Penyediaan pakan hijauan secara berkelanjutan (berkesinambungan) untuk mendukung produktivitas ternak yang tinggi tidak lepas dari pengembangan di bidang peternakan, khususnya bagi ternak ruminansia. Pakan, yang menyumbang antara 60 dan 70 persen dari semua biaya produksi, adalah persyaratan terpenting dalam manajemen budidaya ternak. Karena suku cadang ini mahal, penting untuk memperhatikan kuantitas dan kualitas pasokan Proporsi hijauan pakan dalam ransum untuk ternak ruminansia berkisar antara 40 hingga 80 persen, atau 1,5 hingga 3 persen, dari berat hidup ternak. Selama musim kemarau, ada kekurangan pakan yang parah dan kualitas pakan yang sangat rendah yang sudah tersedia. Rendahnya produksi ternak Indonesia, khususnya ternak ruminansia, sebagian besar disebabkan oleh hal ini. Pelajari cara mengolah silase daun ubikayu (Manihot sp.) menjadi bahan untuk pakan ternak dan menyelidiki bagaimana silase daun ubikayu (Manihot sp.) digunakan dalam pakan ternak dengan menerapkan pakan ternak atau silase. Kegiatan menggunakan dua metode praktik langsung, yaitu pengajaran di salah satu rumah peternak dan dilajutkan dengan praktek di rumah produksi, setiap individu harus melakukan seluruh tahapan proses dan menghasilkan produk silase daun singkong. Hasil pekerjaan dievaluasi setelah 21 hari penyimpanan. Secara fisik (warna, aroma, dan kesegaran) silase yang dihasilkan cukup baik dan disukai oleh ternak kambing yang selama ini terbiasa mengkonsumsi silase. Analisis mengungkapkan bahwa berbagai faktor berdampak pada kemampuan kerja peternak, dan kemampuan kerja setiap peserta dalam membuat silase secara manual bervariasi. Hal ini dimungkinkan untuk menarik kesimpulan bahwa para petani yang mengikuti proses pembuatan silase daun singkong sekarang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang lebih, sehingga diharapkan produktivitas ternak akan meningkat jauh sebelum ini.
Copyrights © 2023