Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

STRUKTUR DAN FUNGSI SASTRA LISAN “BURUDA” DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT GORONTALO Kadir, Herson; Hinta, Ellyana
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 20, No 2 (2020): OKTOBER 2020
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/bs_jpbsp.v20i2.33065

Abstract

Buruda is an oral literary work as a regional cultural asset that is relatively important in the community life of Gorontalo. This research is conducted as an effort to preserve and maintain oral literature as part of the Gorontalo regional folklore. The research is aimed at describing the structure and function of buruda oral literature in the community life of Gorontalo. Moreover, this research applies a qualitative descriptive method, while the data collection technique is done by observation technique through recording and note taking, as well as interview technique that is carried out on informants such as traditional leaders and community leaders. The primary data of this research are buruda verses that have been translated into the Indonesian Language. Then, the data are analyzed structurally to discuss content and form. After that, interpreting, describing, and translating the functions of buruda oral literature are carried out. The research finding revealed that the structures of buruda oral literature are in the form of verse that consisted of ten parts as follows: (1) contains an expression of the feelings of people who are in love; (2) warning of the danger of lust; (3) praise to the prophet Muhammad shallalahu ‘alaihi wa sallam; (4) the birth of the Prophet Muhammad shallalahu ‘alaihi wa sallam as the light and guide to the right way; (5) the miracle owned by the Prophet Muhammad shallalahu ‘alaihi wa sallam; (6) the glory of the Qur’an contains instructions for human salvation in the world and the hereafter; (7) the truth of isra and mi'raj experienced by Muhammad shallalahu ‘alaihi wa sallam; (8) the challenges of the struggle of the Prophet Muhammad shallalahu ‘alaihi wa sallam in spreading the message of Islamic treatises; (9) the importance of avoiding sin and immorality because of ashamed to Allah subhanahu wa ta'ala; (10) the power of prayer and the importance of bermunajat (praying wholeheartedly) asking for mercy and compassion from Allah subhanahu wa ta’ala. Furthermore, the function of buruda oral literature in the community life of Gorontalo contains moral messages in the form of a religious function, ethical function, and cultural function.
Pengenalan Makna dan Simbol Perangkat Tanaman Adat dalam Ritual Modutu Antaran Gorontalo bagi Anak Usia Dini Ellyana Hinta Hinta; Sitti Rachmi Masie; Asna Ntelu Ntelu; Harto S Malik
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 5, No 2 (2021)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v5i2.835

Abstract

Tujuan penelitian dari artikel ini adalah untuk mendeskripsikan pengenalan makna dan simbol perangkat tanaman adat dalam ritual modutu antaran bagi anak usia dini di Gorontalo. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Peneliti melakukan tahapan implementasi pengenalan makna dan simbol perangkat tanaman adat dalam ritual modutu antaran bagi anak usia dini. Analisis data yang digunakan adalah analisis data menggunakan persentase dan kriteria. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi pengenalan makna dan simbol tersebut tidak menemui kendala yang berarti, respon orang tua dan anak-anak usia dini sangat antusias meskipun beberapa anak tampak kebingunan terhadap makna dan simbol yang diberikan. Kebaruan penelitian didapatkan bahwa orang tua saat ini tidak terlalu paham dan dapat mempertahankan ritual tersebut secara utuh. Dampak dan impak dari hasil penelitian ini adalah perlunya dilestarikan kembali ritual Modutu agar anak-anak sebagai penerus tidak punah digilas zaman.
Dinamika Kepribadian Tokoh dalam Novel Harapan di Atas Sajadah Karya Mawar Malka Rahmatia Nasaru; Moh. Karmin Baruadi; Ellyana Hinta
Jambura Journal of Linguistics and Literature Vol 1, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.284 KB) | DOI: 10.37905/jjll.v1i2.9231

