Prevalensi stunting di Kota Bengkulu menncapai 19,8% perlu upaya penurunan prevalensi masalah gizi. Pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan untuk menangani masalah ini melalui program intervensi, seperti Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbasis pangan lokal dan cooking class. Implementasi kegiatan dilakukan melalui pendekatan promosi kesehatan dan pendampingan keluarga rawan gizi. Musyawarah masyarakat diadakan untuk merumuskan solusi pencegahan dan penanggulangan masalah gizi. Selama kegiatan, ibu balita menunjukkan antusiasme tinggi dengan membawa bahan makanan dan perlengkapan memasak dari rumah, serta bersemangat memasak sesuai dengan resep yang dipilih. Upaya lebih lanjut melibatkan konseling gizi, pemantauan status gizi balita, penyusunan menu PMT, dan lomba cooking class. Hasil kegiatan pendampingan konsusmsi PMT berbasis pangan lokal dapat meningkatkan status gizi balita. Demikian juga, kegiatan cooking class berhasil meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu dalam mengolah bahan pangan lokal menjadi PMT yang menarik bagi balita. Kegiatan ini memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan berat badan balita yang mengalami malnutrisi. Kesimpulannya, program intervensi ini membuktikan keberhasilan dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan praktik gizi ibu balita serta berpotensi menjadi model untuk pencegahan dan penanggulangan masalah gizi di wilayah lain.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023