Penelitian ini berfokus di Benteng Alla Utara salah satu desa di Kecamatan Baroko, Kabupaten Enrekang Provinsi Sulawesi Selatan. Benteng Alla menjadi pusat pertahanan pada masa penjajahan Belanda tahun 1905. Benteng ini memiliki pintu utama, dengan luas sekitar 80 Ha dan berbentuk segitiga secara alami. Dimana Enrekang adalah area purba dengan tanah Lixisol Podzolik. Pengabdian masyarakat ini bermaksud untuk menguatkan kembali, Benteng Alla menuju desa wisata. Pengabdian ini menggunakan pendekatan Participatory Rural Approach, dimana metode ini menggali potensi yang ada dan kesiapan tentang pengetahuan masyarakat setempat, dan merancang potensi yang ada. Keterlibatan masyarakat secara aktif memberikan peluang untuk mengetahui, memecahkan dan mengevaluasi. Kegiatan pengabdian ini agar masyarakat dapat mempertahankan desa agrowisata Benteng Alla dan mampu beradaptasi terhadap lingkungan. Perubahan yang terjadi yaitu berkembangnya daerah wisata yang baru sebagai hasil kebijakan dari pemerintah setempat dan potensi turunnya jumlah pengunjung. Sedangkan hal lain adalah bagaimana menggugah kesadaran masyarakat untuk tetap termotivasi dan bertekad untuk mempertahankan dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Copyrights © 2022