cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sukoharjo,
Jawa tengah
INDONESIA
PROCEEDING
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 17 Documents
OPTIMALISASI KEGIATAN PEMBELAJARAN SEBAGAI CERMINAN GURU PROFESIONAL Sukonsih, Cucu Siti
PROCEEDING Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : PROCEEDING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

OPTIMALISASI KEGIATAN PEMBELAJARAN SEBAGAI CERMINAN GURU PROFESIONAL  Cucu Siti Sukonsih FKIP Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo Jl. Letjend. Sujono Humardani No. 1 Kampus Jombor Sukoharjo 57521 Telp. (0271) 593156 Fax. (0271) 591065  Abstrak Guru yang profesional adalah guru yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga mampu melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai guru secara maksimal. Tujuan Pendidikan Nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa akan tercapai apabila guru sebagai pelaksana pendidikan memiliki kemampuan profesional. Guru yang profesional memiliki empat kompetensi yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, profesional serta memiliki sertifikat pendidik. Guru yang memiliki kualifikasi profesional adalah guru yang mengetahui secara mendalam tentang apa yang diajarkannya, cakap dalam cara mengajarnya serta efisien dan efektif serta memiliki kepribadian yang mantap. Guru yang profesional perlu melakukan pembelajaran di kelas secara efektif. Kata kunci: optimalisasi, pembelajaran, guru profesional
PEMBERDAYAAN PENDIDIKAN ANAK-ANAK PKL DI SURAKARTA Sarjono, Yetty; Suyatmini, Suyatmini
PROCEEDING Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : PROCEEDING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PEMBERDAYAAN PENDIDIKAN ANAK-ANAK PKL DI SURAKARTA  Yetty Sarjono1, dan Suyatmini2 1,2Dosen Pendidikan Akuntansi FKIP, dan Magister Manajemen Pendidikan Pascasarjana, Universitas Muhammadiyah Surakarta.  AbstractThe purpose of this study is expected to be able to find the exact model of the arrangement of street vendors can optimize their income. With proper arrangement of street vendors are expected to provide constructive solutions to empower their childrens education level. The method used was qualitative, with the perspective of phenomenology, the research subjects of the street vendors, children, and city officials. Medium types and data sources are the words and actions, data collection techniques using observation techniques, interviews, making field notes, and use documents. Data analysis starts from the collection of data, arrange the points of findings, presentation of data and drawing conclusions with an analysis of the phenomenology of Schutzbecause motive and in order to motive.The results of this study is that the model of vendor arrangement using a persuasive approach and consider the human element. In the structural model of the arrangement of street vendors is done through five types of models, namely: a. Shelter, b. Tents Umbrellas, c. Ordinary tents, d. Gerobag, and e. Roads, according to the condition of each street vendors. Vendors understanding of the empowerment level of education of their children is: Because are: First, because during this time many of their children are neglected and can not continue their education due to lack of school fees. Second, because of the increased revenue then there is a strong willingness to continue the education of their children to pursue higher degrees. Third, because they are on average willing to improve and add to his wares. According to in order to motive are: First, in order not to move at any time, thus making their efforts can be successful to be able to finance their childrens schooling. Second, that the children stay in school, so that later is better than the fate of his parents. Third, that the future of her children more independent because of the increased motivation to learn them, especially for completing vocational education level.  Key words: settlement model, empowerment, education level.
