ABSTRAKLatar Belakang: Gracilaria verruccosa merupakan rumput laut merah yang diduga memiliki aktivitas antioksidan. Perbedaan metode ekstraksi dapat menghasilkan hasil aktifitas antikosidan yang berbeda pula. Penelitian ini menggunakan variasi metode ekstraksi maserasi, digerasi, dan sokhletasi, dan diuji aktivitas antioksidannya.  Penelitian ini melakukan variasi metode untuk mendapatkan aktifitas antioksidan yang tertinggi.Metode: Penelitian secara eksperimental in vitro, menggunakan ekstraksi. Variasi metode ekstraksi maserasi, digerasi, dan sokhletasi menggunakan pelarut etanol. Pengukuran rendementasi dengan pengulangan sebanyak 3 kali pada setiap metode ekstraksi. Untuk mengetahui metabolit sekunder dilakukan uji skrining fitokimia. . Uji aktivitas antioksidan diukur dengan spektrofotometer UV-Vis panjang gelombang (λ) 517 nm menggunakan 1,1-difenil-2-pikrilhidradrazil (DPPH). Uji One Way ANOVA digunakan untuk menganalisa data yang dinyatakan bermakna apabila hasil least signifikan difference (LSD) adalah p<0.05. Hasil: Metode digerasi memperoleh hasil rendemen terbesar yaitu 21,3% dibandingkan dengan maserasi (19,7%) dan sokhletasi (20,3%). Hasil uji fitokimia didapat metabolit sekunder golongan flavonoid dan alkaloid. Uji One way ANOVA didapatkan p>0.05 tidak ditemukan perbedaan yang signifikan pada variasi metode ekstraksi terhadap aktifitas inhibisi radikal DPPH. Uji aktivitas antioksidan didapatkan nilai IC50 metode maserasi 60,59±4,15 ppm, digerasi 104,34±2,06 ppm, dan sokhletasi 75±5,06 ppm.Kesimpulan dan Saran: Metode ekstraksi yang paling optimal adalah metode maserasi yang ditunjukkan dari hasil IC50 paling kuat daripada metode ekstraksi digerasi dan sokhletasi. Variasi metode ekstraksi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap aktifitas antioksidan. Kata Kunci: Gracilaria verrucosa, Fitokimia, DPPH, Antioksidan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2022