Pelaksanaan kegiatan bongkar muat peti kemas merupakan kegiatan yang memerlukan perencanaan tersturktur, hal tersebut dikarenakan saat kegiatan menggunakan peralatan yang berukuran besar serta memiliki daya angkat tinggi, sehingga perawatan peralatan bongkar muat sangat diperlukan agar meminimalisir resiko kegagalan fungsi alat yang menyebabkan perlunya perbaikan saat kegiatan berlangsung sehingga dapat menyebabkan aktivitas bongkar muat tertunda dan menimbulkan biaya tambahan. Salah satu dari beberapa peralatan yang dimanfaatkan dalam aktivitas bongkar muat yakni Ruber Tyred Gantry. Alat tersebut memerlukan perawatan rutin. Oleh karena itu, maka penulis tertarik mengkaji terkait Perbaikan Ruber Tyred Gantry pada pelaksanaan bongkar muat petikemas. Dengan tujuan yakni mendeskripsikan perbaikan Ruber Tyred Gantry (RTG) pada pelaksanaan Bongkar Muat Petikemas. Metode kajian dalam bentuk observasi, interview, kepustakaan, sumber data primer serta sekunder melalui analisa data deskriptif kualitatif. Objek kajian ini yaitu pada PT. Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional III Cabang Tenau Kupang saat pelaksanaan bongkar muat. Waktu pengambilan data mulai dari 02 Maret 2022-31 Mei 2022. Hasil kajian mendeskripsikan bahwa telah dilaksanakan pengecekan terbakarnya motor gantry serta perbaikan dilakukan dengan menggantikan motor gantry yang mengalami kebakaran. Pada saat sesudah menggantikan motor gantry, teknisi/mekanik kemudian menghidupkan mesin RTG untuk mengecek normal tidaknya pengoperasian RTG, dan diperoleh hasilĀ bahwa RTG dapat beroperasi dengan normal kembali dan proses bongkar muat petikemas dapatĀ dilanjutkan dengan baik, sehingga perlu dilakukan perawatan rutin agar tidak terjadi kerusakan RTG, serta dilakukan pengecekan sebelum pelaksanaan bongkar muat petikemas agar aktivitas bongkar muat berjalan lancar.
Copyrights © 2023