PROFESIONALISME GURU DALAM PERSPEKTIF GLOBAL Narjosoeripto, Pranowo
PROCEEDING Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : PROCEEDING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PROFESIONALISME GURU DALAM PERSPEKTIF GLOBAL Pranowo Narjosoeripto FKIP Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo Jl. Letjend. Sujono Humardani No. 1 Kampus Jombor Sukoharjo 57521 Telp. (0271) 593156 Fax. (0271) 591065  Abstrak Era globalisasi membawa pengaruh yang besar terhadap kehidupan masyarakat Indonesia, termasuk dunia pendidikan. Pendidikan di era global diartikan sebagai pendidikan yang dapat menjawab tantangan globalisasi, yaitu suatu proses yang dapat melahirkan individu yang berbekal pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang diperlukan untuk hidup dan berkiprah dalam era globalisasi. Guru dalam era global memiliki tugas dan fungsi yang lebih komplek, sehingga perlu memiliki kompetensi dan profesionalisme yang standar. Rendahnya profesionalisme guru di Indonesia menjadikan upaya untuk meningkatkan profesionalisme guru pada era global menjadi suatu keharusasn agar guru mendapat tempat terhormat dan sejajar dengan profesi lainnya. Dan bangsa kita sangat mengharapkan agar kualitas guru ditingkatkan profesionalismenya, sehingga nantinya dapat menghasilkan lulusan yang bermutu. Sehingga cara meningkatkan profesionalisme guru dalam era global agar menghasilkan lulusan yang bermutu merupakan masalah yang perlu dicarikan pemecahannya.Pengembangan kompetensi guru didasarkan atas pertimbangan (1) perkembangan IPTEK, khususnya arus globalisasi dan informasi, (2) menutupi kelemahan yang tak tampak pada waktu seleksi, (3) mengembangkan sikap profesional, (4) mengembangkan kompetensi profesional, dan (5) menumbuhkan ikatan batin antara guru dan kepala sekolah. Secara teknis, kegiatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kompetensi guru adalah (1) bimbingan dan tugas, (2) pendidikan dan pelatihan, (3) kursus, (4) studi lanjut, (5) promosi, (6) latihan jabatan, (7) rotasi jabatan, (8) konferensi, (9) penataran, (10) lokakarya, (11) seminar, dan (12) pembinaan profesional guru (supervisi pengajaran). Sedangkan untuk menjamin konsistensi profesionalisme guru diperlukan upaya-upaya peningkatan profesionalisme secara berkesinambungan. Secara preskriptif, dukungan kompetensi manajemen, strategi pemberdayaan, supervisi pengembangan, dan PTK merupakan dimensi-dimensi teoretis untuk meningkatkan profesionalisme guru di era global. Kata kunci : profesionalisme guru, perspektif global
PARADIGMA PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI Kusdaryani, Wiwik
PROCEEDING Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : PROCEEDING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PARADIGMA PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI Wiwik KusdaryaniIKIP Veteran Semarang  Abstrak Dalam persaingan era globalisasi ini, kemenangan ditentukan oleh mutu SDM. Mutu SDM itu sendiri ditentukan oleh pendidikan bermutu baik pada tingkat dasar, menengah maupun tinggi. Pendidikan memegang peranan kunci dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini sesuai dengan cita-cita dan sumpah dari founding fathers kita untuk membangun suatu masyarakat Indonesia yang kuat, demokratis, mandiri, menghayati nilai-nilai untuk bersatu dalam kebhinekaan, menguasai ilmu dan teknologi, dan mampu bersaing dalam era kehidupan domestik dan global.  Kenyataan menunjukan, meskipun kegiatan pendidikan telah berlangsung di Indonesia selama 65 tahun sejak Indonesia, namun belum berhasil menyediakan SDM berkualitas. Selama 32 tahun pemerintahan Orde Baru, sektor pembangunan pendidikan tidak pernah ditempatkan menjadi prioritas pembangunan. Akibatnya mutu pendidikan Indonesia jauh tertinggal dibandingkan negara-negara tetangga seperti Malaysia, Pilipina, Singapura, Thailand. Oleh karena itu, paradigma pendidikan Indonesia di masa datang harus memperhatikan tantangan global dengan mewujudkan pendidikan untuk semua, mengembangkan kewirausahaan, dan berpedoman pada karakter bangsa. Kata Kunci: globalisasi, pendidikan untuk semua, karakter bangsa
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MAHASISWA MENGEKSPLOR MATA KULIAH SISTEMATIK TUMBUHAN RENDAH MELALUI LESSON STUDY Purwanto, Agus
