Latar belakang: Penyebaran COVID-19 yang sangat cepat tersebar di seluruh negara di dunia, tercatat kasus di Indonesia per 16 Maret 2022 yaitu 5.847.900. Pemerintah Indonesia melakukan upaya untuk mengatasi penyebaran COVID-19 salah satunya dengan program vaksinasi. Vaksinasi COVID-19 adalah suatu program yang bertujuan untuk menurunkan angka penularan COVID-19 dan pembentukan kekebalan imun masyarakat (herd immunity). Walaupun terdapat masyarakat yang terpapar COVID-19 setelah divaksin. Namun, status vaksinasi lengkap tetap berpengaruh terhadap kejadian COVID-19. Tujuan: Mengetahui hubungan status vaksinasi dengan kejadian COVID-19 di Universitas Jenderal Soedirman. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan metode cross sectional pada populasi target mahasiswa dan dosen Unsoed. Penelitian ini menggunakan kuesioner mengenai COVID-19 dengan Teknik pengambilan sampel secara random sampling sebanyak seratus dua responden. Teknik analisis data menggunakan uji Chi-square. Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan signifikan antara hubungan status vaksinasi dengan kejadian COVID-19 di Universitas Jenderal Soedirman. Didapatkan nilai prevalensi ratio sebesar 6,85 yang memiliki makna bahwa status vaksin kurang dari dua memiliki prevalensi COVID-19 6,85 kali dibanding vaksin lebih dari dua. Analisis bivariat menggunakan uji Chi square diperoleh nilai p value = 0,000 (p<0,05). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara status vaksinasi dengan kejadian COVID-19 di Universitas Jenderal Soedirman. Masyarakat yang status vaksinnya kurang dari 2 memiliki prevalensi COVID-19 sebesar 6,85 dibanding vaksin lebih dari dua.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023