Agustiansyah Agustiansyah
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Lama Perendaman dalam Berbagai Konsentrasi Giberelin (GA3) terhadap Perkecambahan Benih Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Agustiansyah Agustiansyah; Ardian Ardian; Kukuh Setiawan; Devi Rosmala
Agrovigor Vol 13, No 2 (2020): September
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.761 KB) | DOI: 10.21107/agrovigor.v13i2.6693

Abstract

Benih kelapa sawit mengalami dormansi fisik dalam proses perkecambahannya,   Upaya yang dilakukan untuk mengatasi dormansi pada benih kelapa sawit yaitu dengan teknik perendaman dalam zat pengatur tumbuh tanaman giberelin,  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama perendaman dalam berbagai konsentrasi giberelin terhadap perkecambahan benih kelapa sawit, Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari bulan Februari-Juni 2019,  Perlakuan disusun dalam rancangan faktorial yaitu lama perendaman 1, 3, 5, 7, dan 9 hari dan  konsentrasi giberelin 0, 100, 200,dan 300 ppm,  Berdasarkan penelitian diperoleh kesimpulan bahwa secara umum perendaman benih kelapa sawit dalam larutan giberelin dapat meningkatkan persentase perkecambahan, potensi tumbuh maksimum, kecepatan tumbuh, dan waktu munculnya kecambah, Kombinasi lama perendaman dan konsentrasi giberelin (9 hari+100 ppm) menghasilkan daya berkecambah paling tinggi (57,5%±11,0), potensi tumbuh maksimum (62,5%±10,3), kecepatan tumbuh benih (10,3%/etmal),  Perendaman dapat mempercepat waktu munculnya kecambah (hari ke-4 setelah pengecambah) masing-masing sebesar 4,4%; 4,4%; 8,9%, dan 6,7% pada konsentrasi giberelin 0, 100, 200, dan 300 ppm.
A Combination of IBA and NAA Resulted in Better Rooting and Shoot Sprouting than Single Auxin on Malay Apple [Syzygium malaccense (L.) Merr. & Perry] Stem Cuttings Yusnita Yusnita; Jamaludin Jamaludin; Agustiansyah Agustiansyah; Dwi Hapsoro
AGRIVITA, Journal of Agricultural Science Vol 40, No 1 (2018): FEBRUARY
Publisher : Faculty of Agriculture University of Brawijaya in collaboration with PERAGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17503/agrivita.v40i0.1210

Abstract

This research aimed to study effects of IBA, NAA and their combination on rooting and shoot sprouting in Malay apple cuttings. Cuttings from superior genotype were collected and treated with (in ppm w/w): 0, 2000 IBA, 4000 IBA, 2000 NAA, 4000 NAA, 1000 IBA+1000 NAA, 2000 IBA+2000 NAA. To record the timing and percentage of rooting, cuttings were treated with (in ppm w/w) 1000 IBA+1000 NAA or without auxin as control. The results revealed that application of auxin was significantly enhanced root formation as shown by the significant increases in rooting percentage and number of roots. NAA at 2000 or 4000 ppm was the most effective auxin to promote root formation (100 %, 17.8–25.5 roots per cuttings), followed by NAA+IBA (100 %, 16.8– 9.8 roots per cuttings) and the least effective was IBA alone (79-100 %, 3.2–7.1 roots per cutting). The best treatment for rooting and shoot sprouting were (in ppm) 1000 IBA+1000 NAA, since it produced higher root length, better root morphology and higher shoot sprouting. It was also found that a combination of IBA+NAA each at 1000 ppm not only enhanced root percentage, but also shortened the time for root formation.
PENGARUH SUHU DAN GENOTIPE PADA VIABILITAS BENIH SORGUM (SORGHUM BICOLOR [L.] MOENCH. ) PASCA SIMPAN 12 BULAN Nasrulloh Zein Maksum; Eko Pramono; Agustiansyah Agustiansyah; Yayuk Nurmiaty
Jurnal Agrotek Tropika Vol 8, No 1 (2020): Jurnal Agrotek Tropika Vol 8, Januari 2020
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1158.773 KB) | DOI: 10.23960/jat.v8i1.3684

