Permasalahan yang dihadapi mitra SDN Klepu 2 sebagai sekolah inklusi adalah jumlah anak slow learner ada 28 anak dari 35 Anak Berkebutuhan Khusus. Di lain pihak guru harus melaksanakan model inklusif penuh (full inclusion) tanpa guru pendamping. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah (1) mencegah terjadinya perundungan (bullying) di sekolah inklusi karena karakteristik siswa dan (2)memberikan layanan belajar bagi anak slow learner di masa pandemic covid-19. Metode pelaksanaan metode PALS dengan mengintegrasikan 4P, yaitu penyadaran, pengkapasitasan, pendampingan dan pelembagaan. Sasaran kegiatan pengabdian adalah guru, perwakilan orang tua siswa dan siswa slow learner di SDN Klepu 2. Hasilnya menunjukkan bahwa pengetahuan dan pemahaman guru, perwakilan orang tua dan siswa terhadap perundungan masuk kategori baik. Mereka memiliki pengetahuan yang baik tentang pengertian perundungan, jenis perundungan, serta akibat perundungan, sehingga dapat menjadi contoh bagi yang lain tentang bagaimana menghindari perundungan terhadap teman atau orang lain. Terlebih di sekolah inklusi dimana keragaman sangat dihargai dan diharapkan dapat muncul toleransi dan empati yang baik di lingkungan sekolah dan keluarga. Selain itu di  masa pandemic covid-19 ini, para guru dan orang tua dapat melakukan pendampingan belajar yang baik bagi seluruh siswa khususnya siswa yang lambat belajar melalui model pendampingan yang berkelanjutan dalam IEP.  
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2020