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dinamika kepribadian tokoh dalam novel Harapan di Atas Sajadah karya Mawar Malka. Teori yang digunakan adalah psikologi Jung yaitu teori tentang pentingnya kesadaran dan ketidaksadaran membentuk pribadi yang utuh berkaitan dengan pengalaman dan hubungan dengan Sang Pencipta. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data penelitian berupa kutipan-kutipan melalui dialog antar tokoh maupun cerita yang menggambarkan dinamika kepribadian dari segi prinsip-prinsip interaksi, fungsi, dan tujuan penggunaan energi psikis. Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa (1) dinamika kepribadian dari segi prinsip-prinsip interaksi terdiri atas prinsip oposisi, kompensasi, dan penggabungan. Prinsip ini menjadi dasar terjadinya dinamika kepribadian yang awalnya memiliki kepribadian buruk menjadi lebih baik, (2) dinamika kepribadian dari segi fungsi penggunaan energi psikis yakni adanya kekuatan semangat, keingingan, dan kemauan, (3) dinamika kepribadian dari segi tujuan penggunaan energi psikis terdiri atas progresi dan regresi. Progresi kerpibadian tokoh menampilkan dua tipe keribadian yakni sikap ekstrovert (terbuka) dan sikap introvert (tertutup). Dengan demikian, dinamika kepribadian tokoh menunjukkan perubahan yang signifikan. Perubahan yang berhubungan dengan persoalan sosial dan hubungannya dengan Sang Maha Pencipta menuju ke arah lebih baik.
SIGNIFIKANSI PUISI “PERTENTANGAN IALAH HUKUM SURGAWI” KARYA KUNTOWIJOYO (KAJIAN SEMIOTIKA RIFFATERRE) RAHMAT PIDU; ELLYANA HINTA; JAFAR LANTOWA
Jambura Journal of Linguistics and Literature Vol 2, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.893 KB) | DOI: 10.37905/jjll.v2i1.10119

Abstract

Penelitian terhadap puisi “Pertentangan ialah hukum surgawi” karya Kuntowijoyo ini dilandasi oleh adanya makna tertentu yang disampaikan secara tidak langsung melalui ketidaklangsungan ekspresi puisi tersebut. Dalam hal ini, mengandung sebuah tanda-tanda yang dimaknai secara semiosis sehingga maksud dari tanda-tanda ini tersampaikan secara eksplisit. Pemaknaan terhadap puisi “Pertentangan ialah hukum surgawi” dalam penelitian ini menggunaan teori semiotika Riffaterre. Riffaterre telah mengemukakan bahwa puisi ini mengatakan sesuatu dengan memaksudkan dengan suatu hal yang lain. Jadi, puisi ini mengandung sebuah makna tertentu yang disebut Riffaterre sebagai Signifikansi. Dalam menemukan signifikansi puisi “Pertentangan ialah hukum surgawi”, peneliti menggunakan suatu metode analisis yang dikemukakan oleh Riffaterre yakni pembacaan heuristik dan retroaktif. Pada pembacaan heuristik, peneliti menemukan berbagai ungramatikalitas yang menimbulkan makna heterogen, ambiguitas, keterpecahan makna sehingga masih menghambat pemahaman peneliti. Menurut Michael Rffaterre, untuk melewati suatu hambatan tersebut, peneliti harus melanjutkan ke retroaktif, peneliti mulai menemukan suatu kesatuan maknanya melalui hipogram berupa sebuah prasuposisi, seme, klise, sistem deskriptif yang mengarah kepada puisi “Pertentangan ialah hukum surgawi” yang bergenre sebuah puisi profetik yang memiliki hubungan dengan sufistik dan hipogram aktual berupa puisi-puisi lainnya serta teks Al-Quran dan Haddist. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa signifikansi puisi “Pertentangan ialah hukum surgawi” adalah Habluminaallah dan Hambluminannas. Habluminaallah dan Hambluminannas telah menjadi tema atau sebuah pembicaraan dalam puisi-puisi profetik. Dalam hal ini, telah jelas bahwa yang dibicarakan dalam puisi ini adalah tahapan-tahapan dan keadaan jiwa dalam menempuh sebuah perjalanan spiritual menuju Tuhan. perjalanan vertikal dan perjalanan horizontal yakni terdiri atas tobat, muroqobah, tawakal, makrifat, zikir, perjanjian, saling memaafkan, menyapa dengan salam, ceramah (dakwah), menyapa dengan senyuman.
inventarisasi cerita rakyat terbentuknya desa-desa di kecamatan paleleh kabupaten buol megawati u karim; Ellyana Hinta; Herman Didipu
Jambura Journal of Linguistics and Literature Vol 2, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.473 KB) | DOI: 10.37905/jjll.v2i2.12942

