Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

Desain Antena Mikrostrip Rectangular Patch Array 1x2 dengan U-Slot Frekuensi 28 GHz ARDIANTO, FAJAR WAHYU; RENALDY, SETYAWAN; LANANG, FARHAN FATHIR; YUNITA, TRASMA
ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika Vol 7, No 1 (2019): ELKOMIKA
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/elkomika.v7i1.43

Abstract

ABSTRAKKebutuhan pengguna yang semakin meningkat harus diimbangi dengan peningkatan kecepatan data dan kapasitas suatu jaringan, sehingga diperlukan bandwidth yang lebar. 5G merupakan salah satu teknologi yang akan diresmikan tahun 2020 yang menjadi solusi terhadap peningkatan kecepatan data dan kapasitas layanan. Salah satu kandidat yang menjadi frekuensi kerja 5G yaitu 28 GHz. Antena mikrostrip merupakan salah satu jenis antena yang dapat digunakan untuk teknologi 5G. Namun, antena mikrostrip memiliki beberapa kekurangan, diantaranya bandwidth dan gain yang kecil. Untuk itu, dibutuhkan teknik yang dapat meningkatkan bandwidth dan gain antena. Pada penelitian ini dirancang antena mikrostrip bentuk rectangular patch yang ditambahkan slot berbentuk U dengan tujuan meningkatkan bandwidth dan disusun secara array 1×2 untuk meningkatkan gain antena. Hasil dari simulasi didapatkan antena mampu bekerja pada rentang frekuensi 27,5 GHz – 29,12 GHz pada batas return loss kurang dari -15 dB dengan bandwidth sebesar 1,62 GHz. Nilai gain yang dihasilkan sebesar 7,52 dB. Pola radiasi yang dihasilkan, yaitu unidireksional dan berpolarisasi secara linear.Kata kunci: 5G, 28 GHz, mikrostrip, rectangular patch, array, U-Slot ABSTRACTData rate and network capacity improvements offset the increase of user needs, hence it requires a wider bandwidth. The most current high-end technology, which can solve the problem is 5G. One of the frequency that becomes the candidate of 5G is 28 GHz. For 5G, it could apply one of the antenna types, micro strip antenna. However, micro strip antenna has a shortage of narrow bandwidth and small gain. Therefore, it requires a technique to increase the bandwidth and gain of the antenna. In this study, the form of micro strip of antenna design is a rectangular patch with the addition of U-Slot and arranged 1x2 to increase the bandwidth and antenna gain. The results of the simulation show that the antenna is working well at the range frequency of 27.5 GHz - 29.12 GHz, with a return loss limit of -15 dB with bandwidth of 1.62 GHz, the resulting gain value is 7.52 dB, the resulting radiation pattern is unidirectional and linearly polarized.Keywords: 5G, 28 GHz, microstrip, rectangular patch, array, U-Slot
PERANCANGAN DAN REALISASI ANTENA MIKROSTRIP FRAKTAL KÓ§CH UNTUK APLIKASI TV DIGITAL DI DALAM RUANGAN ANGGELINA, IRSANDI; YUNITA, TRASMA; NUR, LEVY OLIVIA
ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika Vol 8, No 1 (2020): ELKOMIKA
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/elkomika.v8i1.16