Abstract

Sorgum merupakan salah satu jenis tanaman serelia penghasil karbohidrat.  Sorgum mempunyai potensi besar untuk dikembangkan di Indonesia.  Tanaman sorgum dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan alternatif, pakan ternak dan bahan baku bioethanol.  Penyediaan benih bermutu serta memiliki masa simpan panjang merupakan upaya untuk mendukung diversifikasi pangan guna menyediakan benih di musim tanam berikutnya.  Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh suhu ruang simpan dan genotipe terhadap viabilitas benih sorgum pasca simpan 12 bulan.  Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, Bandar Lampung yang berlangsung dari bulan Februari 2017 sampai dengan Februari 2018.  Penelitian ini menggunakan rancangan petak terbagi dengan 3 kelompok sebagai ulangan.  Petak utama berupa suhu ruang simpan (T) yang terdiri atas suhu rendah/18±1,58°C (T1) dan suhu kamar/26±1,08°C (T2).  Anak petak adalah genotipe (G), yang terdiri dari Super-1 (G1), Talaga Bodas (G2), GH-3 (G3), dan GH-13(G4).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa benih sorgum yang disimpan selama 12 bulan masih memiliki viabilitas yang cukup baik.  Benih yang disimpan pada suhu rendah (18±1,58°C) dapat dipertahankan viabilitas 16% lebih tinggi dari pada benih yang disimpan pada suhu kamar (26±1,08°C).  Perbedaan genotipe berpengaruh pada viabilitas benih sorgum.  Viabilitas benih sorgum yang terbaik setelah disimpan selama 12 bulan ditunjukkan oleh genotipe Super-1.  Keunggulan genotipe Super-1 tersebut memungkinkan dapat disimpan dan digunakan untuk musim pertanamaan berikutnya.
PENGENALAN KLON UBIKAYU GENJAH SEBAGAI ALTERNATIF PANEN MUDA PADA PETANI DAN INDUSTRI TAPIOKA DI LAMPUNG Kukuh Setiawan; Ardian Ardian; Setyo Dwi Utomo; Fitri Yeli; Ahmad Syaifudin; Arif Surtono; Sungkono Sungkono; Agustiansyah Agustiansyah; Purba Sanjaya
Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 2, No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung Vol 2 No 2, September 2
Publisher : Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpfp.v2i2.7799

Abstract

Abstrak: Lampung merupakan sentra produksi ubikayu di Indonesia dengan luas area sekitar 199.385 ha.  Luas area terbesar berada di Lampung Tengah sekitar 120 ribu ha.  Salah satu kendala utama selain harga ubikayu yang sering berfluktuasi adalah panen muda atau awal di tingkat petani dan industri tapioka.  Tujuan penulisan makalah ini adalah pengenalan klon ubikayu yang genjah sebagai solusi penen muda di tingkat petani.  Penanaman ubikayu klon genjah dengan produksi tinggi ini dilaksanakan di tiga kabupaten di Lampung, yaitu Lampung Selatan, Lampung Timur, dan Lampung Tengah Great Giant Food (GGF).  Ada 7 klon yang digunakan, yaitu Vamas, Vati, Litbang UK 2, Daun 9 (berumur genjah), dan Adira 4, UJ3, UJ5 (berumur 10-12 bulan).  Jarak tanam yang digunakan adalah 100 x 80 cm atau populasi 12.500 tanaman/ha.  Data pendukung untuk pengenalan klon ubikayu genjah adalah tinggi tanaman, bobot ubi dan kadar pati.  Saat pertumbuhan awal, yaitu 1 bulan setelah tanam (BST) terlihat tidak berbeda antara ubikayu berumur genjah dan yang berumur normal (10-12 BST).  Namun, pada saat tanaman berumur 7 BST, tinggi tanaman Vamas mencapai rata-rata 227 cm sebaliknya UJ3 mempunyai rata-rata tinggi tanaman sekitar 257 cm.  Selanjutnya, bobot ubi Vamas dan UJ3 masing-masing mencapai 36,1 ton/ha dan 25,3 ton/ha.  Dengan demikian Vamas bisa direkomendasikan sebagai klon ubikayu genjah karena mampu berproduksi tinggi pada umur 7 BST