Engineering Vol 8, No 2 (2021): April 2021
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Kebutuhan akan komunikasi nirkabel semakin meningkat setiap tahun sehingga pengembangan komunikasi nirkabel terus dilakukan. Pemilihan multi antena dengan cara mengaplikasikan MIMO digunakan untuk memberikan gain dan kapasitas yang lebih besar serta untuk melayani user yang banyak secara bersamaan. Frekuensi yang digunakan pada generasi kelima (5G) berdasarkan pada persetujan adalah frekuensi 3,5 GHz. Pada Tugas Akhir ini dilakukan perancangan sistem antena pemancar MIMO, 2x4 dengan susunan 2 elemen. Bahan yang digunakan pada substrat yaitu FR-4. Sedangkan bahan yang digunakan pada groundplane dan patch yaitu tembaga. Patch yang digunakan adalah patch berbentuk sirkular dan menggunakan catuan mikrostrip line. Antena yang dirancang disesuaikan dengan spesifikasi yang dibutuhkan pada teknologi 5G. Hasil yang didapatkan adalah antena memiliki VSWR ≤ 1,348 dengan polaradiasi unidireksional, mutual coupling ≤ -21,25 dB serta memiliki gain ≥ 7,06 dB, bandwidth ≥ 142,9 MHz pada frekuensi 3,32 GHz-3,36 GHz . Kata kunci : antena, MIMO, 5G, array, mikrostrip, multi substrat Abstract The need for wireless communication is increasing every year, so that the development of wireless communication continues. Multi antenna selection by applying MIMO it is used to provide greater benefits and capacity as well as to serve multiple users simultaneously. The frequency used in the fifth generation (5G) based on the approval is the 3.5 GHz frequency. MIMO transmitter antenna system, will be designed in the form of a 2x4 with array 2 elements. The material used on the substrate is FR-4. While the material used in the groundplane and patch is copper. The patch used is circular patch and using a microstrip line feeding. An antenna designed to match the specifications needed for 5G technology. The results are antennas that have VSWR ≤ 1.348 with unidirectional radiation pattern, mutual coupling ≤ -21.25 dB, gain ≥ 7.06 dB and bandwidth ≥ 142.9 MHz at frequency 3.32 GHz-3.36 GHz. Keywords: antenna, MIMO, 5G, array, microstrip, multi substrate
Antena Mimo Untuk BTS Sistem Pemantau Sungai Citarum Pada LSM Band 886-906 Mhz Yoga Sukma Mahendra; Rina Pudji Astuti; Trasma Yunita
eProceedings of Engineering Vol 7, No 2 (2020): Agustus 2020
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perangkat monitoring BTS sungai Citarum membutuhkan sistem transmisi yang dapat mengirimkan data secara real time. Sehingga dibutuhkan sistem antena yang mengakomodasi persyaratannya tersebut. Penelitian ini mengusulkan sistem antena MIMO menggunakan elemen array untuk memenuhi spesifikasi sistem monitoring yang diharapkan. Sistem antena MIMO dapat menjadi solusi karena menawarkan peningkatkan kapasitas dan throughput, meningkatkan data rate, dan mampu mengurangi kerugian akibat multipath fading, serta memiliki frekuensi kerja yang fleksibel hingga dapat bekerja hampir di semua rentang frekuensi kerja. Sedangkan metode array digunakan untuk menghasilkan pola radiasi yang memiliki karakteristik tertentu dan meningkatkan gain. Pada penelitian ini, telah didesain antena MIMO Array 4X4 Rectangular Patch yang bekerja di frekuensi kerja UHF, yaitu pada frekuensi 886-906 MHz. Sebagai antena pemancar yang akan dicoba diimplementasikan pada BTS Sungai Citarum. Antena memiliki gain 3,359 dBi dan bandwidth 20,73 MHz, pola radiasi unidireksional dan polarisasi berbentuk linear. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa antena MIMO Array 4X4 Rectangular Patch sudah memenuhi spesifikasi untuk diterapkan di BTS Sungai Citarum.Kata kunci: Citarum Harum, MIMO, Antena, Frekuensi, Gain, Bandwidth.
