Latar Belakang, Kasus TB banyak teridentifikasi di lingkungan pondok pesantren. Hal ini terjadi karena kehidupan pondok pesantren yang komunal dan faktor lain seperti minimnya kesadaran tentang menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Beberapa kegiatan skrining TB yang pernah dilakukan di beberapa pondok pesantren menemukan bahwa cukup banyak santri yang memiliki gejala dan diduga terjangkit TB. Oleh karena itu UNUSA bekerja sama dengan Pondok Pesantren Al-Hikam Bangkalan Madura melakukan upaya pelatihan skrining dan edukasi TB Paru dengan tujuan meningkatkan pengetahuan santri untuk dapat mencegah terjadinya penularan TB di lingkungan pondok pesantren, agar dapat mengamati sesama sejawat dan melakukan skrining awal TB sehingga dapat memutus rantai penularan lebih cepat. Metode, yang digunakan dalam penyuluhan adalah ceramah dan tanya jawab. Sebelum penyuluhan dimulai, sebanyak 38 peserta diberi pre-test, kemudian setelah penyuluhan peserta diberi post-test. Hasil pre-test dan post-test dinilai kemudian dilakukan pengolahan data secara statistik menggunakan software SPSS 21 dengan uji Wilcoxon dan hasil dari statistik tersebut di evaluasi. Hasil dan Pembahasan, Hasil dari uji Wilcoxon menunjukkan nilai p-value 0,003 sehingga nilai sig < 0,05 yang menandakan bahwa ada perbedaan signifikan antara data pre-test dan post-test. Perbedaan yang signifikan ini menunjukkan adanya perubahan tingkat pengetahuan pada peserta setelah mengikuti sesi penyuluhan. Kesimpulan, Pelatihan Skrining dan Edukasi TB Paru Pada Santri Husada di Pondok Pesantren Al-Hikam Bangkalan Madura telah meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terhadap penyakit TB Paru.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023