Abstract

ABSTRAK Siaran TV digital umumnya menggunakan antena tipe Yagi dan Kubikal yang berukuran besar sehingga tidak fleksibel digunakan di dalam ruangan. Penelitian ini merancang dan merealisasikan antena mikrostrip miniaturisasi fraktal Köch agar dimensi antena lebih kecil dan bandwidth lebih besar sehingga cocok digunakan di dalam ruangan. Miniaturisasi antena berupa fraktal Köch iterasi-1 pada patch dan teknik slot iterasi-2 pada ground plane menggunakan pencatuan mikrostrip proximity coupled feed pada alokasi frekuensi TV digital Indonesia 478 ? 694 MHz dengan bandwidth 216 MHz. Antena dirancang pada software perancang antena, direalisasikan, diukur, dan diaplikasikan pada TV digital. Hasil simulasi antena menunjukkan bandwidth yang lebih besar dari spesifikasi yaitu 245,99 MHz pada rentang frekuensi 477,81 ? 723,8 MHz. Return loss dan gain untuk direalisasikan sebesar -16,67 dB dan 3,085 dB pada frekuensi tengah 586 MHz. Pola radiasi berbentuk bidirectional dan polarisasi berbentuk linier. Panjang dan lebar antena hasil realisasi 17,33 cm X 17,33 cm. Kata Kunci: TV digital, antena, mikrostrip, Fraktal, Köch ABSTRAC Digital TV broadcasting generally uses large Yagi and Cubical type antennas, so it is not flexible to be used indoor. This study designs and applies miniaturization of Köch fractal microstrip antennas to obtain smaller dimensions and larger bandwidth. The miniaturization of antenna are Köch fractal iteration-1 on patch and iteration-2 slot technique on ground plane using proximity coupled feed at frequency allocation 478 ? 694 MHz and the bandwidth is 216 MHz. The antenna was designed in software and developed, measured, and applied to digital TV. Antenna simulation results show a greater bandwidth than specification, 245.99 MHz, at the frequency range of 477.81 ? 723.8 MHz. Return loss and gain simulation results that meet the specifications to be applied to digital TV antennas are -16.67 and 3.085 dB at 586 MHz center frequency. The radiation pattern is bidirectional and polarization is linear. The length and width dimensions of the antenna is 17.33 cm × 17.33 cm. Keywords: TV digital, antenna, microstrip, Fractal, Köch
ANALISIS DAN DESAIN ANTENA MIKROSTRIP UNTUK KOMUNIKASI SATELIT PADA FREKUENSI KA-BAND Rizqa, Fariany; Arseno, Dharu; Yunita, Trasma
AVITEC Vol 2, No 1 (2020): Februari 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28989/avitec.v2i1.590

Abstract

Satellite technology is a telecommunications technology where the satellite is a communication device placed in space and requires the allocation of the frequency spectrum for telecommunications services. The most widely used frequencies for satellite communication are the C-Band frequency (4 GHz to 8 GHz) and the Ku-Band frequency (12 GHz to 18 GHz). Also, Ka-Band frequency (26,5 GHz to 40 GHz) is the center of attention in the telecommunications industry nowadays because it has a large enough bandwidth to accommodate more service capacity. In this article, a microstrip antenna with a rectangular patch of four elements (array 2x2) has been designed using line feed rationing techniques that work at a frequency of 29,25 GHz (Ka-Band) for satellite communication. An appropriate antenna dimension is required so that the antenna can work and has a good performance at the expected frequency. Simulation results show a return loss value of -43,052 dB, VSWR is worth 1,014 with a bandwidth of 2,728 GHz. In addition, the resulting gain value is 7,823 dB with directional radiation patterns and ellipse polarization.
Analisis dan Desain Antena Mikrostrip untuk Komunikasi Satelit pada Frekuensi Ka-Band Fariany Rizqa; Dharu Arseno; Trasma Yunita
Aviation Electronics, Information Technology, Telecommunications, Electricals, Controls (AVITEC) Vol 2, No 1 (2020): February
Publisher : Institut Teknologi Dirgantara Adisutjipto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28989/avitec.v2i1.590