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah : (a) apasajakah jenis cerita rakyat terbentuknya desa-desa di Kecamatan Paleleh Kabupaten Buol ? (b) bagaimanakah struktur cerita rakyat terbentuknya desa-desa di Kecamatan Paleleh Kabupaten Buol ?. Penelitian ini bertujuan untuk mendekripsikan (a) apasajakah jenis cerita rakyat terbentuknya desa-desa di Kecamatan Paleleh Kabupaten Buol, (b) bagaimanakah struktur cerita rakyat terbentuknya desa-desa di Kecamatan Paleleh Kabupaten Buol. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dan metode yang digunakan adalah metode kualitatif.Hasil penelitian cerita rakyat terbentuknya desa-desa di Kecamatan Paleleh Kabupaten Buol menunjukan (1) jenis cerita rakyat terbentuknya desa-desa di Kecamatan Paleleh Kabupaten Buol, (2) Struktur cerita rakyat terbentuknya desa-desa di Kecamatan Paleleh Kabupaten Buol. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan masyarakat terhadap cerita rakyat di daerah mereka masing-masing.
Paanthungi, Puisi Lisan Gorontalo sebagai Media Pemertahanan Bahasa Daerah Ellyana Hinta; Asna Ntelu; Dakia Djou; NFN Zulkipli
JENTERA: Jurnal Kajian Sastra Vol 11, No 1 (2022): Jentera: Jurnal Kajian Sastra
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jentera.v11i1.4874

Abstract

The purpose of this study is to describe Panthungi, Gorontalo's oral poetry as a medium for maintaining local languages. This research is descriptive in nature which is the result of a literature review related to Paanthungi. Therefore, the method used is a qualitative descriptive method. This method is intended to describe Gorontalo Oral Poetry as a Regional Language Defense Media. The data collection technique is in the form of a documentation technique by digging back into literature studies related to the Gorontalo Pantun which can be used as a medium for maintaining regional languages. The results showed that Paanthungi is a social rhyme that is sung to the accompaniment of music, dances, or without music, and is used when welcoming guests or used in traditional rituals in Gorontalo. Paanthungi or pantun is an art that needs to be developed and maintained by the people of Gorontalo because in addition to being entertaining, paanthungi also plays a very important role in protecting the Gorontalo regional language from extinction. AbstrakTujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Panthungi, puisi lisan Gorontalo sebagai media pemertahanan bahasa daerah. Penelitian ini bersifat deskriptif yang merupakan hasil kajian studi pustaka terkait dengan Paanthungi. Oleh sebab itu, metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Metode ini dimaksudkan untuk mendiskripsikan Puisi Lisan Gorontalo Sebagai Media Pemertahanan Bahasa Daerah. Teknik pengumpulan data berupa teknik dokumentasi dengan menggali kembali kajian kepusatakaan terkait dengan Pantun Gorontalo yang dapat dimanfaatkan sebagai media pemertahanan bahasa daerah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Paanthungi adalah pantun pergaulan yang dilagukan dengan iringan musik, tari-tarian, atau juga tanpa musik, dan digunakan pada saat penyambutan tamu atau digunakan pada ritual-ritual adat di Gorontalo.Paanthungi atau pantun itu adalah sebuah seni yang perlu dikembangkan dan dipelihara oleh masyarakat Gorontalo karena di samping dapat menghibur, paanthungi juga sangat berfungsi untuk menjaga bahasa daerah Gorontalo agar terhindar dari kepunahan.
Bahasa figuratif dalam puisi-puisi karya Chairil Anwar Asna Ntelu; Ellyana Hinta; Yelin Yasin; Supriyadi Supriyadi
Aksara: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 21, No 1 (2020): AKSARA: Jurnal Bahasa dan Sastra
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (45.328 KB)

Abstract

Figurative language in poetry is important to study because figurative language is one part of the physical structure of poetry that can animate or cause certain effect and cause certain connotation of words contained in poetry. This research was carried out to obtain figurative language description in Chairil Anwar's poems. The procedure that was passed from data collection to data interpretation were (a) identifying figurative languages in Chairil Anwar's poems, (b) understanding languages in figurative form, (c) understanding the description of meaning contained in it, and ( d) marking the units of segmentation in the form of figurative language. Data analysis was based on three processes, namely the reduction process, the data presentation process, and the verification process. Based on the result of the study obtained, the figurative language is closely related to reality life, poets have a specific purpose in using figurative language, reader must try to understand figurative language in an effort to intact the meaning of a poem, in the poems of Chairil Anwar a number of the beauty of figurative language that can help the reader interpret the meaning of the lines contained there in. Figurative language is presented in his poems to make it easier for reader to interpret the poem. In his poems, Chairil Anwar does not just mention figurative language so that the poems seem interesting, but the inclusion of figurative language was done carefully so that the reader is able to know the meaning of figurative language even though it is considered difficult to interpret.http://dx.doi.org/10.23960/aksara/v21i1.pp41-56
Pesan Dakwah Melalui Wacana Kritis dalam Novel Kekasih Impian Karya Wardah Maulina Oky Octaviani Pakaya; Ellyana Hinta; Herson Kadir
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 8 No 4 (2022): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (November)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v8i4.981

