Jurnal Bahasa, Sastra, dan Budaya
Vol 11, No 2 (2021): (Mei 2021)

STRUKTURASI KEKUASAAN DAN KEKERASAN SIMBOLIK DALAM NOVEL TEMPURUNG KARYA OKA RUSMINI (PERPSEKTIF PIERRE BOURDIEU)

Khadija Ahmad (Unknown)
Ellyana Hinta (Unknown)
Jafar Lantowa (Unknown)



Article Info

Publish Date
04 May 2021

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan strukturasi kekuasaan dan kekerasan simbolik yang terjadi dalam novel Tempurung karya Oka Rusmini. Fokus penelitian yaitu 1) strukturasi kekuasaan; dan 2) kekerasan simbolik dalam novel Tempurung karya Oka Rusmini. Penelitian ini menggunakan perspektif Pierre Bourdieu untuk menemukan strukturasi kekuasaan dan kekerasan simbolik. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif. Data penelitian yakni strukturasi kekuasaan dan kekerasan simbolik. Sumber data adalah kutipan, kalimat dan paragraf yang  terdapat dalam novel Tempurung karya Oka Rusmini. Teknik pengumpulan data yaitu teknik pustaka, baca dan catat. Teknik analisis data dilakukan dengan cara mengidentifikasi, mengklasifikasi, menganalisis, mendeskripsikan dan menyimpulkan hasil analisis data. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pertama terdapat strukturasi kekuasaan dalam novel Tempurung karya Oka Rusmini yakni (1) adanya keempat modal di dalam novel tersebut yakni modal ekonomi, modal sosial, modal budaya dan simbolik. Namun, modal yang paling berpengaruh yakni modal sosial. (2) kelas-kelas di dalam novel Tempurung karya Oka Rusmini di pengaruhi oleh modal yang mereka miliki. Agen yang memiliki modal yang paling banyak dan habitus yang berpihak kepada mereka menduduki kelas dominan, sementara kelas bourjuis kecil diduduki oleh para agen yang memiliki ambisi untuk  menaiki tangga sosial, kelas ini memiliki modal yang lebih banyak dari kelas popular, namun bukan berarti mereka tidak menerima kekerasan simbolik. Selanjutnya, kelas popular berisikan agen yang memiliki modal paling sedikit, sehingga paling sering mendapatkan kekerasan simbolik. (3) habitus dalam novel Tempurung karya Oka Rusmini merupakan habitus sosial yang terdapat dalam masyarakat Bali. (4) ranah yang terdapat dalam novel Tempurung karya Oka Rusmini yakni ranah sosial masyarakat Bali.  Kedua kekerasan simbolik dalam Novel Tempurung karya Oka Rusmini menggunakan mekanisme eufemisme dan sensorik. Kekerasan simbolik yang paling banyak terjadi yakni kekerasan simbolik yang dilakukan oleh para agen pemilik modal sosial seperti orang tua terhadap anaknya dan hubungan sosial lainnya.

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

JBSP

Publisher

Subject

Education Languange, Linguistic, Communication & Media Social Sciences

Description

The aims of this journal is to provide a venue for academicians, researchers and practitioners for publishing the original research articles or review articles. The scope of the articles published in this journal deal with a broad range of topics, including: - Indonesian Language - Indonesian ...