Melalui kehadiran gereja di ruang publik yang lebih inklusif diharapkan gereja mengalami berbagai konsekuensi positif. Harapan tersebut tidak hanya mengenai upaya menyuburkan toleransi keberagaman, akan tetapi secara internal dapat berdampak bagi pengembangan sosial, ekonomi, dan budaya bahkan citra positif bagi suatu daerah. Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mendampingi GPIB Marga Mulya, Yogyakarta menyusun rencana komunikasi strategis program transformasi gereja menjadi destinasi ramah wisata. Penyusunan rencana komunikasi strategis ini berfokus pada upaya mensistematisasi langkah-langkah komunikatif apa saja yang perlu dilakukan GPIB Marga Mulya. Upaya sistematis tersebut diperlukan untuk mengkoordinasi sumber daya yang dimiliki serta menyusun tindakan komunikatif yang berarti untuk merangkul kembali strakeholder penting, baik itu pemerintah maupun masyarakat untuk menyiapkan gereja ramah wisata. Adapun metode yang digunakan untuk membuat rencana komunikasi strategis GPIB Marga Mulya menuju gereja ramah wisata yang inklusif dan terhubung adalah studi pustaka, wawancara, focus grup discussion, observasi, dan konsultasi pendapat ahli. Setelah berbagai tahap pengumpulan data dilakukan, tim abdimas merumuskan dokumen rencana komunikasi strategis yang akan dimanfaatkan Ketua Majelis Jemaat (KMJ) gereja untuk dikomunikasikan kebijakan ini pada rapat program kegiatan di tingkat majelis jemaat. Selanjutnya hasil dari dokumen rencana strategis ini nantinya juga akan dimanfaatkan untuk menyusun beberapa langkah strategis untuk menjalin komunikasi di level eksternal.
Copyrights © 2024