Penelitian dilakukan bertujuan dalam menggambarkan peranan guru meningkatkan prestasi bocce pada peserta didik tunagrahita di SLB Luak Nan Bungsu di Kota Payakumbuh. Penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif menggunakan pendekatan studi kasus. Narasumber pada penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Wakil Kesiswaan, Guru Pelatih dan Orang Tua. Instrument yang digunakan berupa pengamatan, wawancara serta dokumentasi. Dengan teknik analisa data berupa kualitatif Miles dan Huberman. Dari penelitian tersebut diperoleh bahwa (1) Peran guru dalam mengembangkan prestasi bocce yaitu pendidik dan pengajar yaitu bertanggungjawab dalam melaksanakan pelatihan bocce, tetapi tidak terlalu memperhatikan disiplin yang ketat. Mediator dan fasilitator yaitu merancang pembelajaran, menggunakan metode ceramah dan praktek. Model dan teladan yaitu mempraktek model latihan kemudian peserta didik melakukan kembali apa yang telah dilakukan oleh guru. Motivator yaitu memberikan dukungan, membujuk dan memberikan hadiah. Pembimbing dan evaluator yaitu membimbing peserta didik tunagrahita sesuai dengan program latihan, melakukan pemanasan, memberikan contoh dan anak meniru. Guru mengevaluasi setiap hari latihan dengan melihat perkembangan kemampuannya dalam melaksanakan pelatihan bocce. (2) Kesulitan guru dalam proses pengembangan prestasi bocce anak tunagrahita yaitu faktor internal anak emosional anak, kurangnya kesabaran anak, kurang disiplin dalam latihan, kurang konsentrasi dan keterbatasan fisik. (3) Untuk mengatasi kendala dalam mengembangkan prestasi bocce anak tunagrahita, guru tidak memaksa untuk berlatih, memperhatikan suasana emosi, bersabar dengan sikap anak dan melengkapi sarana dan prasaranan yang dibutuhkan.
Copyrights © 2022