REDUPLIKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa Indonesia
Vol 1, No 1 (2021): (Juni 2021)

TINDAK TUTUR KONSTANTIF DALAM INTERAKSI TOKOH FILM SUARA DARI PESISIR YANG DISUTRADARAI OLEH SUSILO RAHARJO DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN

Supriyati, Supriyati (Unknown)
Didipu, Herman (Unknown)
Muslimin, Muslimin (Unknown)



Article Info

Publish Date
01 Jun 2021

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu (1) mendeskripsikan jenis tindak tutur konstantif dalam interaksi tokoh film Suara dari Pesisir disutradarai oleh Susilo Raharjo, (2) mendeskripsikan fungsi tindak tutur konstantif dalam interaksi tokoh film Suara dari Pesisir yang disutradarai oleh Susilo Raharjo, (3) mendeskripsikan implikasi tindak tutur konstantif dalam interaksi film Suara dari Pesisir pada pembelajaran di sekolah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif. Prosedur penelitian dilakukan secara bertahap, mulai dari tahap persiapan, tahap analisis data, dan tahap akhir. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Simak Bebas Libat Cakap (SBLC). Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik pilah unsur penentu (PUP) sebagai teknik dasar dan teknik hubung banding menyamakan (HBS) sebagai teknik lanjutan. Adapun metode yang digunakan yaitu metode padan referensial dan metode padan pragmatis. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti menemukan 12 jenis tindak tutur konstantif, yaitu tindak tutur asertif, tindak tutur prediktif, tindak tutur deskriptif, tindak tutur informatif, tindak tutur konfirmatif, tindak tutur konsesif, tindak tutur retraktif, tindak tutur asentif, tindaka tutur dissentif, tindak tutur disputative, tindak tutur responsif, dan tindak tutur sugestif. Fungsi tindak tutur konstantif yang ditemukan dalam penelitian ini sebanyak 39 data. Jenis tindak tutur yang paling banyak digunakan dalam film Suara dari Pesisir adalah tindak tutur responsive dengan fungsi menjawab yaitu sebanyak 9 data. Penelitian ini memiliki implikasi (keterkaitan) dengan kegiatan pembelajaran di sekolah. Film dapat dijadikan media pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah, khususnya di tingkat SMP kelas VIII semester genap. Sebagai media pembelajaran, film dan transkrip film dapat diimplikasikan pada kegiatan belajar  KD 3.12. menelaah struktur dan kebahasaan teks ulasan (film, cerpen, puisi, novel, dan karya seni daerah) yang diperdengarkan dan dibaca. KD 4.12  menyajikan tanggapan tentang kualitas karya (film, cerpen, puisi, novel, karya seni daerah, dll) dalam jenis teks ulasan secara lisan dan tulis dengan memperhatikan struktur, unsur kebahasaan, atau aspek lisan. 

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

Reduplikasi

Publisher

Subject

Education Languange, Linguistic, Communication & Media Social Sciences Other

Description

REDUPLIKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Bahasa Indonesia menerbitkan hasil pemikiran dan hasil penelitian yang ditulis oleh pakar, pendidik, ilmuan, dan praktisi pendidikan pada bidang ilmu-ilmu Pengajaran Pendidikan Bahasa Indonesia, Linguistik, Sastra, Seni, dan Budaya. Terbit dengan open akses ...