Pemahaman matematika diperoleh melalui penalaran, sedangkan penalaran dipahami dan dilatih melalui pembelajaran matematika. Oleh karena itu, keterampilan penalaran sangat dibutuhkan siswa saat belajar matematika khususnya dalam menyelesaikan masalah kontekstual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hambatan bernalar siswa SMP dalam menyelesaikan masalah kontekstual. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek penelitian adalah 10 siswa kelas IX SMPN 1 Kota Blitar. Instrumen penelitian meliputi peneliti sebagai instrumen utama serta soal permasalahan kontektual dan pedoman wawancara. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan wawancara. Tes bertujuan agar mengetahui apa saja kesalahan siswa dalam memecahkan masalah kontekstual dan teknik wawancara bertujuan untuk mengecek keabsahan data serta mengetahui penyebab kesalahan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang mengalami hambatan bernalar dalam proses penyelesaian masalah kontekstual karena mereka tidak dapat memenuhi keempat indikator penalaran matematis dalam penelitian ini. Subjek hanya bisa memahami masalah tanpa mengetahui cara menyelesaikannya.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022