Salah satu tantangan dalam pengembangan keselamatan pasien adalah bagaimana mengubah budaya yang ada menuju budaya keselamatan pasien. Langkah penting pertama dengan menempatkan keselamatan pasien sebagai salah satu prioritas utama dalam organisasi pelayanan kesehatan, yang didukung oleh eksekutif, tim klinik, dan staf di semua level organisasi dengan pertanggungjawaban yang jelas. Budaya keselamatan pasien menjadi bagian dari sistem untuk memastikan bahwa asuhan pasien di rumah sakit yang dilaksanakan adalah aman, tidak membahayakan dan dapat memuaskan pasien, keluarga maupun tenaga medisnya. Penelitian ini bertujuan menganalisa hubungan budaya keselamatan pasien dan kepuasan pasien. Jenis penelitiannya adalah non eksperimental cross sectional. Populasi menggunakan pasien di ruang Bedah Lantai 5 Rumah Sakit Adi Husada Kapasari yang sesuai kriteria, menggunakan dua variabel yaitu budaya keselamatan pasien dan kepuasan pasien. Teknik sampling yang digunakan Purposive Sampling dengan jumlah 38sampel. Data dikumpulkan dengan kuisioner, analisa data menggunakan chi Square. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan antara budaya keselamatan pasien dengan kepuasan pasien Chi-square Fisher Exact test = 1.000, dengan OR = 1.250. Budaya keselamatan pasien belum masuk dalam ekspektasi yang diinginkan oleh pasien selama menjalani rawat inap sehingga kepuasan pasien bukan berorientasi pada keselamatan pasien. Tuntutan atau harapan pasien adalah ingin segera sembuh dan segera keluar dari rumah sakit. Kata kunci : Budaya, keselamatan pasien, kepuasan pasienABSTRACTOne of the challenges in developing patient safety is how to transform an existing culture into a patient safety culture. The first important step is to place patient safety as one of the top priorities in health care organizations, supported by executives, clinic teams, and staff at all levels of the organization with clear accountability. The safety culture of the patient is part of the system to ensure that the patient's hospital care is safe, harmless and satisfactory to the patient, family or medical personnel. This study aims to analyze the relationship of patient safety culture and patient satisfaction. The research type is non experimental cross sectional. Population using the patient in the 5th floor Surgical Room of Adi Husada Kapasari Hospital according to criteria, using two variables, namely patient safety culture and patient satisfaction. Sampling technique used Purposive Sampling with 38 samples. Data were collected by questionnaire, data analysis using chi Square. The results showed no relationship between patient safety culture and patient satisfaction Chi-square Fisher Exact test = 1,000, with OR = 1.250. The patient's safety culture has not been included in the expectations desired by the patient during the hospitalization so that patient satisfaction is not patient-oriented. The patient's demands or wishes are to get well soon and get out of the hospital. Keywords : Culture, Patient Safety, Patient Satisfaction DAFTAR PUSTAKA 1. Anita,Nyoman, Dkk. 1997. Dimensi Tingkat Kepuasan Pasien Di Perkotaan Terhadap Sistim Pelayanan Kesehatan Di Rumahh Sakit Kaitannya Dengan Utilisasi Dan Referal. Unair Surabaya. Depdikbud Direktorat Jenderal Dikti Unair.2. Ashcroft, DM.et.al. 2005. Safety Ulture Assasment In Community Pharmacy: Development, Face, Validity Anfd Feasability Of The Manchaster Patient Safety Assament Framework. Quality And Safety In Health Care. 14(6)p.417-2.3. Azwar, Saifuddin.2013. Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.4. Asmuji. 2013. Manajemen Keperawatan Konsep Dan Aplikasi. Jogjakarta.Ar-Ruzz Media.5. Barnet Shannon, Max Green and Heather Punke. 2016. Top 10 Patient Safety Issues For 2016. Di Http://Www.Beckershospitalreview.Com/Quality/10-Top-Patient-Safety-Issues-For-2016.Html. January 12, 2016 10 Top PatientSafety Issues For 2016. Di Unduh Pada 29 september 2016 Pukul 02.30 Wib.6. Departemen Kesehatan RI. 2008. Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit. Patient Safety. Utamakan Keselamatan Pasien. Edisi 2. Jakarta. Depkes RI. Husada.7. Munandar, Soelaeman 2010. Ilmu Budaya Dasar. Bandung. PT Refika Aditama.8. Muninjaya,A.A.Gde. 2011. Manajemen Mutu dan Pelayanan Kesehatan. Jakarta. EGC.9. Parasuraman, A. Valarie A. Zeithaml, And Berry, L.L. "Servqual: A Multiple-Item Scale For Measuring Consumer Perceptions Of Service Quality" Dalam Journal Of Retailing Volume 64 Number 1 Spring 1988, Pp.12-40.10. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.691/ MENKES/ PER/ VIII/ 2011.11. Prasetya, Joko Tri. 1998. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta. Rhineka Cipta.12. Tika, Moh Pabundu. 2006. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan. Jakarta: Bumi Aksara.13. Vincent,C. 2005. Patient Savety. Edinburgh: Churchill Living Store.14. Wijono, Djoko. 2000. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Surabaya. Airlangga Unierssity Press.