Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Metode Non Farmakologi dalam Mengatasi Kecemasan pada Persalinan Suriyati Suriyati
JOURNAL OF HEALTHCARE TECHNOLOGY AND MEDICINE Vol 5, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Universitas Ubudiyah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33143/jhtm.v5i1.319

Abstract

Proses persalinan menimbulkan pelbagai macam emosi pada seorang wanita, salah satunya adalah kecemasan. Sekitar 5-20% wanita hamil merasa takut akan proses persalinan dan kecemasan merupakan salah satu faktor yang berkontribusi terhadap kemajuan persalinanTerjadinya peningkatan prevalensi kecemasan dikaitkan oleh berbagai macam faktor diantaranya adalah usia ibu yang terlalu muda, memilki masalah psikologi sebelumnya, serta kurangnya dukungan sosial. Studi ini merupakan suatu tinjauan literatur (literature review) yang mencoba menggali  beberapa metode non farmakologi dalam mengatasi kecemasan pada persalinan. Aromaterapi, hipnosis, setting tempat persalinan, bola persalinan, dan musik terbukti dapat digunakan sebagai metode non farmakologi dalam mengatasi kecemasan pada persalinan.
PENGARUH JUS JAMBU BIJI MERAH (PSIDIUM GUAJAVA) TERHADAP KENAIKAN KADAR HEMOGLOBIN (HB) IBU HAMIL DI KOTA BENGKULU ATHIYA DWI TSABITHA; NOVIANTI NOVIANTI; SURIYATI SURIYATI; YETTI PURNAMA; ASMARIYAH ASMARIYAH
Journal of Nursing and Public Health Vol 10 No 2 (2022)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Angka kejadian anemia pada ibu hamil di Kota Benkulu masih cukup tinggi dengan prevalensi 16,8%. Kekurangan kadar hemoglobin dapat menyebabkan terjadinya anemia dalam kehamilan yang menyebabkan keadaan jumlah sel darah merah atau kadar Hb<10,5-11gr/dl pada ibu hamil trimester I dan III. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh jus jambu biji merah terhadap kenaikan kadar Hb ibu hamil dengan anemia ringan di Kota Bengkulu. Penelitian menggunakan sampel sebanyak 17 responden. rancangan penelitian metode eksperimen one group pretest-postest dengan teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling, analisa data menggunakan uji univariat distribusi frekuensi dan uji Wilcoxon untuk uji perbedaan. Rata-rata kadar Hb sebelum pemberian jus jambu biji merah 9,2gr/dl dan rata-rata kadar Hb setelah pemberian jus jambu biji merah sebanyak 250ml dikonsumsi sehari sekali di pagi hari selama 7 hari berturut turut sebesar 11,2gr/dl. Sedangkan berdasarkan analisa data diperoleh p = 0,003 Ha diterima, artinya terdapat perbedaan kadar Hb ibu hamil sebelum dan setelah pemberian perlakuan jus jambu biji merah. Hasil dari penelitian ini terdapat adanya pengaruh konsumsi jus jambu biji merah (Psidium Guajava) terhadap kenaikan kadar Hb ibu hamil di Kota Bengkulu.
HUBUNGAN KASUS STUNTING TERHADAP RIWAYAT ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KELOBAK KABUPATEN KEPAHIANG PROVINSI BENGKULU TAHUN 2022 HIKMAH AUGIA FARESTA; DARA HIMALAYA; DENI MARYANI; NOVIANTI NOVIANTI; SURIYATI SURIYATI
Journal of Nursing and Public Health Vol 10 No 2 (2022)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stunting didefinisikan sebagai kondisi anak usia 0 – 59 bulan, tinggi badan menurut umur berada di bawah minus 2 Standar Deviasi (<-2SD) dari standar median World Health Organization (WHO). Dampak pada balita mengalami stunting dengan kata lain terhambatnya pertumbuhan tinggi atau panjang badan balita menurut umurnya adalah dampak pada metabolik, infeksi dan imunitas, sistem digestif, perkembangan saraf dan kecerdasan terganggu, gangguan pada kesehatnya, pada saat telah dewasa akan mempengaruhi sosial ekonomi karena kemampuan yang terbatas. Stunting dapat dicegah bila anak diberikan ASI eksklusif karena ASI eksklusif mengandung nutrisi lengkap yang setiap harinya akan berbeda dan sesuai dengan kebutuhan nutrisi bayi. Metode penelitian Studi Retrospektif (Retrospective Study), dan pendekatan secara Cross sectional. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat untuk melihat distribusi frekuensi karakteristik keluarga balita dan analisis bivariat digunakan untuk melihat adakah hubungan kasus stunting terhadap riwayat ASI eksklusif, melalui uji statistik Chi-squre nilai signifikansi. Hasil penelitian ini menemukan bahwa ada hubungan kasus stunting terhadap riwayat ASI eksklusif dengan nilai p 0,039, artinya ada hubungan yang signifikan pada kasus stunting terhadap riwayat ASI eksklusif pada penelitian ini.
EDUKASI PENCEGAHAN STUNTING DENGAN PENDEKATAN TERAPI KOMPLEMENTER Asmariyah Asmariyah; Novianti Novianti; Suriyati Suriyati
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 6 No 2 (2022)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/logista.6.2.64-70.2022

