Loss is almost always experienced by individuals, resulting in difficulties in going through the stages of grieving. This research examines the novel Lost (2015) by Rizal Afif and Nia Janiar entitled Lost. In conducting the analysis, the author uses narrative structure theory (Burhan Nurgiyantoro) and Kubler Ross's theory of grief. This research is qualitative research that uses the literature study method. The forms of loss in these two stories are the loss of a mother, the loss of a friend, the loss of a father's role, and the loss of a husband. The stages that the main characters go through in dealing with the loss of a loved one include denial, anger, bargaining, depression, and acceptance. Losing a loved one happens to every individual regardless of gender, age and profession. This novel wants to convey that after experiencing loss, each individual needs to try to reach the stage of acceptance as a form of self-recovery, although in their own way and time period.Kehilangan hampir selalu dialami oleh individu hingga berdampak pada kesulitan untuk melewati tahapan berduka. Penelitian ini mengkaji novel Lost (2015) karya Rizal Afif dan Nia Janiar yang berjudul Lost. Dalam melakukan analisis, penulis menggunakan teori struktur naratif (Burhan Nurgiyantoro) dan teori dukacita (grief) dari Kubler Ross. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan metode studi pustaka Bentuk - bentuk kehilangan dalam dua cerita ini, yaitu kehilangan ibu, kehilangan sahabat, kehilangan peran ayah, dan kehilangan suami. Tahapan yang dilalui tokoh-tokoh utama dalam menghadapi kehilangan orang yang dicintai tersebut berupa penolakan, marah, tawar-menawar, depresi, dan penerimaan. Kehilangan orang yang dicintai terjadi pada setiap individu tanpa mengenal gender, usia, dan profesi. Novel ini ingin menyampaikan bahwa setelah mengalami kehilangan, tiap individu perlu berusaha untuk sampai pada tahap penerimaan sebagai bentuk recovery diri meskipun dengan cara dan jangka waktunya masing – masing
Copyrights © 2020