Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja pertumbuhan sapi Bali yang dipelihara oleh peternak di desa Tangkit Kecamatan Sungai Gelam. Di desa ini terdapat kelompok tani yang memelihara sapi Bali untuk tujuan penggemukan akan tetapi kinerja pertumbuhannya masih sangat rendah yaitu berkisar 0,23 kg/ekor/hari. Kondisi ini disebabkan pemberian pakan yang hanya seadanya yaitu berupa hijauan saja tanpa diberikan pakan tambahan. Sementara itu, hasil penelitian Afzalani, dkk. (2012) mengemukakan bahwa pemberian pakan tambahan berupa suplementasi ampas tahu dan mineral Cu-organik dapat meningkatkan kinerja pertumbuhan sapi Bali yang diberikan pakan berbasis rumput rawa. Dikemukakan juga bahwa salah satu penyebab rendahnya produksi sapi di Indonesia bukan hanya kekurangan energi dan mineral tetapi yang lebih penting lagi adalah kekurangan mineral. Ampas tahu dan mineral Cu-organik akan menutupi kekurangan nutrisi pakan pada sapi yang diberi pakan berbasis rumput rawa. Ampas tahu adalah berupa sisa hasil pembuatan tahu, ketersediaannya cukup banyak disekitar desa Tangkit karena terdapat beberapa perusahaan tahu di sekitar desa, begitu pula Cu mudah diperoleh di toko kimia di sekitar perbatasan desa. Kondisi ini tentu kurang ideal dimana sapi kekurangan nutrisi tambahan sementara bahan baku pakan tambahan banyak tersedia. Oleh karena itu, teknologi suplementasi ampas tahu dan mineral Cu-organik untuk pakan sapi merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah ini. Sasaran kegiatan adalah petani yang mengusahakan penggemukan sapi Bali yaitu petani anggota kelompok tani “Sumber Makmurâ€. Metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah gabungan atau perpaduan antara metode penyuluhan dan praktek pembuatan mineral Cu-organik. Diharapkan dari kegiatan ini akan dihasilkan mineral Cu-organik berbasis ampas tahu dan dicapai kinerja pertumbuhan sapi Bali yang lebih optimum di KelompokTani Rukun Makmur, Desa Tangkit.
Copyrights © 2017