Abstrak: Lampung merupakan sentra produksi ubikayu di Indonesia dengan luas area sekitar 199.385 ha.  Luas area terbesar berada di Lampung Tengah sekitar 120 ribu ha.  Salah satu kendala utama selain harga ubikayu yang sering berfluktuasi adalah panen muda atau awal di tingkat petani dan industri tapioka.  Tujuan penulisan makalah ini adalah pengenalan klon ubikayu yang genjah sebagai solusi penen muda di tingkat petani.  Penanaman ubikayu klon genjah dengan produksi tinggi ini dilaksanakan di tiga kabupaten di Lampung, yaitu Lampung Selatan, Lampung Timur, dan Lampung Tengah Great Giant Food (GGF).  Ada 7 klon yang digunakan, yaitu Vamas, Vati, Litbang UK 2, Daun 9 (berumur genjah), dan Adira 4, UJ3, UJ5 (berumur 10-12 bulan).  Jarak tanam yang digunakan adalah 100 x 80 cm atau populasi 12.500 tanaman/ha.  Data pendukung untuk pengenalan klon ubikayu genjah adalah tinggi tanaman, bobot ubi dan kadar pati.  Saat pertumbuhan awal, yaitu 1 bulan setelah tanam (BST) terlihat tidak berbeda antara ubikayu berumur genjah dan yang berumur normal (10-12 BST).  Namun, pada saat tanaman berumur 7 BST, tinggi tanaman Vamas mencapai rata-rata 227 cm sebaliknya UJ3 mempunyai rata-rata tinggi tanaman sekitar 257 cm.  Selanjutnya, bobot ubi Vamas dan UJ3 masing-masing mencapai 36,1 ton/ha dan 25,3 ton/ha.  Dengan demikian Vamas bisa direkomendasikan sebagai klon ubikayu genjah karena mampu berproduksi tinggi pada umur 7 BST
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023