Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

TANGGUNG JAWAB NOTARIS SEBAGAI PEMEGANG PROTOKOL ATAS KETIDAKLENGKAPAN MINUTA AKTA YANG DITERIMANYA Ayu Zahara; Suprayitno Suprayitno; Ferry Susanto Limbong; T. Keizerina Devi Azwar
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 1 No. 8 (2024): Oktober 2024
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Minuta akta disimpan oleh Notaris sebagai bagian dari protokol Notaris yang harus disimpan dan dipelihara oleh Notaris karena merupakan arsip negara, penyimpanan tersebut merupakan suatu upaya untuk menjaga umur yuridis akta Notaris, yaitu tetap berlaku dan mengikat para pihak yang namanya tercantum dalam akta tersebut, meskipun Notaris yang bersangkutan sudah berhenti menjalankan tugas jabatannya sebagai Notaris.Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana akibat hukum terhadap ketidaklengkapan minuta akta yang diterima Notaris Pemegang Protokol, Bagaimana tanggung jawab hukum Notaris Pemegang Protokol atas ketidaklengkapan minuta akta yang diterimanya, Bagaimana perlindungan hukum Notaris Pemegang Protokol atas ketidaklengkapan minuta akta yang diterimanya.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelititian yuridis empir yaitu penelitian dengan meneliti data sekunder terlebih dahulu untuk kemudian dilanjutkan dengan mengadakan penelitian terhadap data primer di lapangan. Sifat penelitian adalah deskriptif analitis, Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode penelitian kepustakaan (library research), Analisis data dilakukan secara deskritif dan kualitatif, data yang disajikan bersifat deskriptif analitis..Penarikan kesimpulan dilakukan dengan menggunakan metode deduktif, yaitu cara berfikir yang dimulai dari hal-hal yang umum untuk selanjutnya menarik hal-hal yang khusus. Berdasarkan hasil penelitian ini, Akibat hukum dari minuta akta Notaris yang tidak memenuhi salah satu syarat yang diatur Pasal 16 Ayat (1) Huruf m dan Ayat (7) hanya memiliki kekuatan pembuktian sebagai akta di bawah tangan. Walaupun seorang Notaris sudah berhenti dengan hormat menurut ketentuan tersebut masih harus bertanggung jawab sampai hembusan nafas terakhir. Perlindungan hukum yang dapat diberikan kepada Notaris Pemegang Protokol berkaitan dengan ketidaklengkapan minuta akta yang diterimanya dan terjadi teguran atau gugatan adalah bahwa Notaris memiliki hak ingkar di pengadilan untuk tidak menjawab pertanyaan seputar masalah protokol yang diterimanya.
Intervensi Gizi Balita Malnutrisi melalui Pemberian Makanan Tambahan Berbasis Pangan Lokal dan Lomba Cooking Class di Wilayah Kerja Puskesmas Lingkar Timur, Bengkulu Simbolon, Demsa; Adinda Fitria Pasmah; Ayu Zahara; Deni Sri Utami; Febri Andri Awan; Intan Puspita Sari; Mia Oktiara; Putri Ayu Lestari; Septiana Maharani; Tiara Dika Marseli
ADM : Jurnal Abdi Dosen dan Mahasiswa Vol. 1 No. 3 (2023): ADM : Jurnal Abdi Dosen dan Mahasiswa
Publisher : Penerbit dan Percetakan CV.Picmotiv

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61930/jurnaladm.v1i3.392

Abstract

Prevalensi stunting di Kota Bengkulu menncapai 19,8% perlu upaya penurunan prevalensi masalah gizi. Pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan untuk menangani masalah ini melalui program intervensi, seperti Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbasis pangan lokal dan cooking class. Implementasi kegiatan dilakukan melalui pendekatan promosi kesehatan dan pendampingan keluarga rawan gizi. Musyawarah masyarakat diadakan untuk merumuskan solusi pencegahan dan penanggulangan masalah gizi. Selama kegiatan, ibu balita menunjukkan antusiasme tinggi dengan membawa bahan makanan dan perlengkapan memasak dari rumah, serta bersemangat memasak sesuai dengan resep yang dipilih. Upaya lebih lanjut melibatkan konseling gizi, pemantauan status gizi balita, penyusunan menu PMT, dan lomba cooking class. Hasil kegiatan pendampingan konsusmsi PMT berbasis pangan lokal dapat meningkatkan status gizi balita. Demikian juga, kegiatan cooking class berhasil meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu dalam mengolah bahan pangan lokal menjadi PMT yang menarik bagi balita. Kegiatan ini memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan berat badan balita yang mengalami malnutrisi. Kesimpulannya, program intervensi ini membuktikan keberhasilan dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan praktik gizi ibu balita serta berpotensi menjadi model untuk pencegahan dan penanggulangan masalah gizi di wilayah lain.