Latar belakang peneliti melakukan penelitian ini adalah ingin melihat bagaimana pelaksanaan kegiatan santri di era New Normal pasca terjadinya wabah pandemic covid-19 di Pondok Pesantren Yati Kamang Mudik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di era new normal, apa kesulitan dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler santri serta apa tindakan yang dilakukan dalam mengatasi kesulitan tersebut. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini penelitian kualitatif dengan jenis Deskriptif kualitatif. Penelitian dilakukan di Pondok Pesantren Yayasan Tarbiyah Islamiyah (YATI) Kamang Mudik, Informan kunci dalam penelitian ini adalah pimpinan pondok, kepala madrasah, waka Pembina kegiatan ekstrakurikuler dan santri. Informan pendukung adalah dokumen-dokumen yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Instrumen pengumpulan data pedoman wawancara dan pedoman observasi. Analisis data dalam penelitian ini terdiri dari tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik analisa keabsahan data penelitian dengan triangulasi dan menggunakan bahan referensi. Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler Muhadharah di era new normal berjalan cukup efektif, yang menarik yaitu instrument penilaian muhadharah sangat terukur dibanding dengan di era normal, kegiatan dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Kendala dalam pelaksanaan muhadharah menurunnya kreatifitas santri dalam menulis konsep pidato. Pelaksanaan halaqah kitab kuning berjalan cukup efektif,hanya saja terkendala dengan minimnya pengetahuan santri akan materi kitab kuning sebagai dampak belajar daring selama covid-19. Pelaksanaan kegiatan Tahfidz terlaksana dengan baik dengan menggunakan metode tikrar. Kegiatan pramuka berjalan dengan baik, hanya saja ada sebagian siswa yang kurang mematuhi penerapan protokol kesehatan. Kegiatan pencak silat terlaksana cukup efektif, namun perlu penambahan jadwal latihan dan melengkapi sarana yang diperlukan. Tindakan untuk mengatasi kendala tersebut adalah dengan memberikan motivasi kepada santri akan manfaat dari kegiatan tersebut, melakukan koordinasi dengan berbagai lembaga untuk pemenuhan kebutuhan tenaga Pembina ekstrakurikuler. Serta menjalin kerja sama dengan wali santri dalam rangka memberikan motivasi dan pengawasan terhadap santri.
Copyrights © 2022