Abstract

Latar Belakang: Stunting adalah masalah yang sering ditemui pada bayi dan balita serta dapat mengakibatkan peningkatan morbiditas dan mortalitas. Pencegahan dan penanggulangan stunting dapat dilakukan dengan terapi komplementer dengan pijat bayi untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan, memberikan efek lapar sehingga frekuensi menyusu lebih sering, penyerapan sari makanan akan lebih baik dan meningkatkan berat badan lebih pesat. Tujuan Kegiatan: Mengetahui pengetahuan terkait pijat bayi, mengenalkan pijat bayi dalam upaya pencegahan stunting. Metode Kegiatan: Pelaksanaan kegiatan dilakukan dalam tiga tahapan yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Tahap persiapan meliputi, studi pendahuluan, persiapan alat dan bahan, serta koordinasi dengan pihak terkait. Tahap pelaksanaan penyuluhan secara langsung dengan menggunakan media PPT, melakukan demonstrasi cara pijat bayi dan redemonstrasi pijat bayi oleh peserta serta memberikan booklet pijat bayi yang sudah mendapatkan HKI. Tahap Evaluasi dilaksanakan dengan mengevaluasi pengetahuan dan keterampilan peserta tentang pijat bayi. Hasil: Kegiatan diikuti oleh 20 peserta, hasil pretest tentang pijat bayi peserta adalah cukup (65%) dan nilai posttest setelah pemberian materi dan demonstrasi pijat bayi, adalah baik (90%). Kesimpulan: Edukasi stunting dengan terapi komplementer dapat meningkatkan pengetahuan ibu baik kognitif maupun psikomotor dan terapi komplementer Pijat bayi direkomendasikan untuk menstimulasi pertumbuhan anak. Kata kunci: stunting, pijat bayi ABSTRACT Background: Stunting is a problem that is often encountered in infants and toddlers and can lead to increased morbidity and mortality. Prevention and control of stunting can be done with complementary therapy with baby massage to stimulate growth and development, give the effect of hunger so that the frequency of breastfeeding is more frequent, absorption of food essence will be better and increase body weight more rapidly. Activity Objectives: Knowing knowledge related to baby massage, introducing baby massage in an effort to prevent stunting. Activity Method: The implementation of the activity is carried out in three stages, namely preparation, implementation, and evaluation. The preparation phase includes preliminary studies, preparation of tools and materials, and coordination with related parties. The stage of implementing direct counseling using PPT media, conducting demonstrations on how to baby massage and redemonstrating baby massage by participants and providing baby massage booklets that have obtained IPR. The evaluation phase was carried out by evaluating the knowledge and skills of participants about infant massage. Results: The activity was attended by 20 participants, the pretest result of participants' baby massage was sufficient (65%) and the posttest score after giving the material and demonstration of baby massage was good (90%). Conclusion: Stunting education with complementary therapies can increase mother's knowledge both cognitive and psychomotor and complementary therapy Infant massage is recommended to stimulate child growth. Keywords: stunting, baby massage
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL DI KOTA BENGKULU ASTI PUTRI TIRTA LESTARI; SURIYATI SURIYATI; ASMARIYAH ASMARIYAH
Journal Of Midwifery Vol 11 No 1 (2023)
Publisher : UNIVED PRESS, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/jm.v11i1.4004

Abstract

Pendahuluan: Kekurangan energi kronik (KEK) adalah keadaan di mana ibu menderita keadaan kekurangan kalori dan protein (malnutrisi) yang berlangsung menahun (kronis) yang mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada wanita usia subur (WUS) dan pada ibu hamil (bumil). KEK merupakan gambaran status gizi ibu di masa kehamilannya, kekurangan zat gizi pada masa kehamilan akan menyebabkan bentuk tubuh bayi yang kurus dan pendek (stunting). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian kekurangan energi kronik di Kota Bengkulu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional. Sampel berjumlah 312 orang semua ibu hamil (total sampling) yang terdaftar di buku register KIA Puskesmas Lingkar Timur, Ratu Agung, dan Pasar Ikan Kota Bengkulu. Variabel independent adalah Usia, Paritas, Jarak Kehamilan dan variabel dependent adalah KEK pada ibu hamil. Analisis data dengan uji Chi Square. Hasil penelitian yaitu terdapat hubungan usia, paritas dan jarak kehamilan dengan kejadian KEK pada ibu hamil di Kota Bengkulu dengan nilai p=0,00. Berdasarkan hasil analisis multivariat didapatkan bahwa variabel jarak kehamilan merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap KEK.