High Power Amplifier 5,6 - 5,7 Ghz Dengan Metode Penguatan Tiga Tingkat Untuk Aplikasi Radar Cuaca Zainul Umam Takdir; Bambang Setia Nugroho; Trasma Yunita
eProceedings of Engineering Vol 8, No 5 (2021): Oktober 2021
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cuaca yang ekstrim dan tidak menentu kadang dapat menimbulkan bencana, oleh karena itu dibutuhkan teknologi yang canggih serta dapat menjangkau wilayah yang luas. Radar merupakan salah satu teknologi yang dapat memantau cuaca dengan area cakupan yang luas. Maka dari itu radar membutuhkan penguat agar mendapat hasil yang lebih optimal. Tugas akhir ini membuat sebuah High Power Amplifier (HPA) dimana dalam sistem radar sangat dibutuhkan, HPA merupakan komponen yang berguna untuk menguatkan power sinyal yang kemudian diteruskan ke antena pemancar dengan rentan frekuensi tertentu. Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan penguatan daya tiga tingkat agar lebih optimal. Tugas akhir ini didesain dan direalisasikan suatu HPA untuk implementasi Radar cuaca C-Band yang bekerja pada frekuensi 5,6-5,7 GHz. Beberapa pertimbangan utama dalam desain HPA diantaranya, gain, Voltage Standing Wave Ratio (VSWR), power input dan power output. Komponen aktif yang digunakan dalam merancang HPA yaitu MIC GALI 19+, dan MIC GALI 2+. Simulasi penguat HPA menggunakan aplikasi pemodelan rangkaian. Hasil simulasi HPA tiga tingkat pada frekuensi 5,6 GHz memiliki gain sebesar 37,058 dB, VSWR input sebesar 1,140, VSWR output 1.050. Pada hasil pengukuran HPA tiga tingkat pada frekuensi 5,6 GHz menghasilkan gain sebesar 10,9 dB, VSWR input sebesar 1,278, VSWR output 3,187 Kata Kunci: High Power Amplifier, Radar Cuaca,C-band .
Perancangan Jaringan Multihop Wifi 802.11ax Untuk Peningkatan Daya Saing Daerah Sungai Citarum Sektor 7 Di Era Digital Dengan Menggunakan Spektrum Unlicensed 2,4 Ghz Dan 5,8 Ghz Yusuf Sugiyarto; Rina Pudji Astuti; Trasma Yunita
eProceedings of Engineering Vol 8, No 2 (2021): April 2021
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Fokus Pemerintah Jawa Barat di 2021 yaitu Peningkatan Daya Saing Daerah Melalui Percepatan Pemulihan Ekonomi dan Penguatan Sistem Kesehatan Daerah. Dengan adanya pemanfaatan Sungai Citarum sebagai lahan riset diharapkan dapat membantu akselerasi perkembangan Ekonomi Jawa Barat khususnya di Citarum Sektor 7, disamping hal itu kondisi saat ini Sungai Citarum sedang dilaksanakan proyek Citarum Harum, namun belum ada komunikasi internet sebagai penunjang dalam operasionalnya. Dengan adanya fasilitas internet akan menciptakan komunikasi setiap penelitian dapat saling terhubung. Dalam hal ini, penulis menggunakan teknologi WiFi dengan frekuensi unlicensed yaitu 2400MHz dan 5800MHz. Pemilihan teknologi WiFi akan menjadi solusi bagi masyarakat karena teknologi ini paling banyak digunakan dimasyarakat. Penulis mengintegrasikan komunikasi WiFi dengan Teknik multihop untuk koneksi antar akses point. Hasil simulasi diperoleh total jumlah akses poin WiFi di Sektor 7 Citarum sebanyak 26 Site, dengan 14 Multihop, pada penggelaran ini dicapai luasan coverage sebesar 93.3% dari keseluruhan wilayah sector 7, nilai rata-rata SINR sebesar -55.62 dBm Total kebutuhan throughput 121659 Mbps untuk keseluruhan wilayah sector 7 dipenuhi menggunakan bandwith sebesar 160MHz dan modulasi 1024 QAM. Kondisi geografis di Citarum Sektor 7 yang relative tidak rata, sangat berpengaruh terhadap hasil cakupan dari akses poin sehingga penulis perlu menyesuaikan lokasi, ketinggian dan besaran daya pancar agar hasil cakupan dapat optimal. Kata Kunci : WiFi, Internet of Things, Citarum, Unlicensed Spectrum. Abstract The focus of the West Java Government in 2021 is increasing regional competitiveness through accelerating economic recovery and strengthening the regional health system. With the use of the Citarum river as a research area, it is hoped that it can help accelerate the economic development of West Java, especially in Citarum Sector 7, besides that the current condition of the Citarum river is being implemented by the Citarum Harum project, but there is no internet communication for sensors in its operations. With the internet facility will create communication each research can be connected to each other. In this case, the author uses WiFi technology with unlicensed frequencies, namely 2400MHz and 5800MHz. The choice of WiFi technology will be a solution for the community because this technology is the most widely used in the community. The author integrates WiFi communication with multihop technique for connection between access points. The simulation results obtained a total number of WiFi access points in Sector 7 Citarum as many as 26 sites, with 14 Multihops, at this deployment a coverage area of 93.3% was achieved from the entire sector 7 area, an average SINR value of -55.62 dBm. Total throughput requirement of 121659 Mbps for The entire sector 7 area is filled using a bandwidth of 160MHz and 1024 QAM modulation. Geographical conditions in Citarum Sector 7, which are relatively uneven, greatly affect the results of the coverage of the access points, so the authors need to adjust the location, height and magnitude of the transmit power so that the coverage results can be optimal. Kata Kunci : WiFi, Internet of Things, Citarum, Unlicensed Spectrum.
