PROCEEDING
Vol 1, No 1 (2012)

PENGEMBANGAN THE TWO-TIER DIAGNOSTIC TESTS PADA BIDANG BIOLOGI

Suwarto, Suwarto (Unknown)



Article Info

Publish Date
02 Jul 2013

Abstract

PENGEMBANGAN THE TWO-TIER DIAGNOSTIC TESTS PADA BIDANG BIOLOGI Suwarto Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Veteran Bangun Nusantara SukoharjoJl. Sujono Humardani No. 1 Jombor Sukoharjo, e-mail: suwartowarto@yahoo.com  Abstrak Tujuan  penelitian  adalah  mengembangkan   bank  soal  tes  diagnostik yang berisi butir-butir soal tes diagnostik bidang studi biologi SMA kelas X semester II. Butir-butir tes diagnostik berupa tes diagnostik dua tingkat ( the two-tier diagnostic tests ). Adapun  untuk  menyusun  the  two-tier  diagnostic  tests ada  tiga  fase,  yaitu:  (1) defining  the  content  boundaries   yang  terdiri  dari  5  langkah :  reviewing  the  biology textbooks,  identifying  propositional  knowledge  statements,  developing  a  concept  map, relating   propositional   knowledge   to   the   content   map,   validating   the   content;   (2) identifying  students’  misconceptions   yang  terdiri  dari  4  langkah:  examining  related literature,  training  teachers  with  interview  skills,  conducting  interview,  developing multiple choice content items with free response ; (3) instrument development  yang terdiri dari  6  langkah:  developing  the  two -tier  diagnostic  tests,  designing  a  specific  grid, validating   the   instrument,   conducting   pilot   test,   refinement,   conducting   statistical analysis. Tes diagnostik yang dikembangkan ada 3, yaitu tes A, tes B, dan tes C. Tes A (tes diagnostik  yang digunakan untuk mengungkap: tingkat keanekaragaman dalam kehidupan, biodeversitas di Indonesia, dan plantae). Tes B (tes diagnostik yang digunakan untuk mengungkap: porifera, coelenterata, plathyhelminthes, nemathelminthes, annelida, mollusca, arthropoda, echinodermata, dan chordate).  Tes  C  (tes  diagnostik  yang  digunakan  untuk  mengungkap:  ekosistem,  aliran energi,  daur  biogeokimia,  pencemaran  lingkungan  dan  pelestarian  lingkungan,  jenis limbah dan daur ulang limbah). Tes A, tes B, dan tes C diu jicobakan pada 4 SMA, yaitu: SMA Negeri 1 Weru, SMA Negeri 1 Tawangsari, SMA Assalam, dan SMA Veteran 1 Sukoharjo. Responden tes A dan tes B sejumlah 130 siswa. Responden tes C sejumlah 128 siswa. Analisis statistik dilakukan dengan program iteman versi 3,00 . Hasil penelitian: (1) Tes A terdiri dari 73 butir. (2) tes B terdiri dari 39 butir. (3) tes C terdiri dari 79 butir. Kata Kunci: the two-tier diagnostic tests

Copyrights © 2012