Stunting didefinisikan sebagai kondisi anak usia 0 – 59 bulan, tinggi badan menurut umur berada di bawah minus 2 Standar Deviasi (<-2SD) dari standar median World Health Organization (WHO). Dampak pada balita mengalami stunting dengan kata lain terhambatnya pertumbuhan tinggi atau panjang badan balita menurut umurnya adalah dampak pada metabolik, infeksi dan imunitas, sistem digestif, perkembangan saraf dan kecerdasan terganggu, gangguan pada kesehatnya, pada saat telah dewasa akan mempengaruhi sosial ekonomi karena kemampuan yang terbatas. Stunting dapat dicegah bila anak diberikan ASI eksklusif karena ASI eksklusif mengandung nutrisi lengkap yang setiap harinya akan berbeda dan sesuai dengan kebutuhan nutrisi bayi. Metode penelitian Studi Retrospektif (Retrospective Study), dan pendekatan secara Cross sectional. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat untuk melihat distribusi frekuensi karakteristik keluarga balita dan analisis bivariat digunakan untuk melihat adakah hubungan kasus stunting terhadap riwayat ASI eksklusif, melalui uji statistik Chi-squre nilai signifikansi. Hasil penelitian ini menemukan bahwa ada hubungan kasus stunting terhadap riwayat ASI eksklusif dengan nilai p 0,039, artinya ada hubungan yang signifikan pada kasus stunting terhadap riwayat ASI eksklusif pada penelitian ini.
Copyrights © 2022