Antena Mimo Patch Triangular Dengan Penambahan Slot Pada Untuk Aplikasi 5G Hilmy Wahyu I; Bambang Sumajudi; Trasma Yunita
eProceedings of Engineering Vol 7, No 2 (2020): Agustus 2020
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jaringan telekomunikasi nirkabel generasi kelima (5G) saat ini sedang menjadi perhatian dari kalangan ahli hingga awam. Padahal saat ini Indonesia baru saja menikmati teknologi jaringan telekomunikasi nirkabel generasi keempat (4G) secara merata. Adapun menurut Global mobile Suppliers Association 2015 mengatakan untuk memenuhi kebutuhan jaringan telekomunikasi nirkabel akan menggunakan spektrum pada pita frekuensi sub-6 GHz, sedangkan untuk memenuhi kebutuhan IoT akan menggunakan panjang gelombang milimeter pada pita frekuensi 30 GHz – 80 GHz Menurut World Radiocommunication conferece 2015 (WRC-15) telah menyepakati bahwa teknologi 5G akan menggunakan pita frekuensi pada 3,4 GHz - 3,6 GHz. Sedang Pemerintah indonesia yaitu puslitbang, baru mempelajari teknologi ini dari berbagai bidang. Antena yang di fabrikasi telah diukur pada frekuensi 3,5 GHz memilki nilai return loss sebesar -22,383 dB, lebar bandwidth sebesar 100 MHz, nilai mutual coupling sebesar - 19,477 dB, nilai gain meningkat menjadi 14.423 dBi. Adapun pada frekuensi 6 GHz memiliki nilai return loss sebesar -28, 161 dB, lebar bandwidth sebesar 160 MHz, nilai mutual coupling sebesar -16,403 dB, dan nilai gain sebesar 6.023 dBi. Adapun perambatan antena berpolarisasi eliptikal, dan dimensi hasil realisasi sebesar 8,5cm × 8,5cm.Kata kunci: 3,5 GHz, 5G, 6 GHz, bandwidth, mutual coupling, MIMO, return loss
Analisis Performansi Penyusunan Polarisasi Circular Pada Sistem Antena Mimo 4x4 Patch Rectangular Ahmad Rizaldy Rahman; Bambang Sumajudin; Trasma Yunita
eProceedings of Engineering Vol 8, No 5 (2021): Oktober 2021
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teknologi Fifth Generation (5G) memberikan layanan live streaming dengan latency kurang dari 1ms. Untuk memenuhi kebutuhan pengguna, teknologi 5G mengadopsi penggunaan sistem Multiple Input Multiple Output (MIMO) dengan memperhatikan aspek mutual coupling yang rendah agar daya yang dipancarkan tidak diterima oleh antena lainnya. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) menyiapkan spektrum frekuensi 3,5 GHz untuk pengaplikasian 5G di Indonesia. Tugas akhir ini dilakukan kajian terhadap pengaruh penyusunan polarisasi circular pada sistem antena MIMO 4x4 dengan melihat return loss, mutual coupling, dan bandwidth. Menggunakan spesifikasi antena MIMO mikrostrip patch rectangular yang bekerja pada frekuensi 3,5 GHz sesuai dengan frekuensi yang akan digunakan di Indonesia dan menggunakan metode truncated. Selain itu penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana pengaruh dari penyusunan polarisasi circular pada sistem antena MIMO 4x4 patch rectangular. Pengaturan polarisasi pada elemen patch sirkular untuk antena MIMO pada konfigurasi polarisasi cross-polarization dapat meningkatkan nilai return loss pada elemen antena. Selain itu, Hasil mutual coupl