Abstract

The critical discourse of Van Dijk consists of three components, including text, social cognition, and social context. It is utilized in analyzing the da’wah message in WardahMaulina's novel Kekasih Impian. The study objective was to describe the da’wah message through text analysis, social cognition, and social context. It applied to qualitative descriptive. The result revealed that the most found message of da'wah through text analysis is about faith and morals, while social cognition is related to boundary towards someone we have affection with, and in terms of social context, is correlated to piety is the key of present and afterlife happiness.
Makna Simbol Prosesi Adat Mobotulo Bele Bohu Masyarakat Gorontalo Apinta P. Antu; Ellyana G. Hinta; Munkizul Umam KaU
Jambura Journal of Linguistics and Literature Vol 3, No 2 (2022): Vol. 3, No. 2, Desember 2022
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjll.v3i2.18064

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan simbol verbal pada Prosesi Adat Mobotulo Bele Bohu pada Masyarakat Gorontalo dan simbol non verbal pada prosesi adat Mobotulo Bele Bohu pada masyarakat Gorontalo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, Jenis Penelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah simbol verbal dan nonverbal dalam prosesi mobotulo bele bohu masyarakat Gorontalo. Sumber data dalam penelitian ini yaitu tokoh agama(hatibi), tokoh adat dan tokoh masyarakat yang mengetahui paham tentang prosesi mobotulo bele bohu pada masyarakat Gorontalo. Data-data tersebut dikumpulkan melalui observasi, rekam dan dokumentasi, dan wawancara. Selanjutnya dianalisis dengan cara mentranskripsi, menerjemahkan, mengidentifikasi, mengklarifikasikan, menganalisis, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa: hasil simbol verbal dan simbol nonverbal pada prosesi adat mobotulo bele bohu masyarakat Gorontalo. Berdasarkan penelitian ini simbol verbal yang dijelaskan pada prosesi mobotulo bele bohu yaitu terdapat dalam untaian doa dan simbol nonverbal yaitu terdapat pada seperangkat/benda-benda yang digunakan dalam prosesi adat mobotulo bele bohu masyarakat Gorontalo. Kata-kata Kunci: Prosesi, Adat, Mobotulo Bele Bohu, Gorontalo ABSTRACT The study explores the meaning of verbal and non-verbal symbols in prayer strands in the Gorontalomobotulobelebohuprocession. This descriptive qualitative research retrieved datafrom verbal and nonverbal symbols in procession; data sources in this research were religious leaders (hatibi), traditional leaders, and community leaders who know about the mobotulobelebohu procession in Gorontalo. All data were collected through observation, recording and documentation, and interviews. Furthermore, those were analyzed by transcribing, translating, identifying, clarifying, analyzing, and drawing conclusions.Based on the results, the verbal symbols described in the mobotulobelebohu procession are contained in the prayer strands. Moreover, non-verbal symbols are found in the set/objects used in the mobotulobelebohu procession of the Gorontalo community. Keywords: Procession, Tradition, MobotuloBeleBohu, Gorontalo
Variasi Bahasa dalam Novel Arah Langkah Karya Fiersa Besari Asniwaty Yusuf; Ellyana Hinta; Herman Didipu
Jambura Journal of Linguistics and Literature Vol 3, No 2 (2022): Vol. 3, No. 2, Desember 2022
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjll.v3i2.18001

Abstract

Abstrak Permasalahan dalam penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan variasi basaha ditinjau dari segi penutur dan variasi bahasa ditinjau dari segi keformalan pada novel Arah Langkah karya Fiersa Besari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, Jenis Penelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah kutipan dialog antar tokoh dalam novel Arah Langkah karya Fiersa Bestari cetakan pertama yang diterbitkan oleh Mediakita, pada tahun 2018, yang terdiri dari 300 halaman. Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Arah Langkah karya Fiersa Besari. Data-data tersebut dikumpulkan melalui dokumentasi, baca, dan catat. Selanjutnya dianalisis dengan cara mengidentifikasi, mengklasifikasi, menginterpretasi, mendeskripsikan, dan menyimpulkan. Simpulan penelitian ini adalah Arah Langkah karya Fiersa Bestari memiliki variasi bahasa dari segi penutur dan segi keformalan karena pengaruh dari para tokohnya yang tidak homogen dan kegiatan interaksi sosial yang dilakukan sangat beragam. Kata-kata Kunci: variasi bahasa, penutur, keformalan, novel, sosiolinguistik.