Pengembangan profesi guru dapat dilakukan dengan salah satunya adalah penulisan karya tulis ilmiah. Atas hasil analisis yang dilakukan pada sepuluh perwakilan guru di sekolah dasar di Kota ternate, teridentifikasi beberapa hal yang menjadi faktor kurangnya pengembangan profesi. Penelitian ini membahas tentang pengembangan profesionalisme guru dalam menulis karya tulis ilmiah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskritpif kualitatif. Hasil analisis data diperoleh dari wawancara, observasi keterlibatan peserta dalam penulisan draft KTI serta kuesioner hasil penilaian peserta terhadap penelitian dan latihan menulis KTI. Hasil wawancara menunjukkan bahwa motivasi, teknik penulisan dan pengumpulan data merupakan hal yang menjadi kendala dalam menulis karya tulis ilmiah. Dari hasil observasi penulisan lima aspek isi karya tulis, semua peserta (100%) menulis latar belakang, rumusan masalah, pengertian, ulasan dan desain dalam metode penelitian. Sedangkan 4 aspek ditulis oleh 9 (90%) peserta yaitu judul, tujuan penelitian, teknik analisis data, deskripsi penelitian. Adapun penggunaan tabel hanya ditulis oleh 8 (80%) responden, 6 atau 60% menulis kesimpulan, dan tidak ada yang menulis saran penelitian. Untuk menilai kebermanfaatan pemberian materi serta latihan penulisan karya tulis yang dilakukan bagi guru-guru diberikan kuesioner dengan 18 indikator. Hasil analisis kuesioner menunjukkan bahwa terdapat 0.2 % responden yang berasumsi bahwa penulisan KTI kurang bermanfaat, 1.5 % responden merespon bermanfaat, dan 7.8% menjawab sangat bermanfaat. Rekomendasi yang dapat diberikan adalah untuk mengembangkan profesionalisme guru dibutuhkan sinergi dari institusi sekolah, muyawarah guru mata pelajaran, pelatihan menulis yang terus menerus bagi guru sehingga termotivasi dalam mengembangkan diri untuk menulis.
Copyrights © 2020