Abstract

Satellite technology is a telecommunications technology where the satellite is a communication device placed in space and requires the allocation of the frequency spectrum for telecommunications services. The most widely used frequencies for satellite communication are the C-Band frequency (4 GHz to 8 GHz) and the Ku-Band frequency (12 GHz to 18 GHz). Also, Ka-Band frequency (26,5 GHz to 40 GHz) is the center of attention in the telecommunications industry nowadays because it has a large enough bandwidth to accommodate more service capacity. In this article, a microstrip antenna with a rectangular patch of four elements (array 2x2) has been designed using line feed rationing techniques that work at a frequency of 29,25 GHz (Ka-Band) for satellite communication. An appropriate antenna dimension is required so that the antenna can work and has a good performance at the expected frequency. Simulation results show a return loss value of -43,052 dB, VSWR is worth 1,014 with a bandwidth of 2,728 GHz. In addition, the resulting gain value is 7,823 dB with directional radiation patterns and ellipse polarization.
ANTENA MIKROSTRIP BAHAN TEKSTIL FREKUENSI 2,45 GHz UNTUK APLIKASI TELEMEDIS Nopian Teguh Susyanto; Trasma Yunita; Levy Olivia Nur
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telemedis merupakan salah satu aplikasi teknologi telekomunikasi di bidang kesehatan. Dalam aplikasi telemedis yang menggunakan teknologi wireless diperlukan sebuah antena yang sesuai. Saat ini banyak dikembangkan teknologi wearable antenna yang diharapkan bisa membuat nyaman untuk digunakan oleh penggunanya. Tekxtile Antenna merupakan jenis wearable antenna yang menggunakan bahan tekstil, penggunaan bahan tekstil tersebut sangat baik untuk diterapkan di bidang telemedis karena sifat bahan tekstil yang ringan, lembut dan fleksibel. Dalam penelitian ini dilakukan perancangan, simulasi dan realisasi antena tekstil mikrostrip patch sirkular dengan 4 lapis kain jeans yang digunakan sebagai substrat dan copper tape sebagai konduktor. Antena dipasang di pergelangan tangan dan bekerja di frekuensi Industrial, Scientific and Medical (ISM) 2,45 GHz. Dari hasil pengukuran didapatkan antena bisa bekerja dengan baik di frekuensi 2,380 – 2,498 GHz dengan gain sebesar 5,03 dB serta pola radiasi unidirectional.
PERBANDINGAN ANTENA MIKROSTRIP ARRAY DUAL BAND DENGAN PENCATUAN MICROSTRIP LINE DAN ELECTROMAGNETICALLY COUPLED (EMC) Citra Andrieyani; Bambang Sumajudin; Trasma Yunita
TEKTRIKA Vol 5 No 1 (2020): TEKTRIKA Vol.5 No.1 2020
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/tektrika.v5i1.3241

Abstract

Single microstrip antenna has the characteristics of narrow bandwidth and small gain. This paper discusses the design of a microstrip array antenna that works at two working frequencies, namely 2.4 GHz and 5 GHz for WiFi. The method used to obtain dual band frequencies is by adding slots on the side of the patch. The results obtained are the 4-element microstrip array antenna with feed line supply has better results when applied to WiFi. This feed line antenna has a bandwidth of 75 MHz - 184.4 MHz in accordance with IEEE 802.11n standards and has a gain of 4.321 dBi. Whereas the EMC supply has a large gain of 11.54 dBi but the bandwidth obtained is very narrow, namely 27.5 MHz.
BAND PASS FILTER DENGAN METODE HAIRPIN RESONATOR PADA FREKUENSI X-BAND Arfan Ridwan Hartawan; Trasma Yunita; Levy Olivia Nur
TEKTRIKA Vol 2 No 2 (2017): TEKTRIKA Vol.2 No.2 2017
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/tektrika.v2i2.1679

Abstract

Filter adalah suatu perangkat dalam susunan elektronika telekomunikasi yang berfungsi untuk menyeleksi sinyal tertentu. Hairpin filter adalah salah satu jenis filter yang sering digunakan pada frekuensi microwave. Filter ini dibentuk dari resonator filter edge-couple dengan membalik ujung resonator ke bentuk “U”, ini tentunya akan mengurangi panjang dan meningkatkan aspek rasio secara berarti dalam susunan mikrostipnya. Dalam metode hairpin terdapat saluran terkopel dan saluran tidak terkopel. Perancangan filter BPF dengan metode hairpin ini bekerja pada frekuensi X-Band (9770 MHz) berbasis mikrostrip untuk radar cuaca. Pada realisasi filter ini mempunyai nilai bandwidth 230 MHz dengan insertion loss dibawah -3 dB, return loss -13 dB, dan VSWR = 1,56.
PENGARUH PENYUSUNAN POLARISASI PADA SISTEM ANTENA MIMO TERHADAP KAPASITAS KANAL Abdurrahman Rizki; Alloysius Adya Pramudita; Trasma Yunita
TEKTRIKA Vol 5 No 1 (2020): TEKTRIKA Vol.5 No.1 2020
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/tektrika.v5i1.3240

