Keluarga yang tidak harmonis (broken home) dapat memberikan dampak yang buruk pada perkembangan anak. Salah satu permasalahan yang terjadi pada anak broken home yakni anak akan memiliki self-esteem yang rendah. Umumnya seseorang dengan self-esteem rendah juga memiliki tingkat ketegasan yang rendah, hal ini akan membuat anak mudah menjadi korban dari perilaku penyimpangan ataupun sebaliknya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat self-esteem siswa broken home sebelum dan sesudah diberikannya layanan konseling kelompok dengan teknik assertive training serta mengetahui efektivitas layanan konseling kelompok dengan teknik assertive training dalam meningkatkan self-esteem siswa broken home di kelas XI MAN 4 Banjar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dan desain penelitian ini adalah pre-experiment dengan pola One Group Pre-test – Post-test Design. Pre-test diberikan sebelum adanya perlakuan dan post-test diberikan setelah perlakuan. Berdasarkan hasil penelitian sebelum dan sesudah diberikannya layanan konseling kelompok dengan teknik assertive training dapat dilihat dengan cara membandingkan hasil skor pre-test dan post-test yakni 450% < 595% atau dengan rata-rata 56% < 74%, dengan demikian (Ho) ditolak dan (Ha) diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa layanan konseling kelompok dengan teknik assertive training efektif dalam meningkatkan self-esteem siswa broken home di kelas XI MAN 4 Banjar.
Copyrights © 2022