PROCEEDING Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : PROCEEDING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MAHASISWA MENGEKSPLOR MATA KULIAH SISTEMATIK TUMBUHAN RENDAH MELALUI LESSON STUDY Agus Purwanto FKIP Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo Jl. Letjend. Sujono Humardani No. 1 Kampus Jombor Sukoharjo 57521 Telp. (0271) 593156 Fax. (0271) 591065 Abstrak Secara umum pelaksanaan lesson study mempunyai tujuan memperbaiki kualitas proses belajar mengajar. Di sini mempunyai tujuan khusus, yaitu:  menyusun, melaksanakan, dan evaluasi perangkat pembelajaran mata kuliah Sistematik Tumbuhan Rendah yang memfokuskan pada peningkatan kemampuan mahasiswa mengeksplorasi. Obyek pembelajarannya adalah mahasiswa Pendidikan Biologi semester III, subjek pembelajaran dosen-dosen biologi. Pelaksanaan empat tahap, setiap tahap meliputi pembuatan perangkat pembelajaran (plan), pelaksanaan pembelajaran (do), dan refleksi (see). Fokus pembelajaran: peningkatan kemampuan mahasiswa mengeksplorasi. Eksplorasi mahasiswa diarahkan membuat poster dari materi yang ditugaskan secara kelompok, yang selanjutnya didiskusikan lewat strategi pembelajaran Jigsaw. Dari empat tahap pelaksanaan kemampuan mengeksplor materi lewat sumber buku, internet, dan berdiskusi semakin meningkat. Peningkatan kemampuan mengekspor diperlihatkan saat penyampaian lebih runtut, spesifik materi dan pelaksanaan diskusi lebih mengarah. Kesimpulan yang didapat sebagai berikut: Telah tersusun perangkat pembelajaran yang berupa silabus, RMP, LKM dari mata kuliah Sistematik Tumbuhan Rendah; Terbentuk pembelajaran yang dapat mengaktifkan mahasiswa mengeksplor materi secara kelompok lewat pencarian sumber materi, presentasi, dan berdiskusi; Terbentuk kolaborasi antar-dosen dalam rangka perbaikan kualitas pembelajaran Kata kunci: tumbuhan rendah, lesson study
PEMBERDAYAAN PENDIDIKAN ANAK-ANAK PKL DI SURAKARTA Sarjono, Yetty; Suyatmini, Suyatmini
PROCEEDING Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : PROCEEDING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PEMBERDAYAAN PENDIDIKAN ANAK-ANAK PKL DI SURAKARTA  Yetty Sarjono1, dan Suyatmini2 1,2Dosen Pendidikan Akuntansi FKIP, dan Magister Manajemen Pendidikan Pascasarjana, Universitas Muhammadiyah Surakarta.  AbstractThe purpose of this study is expected to be able to find the exact model of the arrangement of street vendors can optimize their income. With proper arrangement of street vendors are expected to provide constructive solutions to empower their childrens education level. The method used was qualitative, with the perspective of phenomenology, the research subjects of the street vendors, children, and city officials. Medium types and data sources are the words and actions, data collection techniques using observation techniques, interviews, making field notes, and use documents. Data analysis starts from the collection of data, arrange the points of findings, presentation of data and drawing conclusions with an analysis of the phenomenology of Schutzbecause motive and in order to motive.The results of this study is that the model of vendor arrangement using a persuasive approach and consider the human element. In the structural model of the arrangement of street vendors is done through five types of models, namely: a. Shelter, b. Tents Umbrellas, c. Ordinary tents, d. Gerobag, and e. Roads, according to the condition of each street vendors. Vendors understanding of the empowerment level of education of their children is: Because are: First, because during this time many of their children are neglected and can not continue their education due to lack of school fees. Second, because of the increased revenue then there is a strong willingness to continue the education of their children to pursue higher degrees. Third, because they are on average willing to improve and add to his wares. According to in order to motive are: First, in order not to move at any time, thus making their efforts can be successful to be able to finance their childrens schooling. Second, that the children stay in school, so that later is better than the fate of his parents. Third, that the future of her children more independent because of the increased motivation to learn them, especially for completing vocational education level.  Key words: settlement model, empowerment, education level.