Abstract

Multiple Input Multiple Output (MIMO) system is a technology that has the potential to be developed to increase channel capacity. The increase in channel capacity in the MIMO system is not only determined by the number of antennas, but is determined by the characteristics and arrangement of the antenna concept. This study identifies the effect of circular polarization on the MIMO antenna system on channel capacity. Co-polarization consists of a Left Hand Circular Polarization (LHCP) and Right Hand Circular Polarization (RHCP) configuration, while cross-polarization consists of an RHCP-LHCP configuration. The co-polarization of the antenna with the LHCP configuration results in an estimated channel capacity of 11,578 bps / Hz when it is at the lowest Signal to Noise Ratio (SNR) is 5 dB
Antena Tekstil Patch Segi Empat 5.8 Ghz Pada Tubuh Untuk Aplikasi Jaringan Nirkabel Area Tubuh Mochamad Ryan Fajar Nurdin; Trasma Yunita; Levy Nur Olivia
eProceedings of Engineering Vol 5, No 1 (2018): April 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Antena menjadi salah satu bagian penting dalam komunikasi nirkabel yaitu berperan sebagai pengirim dan penerima yang menghubungkan antara dua node atau lebih. Antena yang dapat mendukung aplikasi Wireless Body Area Network (WBAN) harus ringan dan mudah perawatan. Tugas akhir ini mengusulkan sebuah antena dengan patch segi empat berbahan jeans tekstil dengan nilai dielektrik substrat 1.7, ketebalan 1mm, dan nilai loss tangent sebesar 0.025. Antena tersebut dipasang di permukaan tubuh untuk mendukung aplikasi Wireless Body Area Network (WBAN) pada frekuensi 5.8 GHz dengan teknik pencatuan menggunakan metode feeding line. Dari hasil simulasi, didapatkan bandwidth sebesar 615 MHz dan nilai VSWR 1.1533 yang telah memenuhi syarat spesifikasi awal antena, gain pada antena simulasi bernilai 4.28 dB. Dari hasil pengukuran, didapatkan bandwidth yang telah memenuhi syarat VSWR < 1.6, yaitu 502 MHz, dengan nilai VSWR sebesar 1.145, dan gain pada antena mikrostrip bernilai 3.86 dB dengan Spesific Absorption Rate (SAR) bernilai 0.53717 W/kg. Pola radiasi yang dihasilkan baik simulasi maupun pengukuran adalah unidireksional. Polarisasi yang dihasilkan adalah elips. Berdasarkan frekuensi, bandwidth, gain, nilai SAR dan dimensi antena yang dihasilkan, maka antena ini dapat digunakan sebagai antena untuk aplikasi Wireless Body Area Network (WBAN).
Antena Tekstil Segi Empat Dan Artificial Magnetic Conductor Pada Frekuensi 2,45 Ghz Untuk Aplikasi Kesehatan Adha Suhariyono; Trasma Yunita; Levy Nur Olivia
eProceedings of Engineering Vol 5, No 1 (2018): April 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telemedicine adalah aplikasi pengobatan klin is yang memanfaatkan telepon, internet, dan jaringan ko munikasi lain untuk memberikan informasi medis. Seh ingga dengan informasi med is tersebut, dapat digunakan untuk konsultasi kesehatan, dan juga dapat digunakan untuk pros edur medis. Oleh karena itu untuk menyediakan layanan tersebut diperlukan sebuah trasmisi yang memiliki kemampuan seperti, transfer rate yang baik dan memiliki flexib ilitas yang tinggi. Dengan kemunculan teknologi tekstile wearable antenna, memungkinkan pembuatan antena dari bahan tekstil sehingga nyaman, dan fleksibel untuk digunakan dalam ap likasi telemedice. Sehingga dalam tugas akhir ini dirancang sebuah antena tekstil wearable patch rektangular pada frekuensi 2,45 GHz yang menggunakan bahan 3 lapis cordura fabric sebagai substrat dan untuk perancangan patch dan groundplane menggunakan bahan copper tape. Dimana untuk teknik pencatuannya mengunakan metode strip line, dan untuk tahap optimasi juga ditambahkan metode inset feed yang bertujuan untuk meningkatkan bandwith, dan meningkatkan nilai VSW R. Dari hasil pengukuran antena didapatkan hasil VSWR < 1,6 pada frekuensi 2,45 GHz dan bandwidth > 50 M Hz. Gain antena antena saat kondisi off body berada di 9,08 dB dan gain antena saat on body didapatkan sebesar 9,18 M Hz. Pola radiasi antena saat off body menjadi bidirectional dan polarisasi elips. Penyerapan medan elektro magnetik (SAR) saat antena didekatkan dengan tubuh adalah 1,057 W/Kg tetapi dengan sarat jarak antara antena dengan tubuh adalah 2 cm. Untuk mengurangi efek radiasi di tambahkan AMC yang berfungsi juga sebagai reflektor. Ukuran dimensi antena didapatkan melalui perh itungan teori yang kemudian d isimulasikan dengan menggunkan sofware simulasi.