Kesiapan guru dalam mengimplementasikan microlearning di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) salah satunya bergantung Riske Faldesiani pada persepsi mereka terhadap teknologi yang digunakannya. Dengan menerapkan Technological Acceptance Model (TAM) penelitian ini mengeksplorasi keterkaitan antara perceived usefulness, perceived ease of use, dan kesiapan guru SMK dalam pemanfaatan teknologi untuk proses pembelajaran berbasis microlearning. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran angket kepada 62 orang guru Program Keahlian OTKP yang dipilih secara purposif dan tersebar di 13 SMK Kota/Kabupaten di Jawa Barat. Hasil analisis data dengan menggunakan Structural Equation Modeling Partial Least Square (SEM-PLS) menunjukkan setiap indikator yang diuji valid dan reliabel. Variabel perceived ease of use dari teknologi yang digunakan berpengaruh secara positif terhadap variabel perceived usefulness dari teknologi terkait, dan secara simultan berpengaruh terhadap tingkat kesiapan guru dalam pemanfaatn teknolgi tersebut dalam pembelajaran berbasis microlearning. Hasil menunjukkan bahwa setiap indikator pada semua konstruk terbukti valid dan reliabel dalam mencerminkan masing-masing konstruknya. Selain itu, ditemukan bahwa perceived ease of use berpengaruh positif terhadap perceived usefulness, dan keduanya dapat menentukan tingkat kesiapan guru dalam mengimplementasikan microlearning.  Dengan meyakini kemudahan dan kebermanfaatan teknologi yang digunakan, para guru menyatakan bahwa mereka cukup siap untuk melaksanakan pembelajaran microlearning dengan memanfaatkan teknologi tertentu, khususnya aplikasi PowerPoint dan Canva.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2021