PROFESIONALISME GURU DALAM PERSPEKTIF GLOBAL Wahyuni, Sri
PROCEEDING Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : PROCEEDING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PROFESIONALISME GURU DALAM PERSPEKTIF GLOBAL Sri Wahyuni FKIP Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo Jl. Letjend. Sujono Humardani No. 1 Kampus Jombor Sukoharjo 57521 Telp. (0271) 593156 Fax. (0271) 591065  Abstrak Salah satu yang menjadi trend dan merupakan ciri globalisasi adalah adanya persamaan hak. Dalam konteks pendidikan, persamaan hak itu tentunya berarti bahwa setiap individu berhak mendapat pendidikan yang setinggi-tingginya dan sebaik-baiknya tanpa memandang bangsa, ras, latar belakang ekonomi, maupun jenis kelamin. Dengan adanya kesamaan hak ini, terjadi kehidupan yang penuh dengan persaingan karena dunia telah menjadi sangat kompetitif. Karena itu, mau tidak mau setiap orang mesti berusaha untuk menguasai ilmu dan teknologi agar dapat ikut dalam persaingan.Sehubungan dengan itu, peran pendidik (guru) merupakan faktor vital dalam penyelenggaraan pendidikan yang bermakna dan berwawasan masa depan. Pendidikan berwawasan masa depan diartikan sebagai pendidikan yang dapat menjawab tantangan masa depan, yaitu suatu proses yang dapat melahirkan individu-individu yang berbekal pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang diperlukan untuk hidup dan berkiprah dalam era globalisasi. Di samping itu, guru adalah sumber edukatif yang utama tak akan pernah tergantikan walaupun perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama teknologi pembelajaran mengalami perkembangan sangat pesat. Perubahan cepat dalam teknologi informasi dan teknologi pembelajaran bukan menjadi penghalang bagi guru sebagai sumber dan aktor pendidikan yang utama, melainkan menjadi tantangan yang menuntut kompetensi profesional guru yang lebih tinggi.Profesionalisme guru adalah pandangan dan perasaan guru terhadap profesinya sebagai pendidik yang terwujud dalam bentuk rasa pengabdiannya terhadap profesi, aplikasi kewajiban sosial, kemandirian guru dalam membuat/mengambil keputusan, kemandirian, keyakinan terhadap profesi, dan hubungan guru dengan sesama profesi. Kata kunci: profesionalisme guru, perspektif global
PENGEMBANGAN THE TWO-TIER DIAGNOSTIC TESTS PADA BIDANG BIOLOGI Suwarto, Suwarto
PROCEEDING Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : PROCEEDING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PENGEMBANGAN THE TWO-TIER DIAGNOSTIC TESTS PADA BIDANG BIOLOGI Suwarto Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Veteran Bangun Nusantara SukoharjoJl. Sujono Humardani No. 1 Jombor Sukoharjo, e-mail: suwartowarto@yahoo.com  Abstrak Tujuan  penelitian  adalah  mengembangkan   bank  soal  tes  diagnostik yang berisi butir-butir soal tes diagnostik bidang studi biologi SMA kelas X semester II. Butir-butir tes diagnostik berupa tes diagnostik dua tingkat ( the two-tier diagnostic tests ). Adapun  untuk  menyusun  the  two-tier  diagnostic  tests ada  tiga  fase,  yaitu:  (1) defining  the  content  boundaries   yang  terdiri  dari  5  langkah :  reviewing  the  biology textbooks,  identifying  propositional  knowledge  statements,  developing  a  concept  map, relating   propositional   knowledge   to   the   content   map,   validating   the   content;   (2) identifying  students’  misconceptions   yang  terdiri  dari  4  langkah:  examining  related literature,  training  teachers  with  interview  skills,  conducting  interview,  developing multiple choice content items with free response ; (3) instrument development  yang terdiri dari  6  langkah:  developing  the  two -tier  diagnostic  tests,  designing  a  specific  grid, validating   the   instrument,   conducting   pilot   test,   refinement,   conducting   statistical analysis. Tes diagnostik yang dikembangkan ada 3, yaitu tes A, tes B, dan tes C. Tes A (tes diagnostik  yang digunakan untuk mengungkap: tingkat keanekaragaman dalam kehidupan, biodeversitas di Indonesia, dan plantae). Tes B (tes diagnostik yang digunakan untuk mengungkap: porifera, coelenterata, plathyhelminthes, nemathelminthes, annelida, mollusca, arthropoda, echinodermata, dan chordate).  Tes  C  (tes  diagnostik  yang  digunakan  untuk  mengungkap:  ekosistem,  aliran energi,  daur  biogeokimia,  pencemaran  lingkungan  dan  pelestarian  lingkungan,  jenis limbah dan daur ulang limbah). Tes A, tes B, dan tes C diu jicobakan pada 4 SMA, yaitu: SMA Negeri 1 Weru, SMA Negeri 1 Tawangsari, SMA Assalam, dan SMA Veteran 1 Sukoharjo. Responden tes A dan tes B sejumlah 130 siswa. Responden tes C sejumlah 128 siswa. Analisis statistik dilakukan dengan program iteman versi 3,00 . Hasil penelitian: (1) Tes A terdiri dari 73 butir. (2) tes B terdiri dari 39 butir. (3) tes C terdiri dari 79 butir. Kata Kunci: the two-tier diagnostic tests
MELALUI LESSON STUDY DAPAT MENINGKATKAN AKTIFITAS BELAJAR MAHASISWA DAN KUALITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN PADA MATA KULIAH MORFOLOGI TUMBUHAN PROGRAM PENDIDIKAN BIOLOGI UNIVET BANTARA SUKOHARJO 2010 – 2011 Akbari, Siti
PROCEEDING Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : PROCEEDING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

MELALUI  LESSON STUDY DAPAT MENINGKATKAN AKTIFITAS BELAJAR MAHASISWA DAN KUALITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN PADA MATA KULIAH  MORFOLOGI  TUMBUHAN PROGRAM PENDIDIKAN BIOLOGI UNIVET BANTARA SUKOHARJO 2010 – 2011 Siti Akbari Fakultas Pertanian Universitas Veteran Bangun Nusantara SukoharjoJl. Letjend. Sujono Humardani No. 1 Kampus Jombor Sukoharjo 57521Telp. (0271) 593156 Fax. (0271) 591065
PROFESSIONALISME GURU DAN GLOBALISASI Syakur, Mahlail
PROCEEDING Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : PROCEEDING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PROFESSIONALISME GURU DAN GLOBALISASI[1](Karakter Guru Professional di Era Global) Mahlail Syakur Sf. Dosen FAI/ Program Pascasarjana Universitas Wahid Hasyim Semarang,dan sekretaris Center for Study on Character and Nation Culture.e-mail: syakur_cahkudus@yahoo.co.id  Abstrak Guru adalah bagian dari kesadaran sejarah pendidikan di dunia. Guru dalam menjalankan tugas dituntut untuk bekerja secara professional. Oleh karena itu guru harus terampil dan menyadari bahwa tugasnya merupakan profesi yang harus dipertanggungjawabkan. Maka setiap guru tetap memerankan professionalisme dalam tugas pokoknya di tengah arus globalisasi. Globalisasi tidak dapat dihindari tetapi wajib dihadapi. Oleh karena itu guru harus siap menghadapinya dengan professionalisme. Guru yang professional adalah orang yang mempunyai kelengkapan kompetensi hingga mampu bekerja dan bertanggungjawab. Agar proses pendidikan berjalan dengan baik dan menghasilkan produk yang baik pula maka professionalisme guru harus ditingkatkan melalui proses pengajaran, pembelajaran, maupun pendidikan, sehingga output yang menjadi harapan masyarakat dapat terwujud.Kata kunci: professionalism guru, globalisasi.[1] Makalah disampaikan pada Seminar Nasional “Profesionalisme Guru dalam Prespektif Global” yang diselenggarakan oleh Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo dalam rangka Dies Natalis ke XLIV, pada tanggal 17 Maret 2012.

Page 1 of 2 | Total Record : 17


Filter by Year

2012 2012