Pandemi COVID-19 yang terjadi di Indonesia sejak awal tahun 2020, telah mengubah kebiasaan masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat, termasuk dengan menjaga pola makan agar kondisi sistem pencernaan sehat karena sebagian besar kekebalan tubuh manusia berawal dari pencernaan. Salah satu contoh minuman hasil fermentasi yaitu yoghurt yang mengandung bakteri baik dan berperan dalam melindungi kesehatan sistem pencernaan. Ada beberapa guru MGMP Kimia Jakarta Timur 1 yang belum mengetahui tentang informasi yoghurt lengkap terkait nilai gizi. Terutama proses pembuatan yoghurt yang dapat dilakukan di rumah, yang akan dihasilkan yoghurt yang lebih sehat dan bebas zat aditif (pewarna, perasa, dan pemanis) serta menghemat biaya. Perubahan kondisi masyarakat selama Pandemi COVID-19 dan keinginan guru untuk mengolah susu menjadi yoghurt bebas zat aditif melalui proses fermentasi serta sosialisasi peluang wirausaha yoghurt berupa pengemasan dan analisis usaha (meliputi investasi, biaya operasional, omset dan laba) menjadi tujuan dari kegiatan Pengabdian Masyarakat dosen Prodi Kimia FMIPA UNJ. Metode yang dilakukan adalah penyuluhan, pelatihan dan praktek. Luaran kegiatan ini berupa pengetahuan dan keterampilan guru memproduksi, memodifikasi, mendesain kemasan dan melakukan analisis usaha yoghurt. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh diharapkan disosialisasikan oleh guru pada siswa melalui Pembelajaran berbasis STEAM dan masyarakat di sekitar rumahnya.
Copyrights © 2023