Jurnal Sain Veteriner
Vol 42, No 1 (2024): April

Profil Hematologi, Kadar Besi (Fe), dan Rasio Mieloid: Eritroid Kuda Hiperimun yang digunakan dalam Produksi Plasma Antisera

Dinar Arifianto (Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis Institut Pertanian Bogor)
Anita Esfandiari (Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis Institut Pertanian Bogor)
I Wayan Teguh Wibawan (Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis Institut Pertanian Bogor)
Amrozi Amrozi (Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis Institut Pertanian Bogor)
Maharani Maharani (PT. Bio Farma (Persero) Bandung, Jawa Barat)
Darsono Darsono (PT. Bio Farma (Persero) Bandung, Jawa Barat)
Hirawan Setiadi (PT. Bio Farma (Persero) Bandung, Jawa Barat)
Agus Setiyono (Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis, Institut Pertanian Bogor)



Article Info

Publish Date
01 Apr 2024

Abstract

Kuda merupakan salah satu hewan yang penting dalam produksi plasma antisera sebagai bahan baku pembuatan serum. Akhir abad ke-19 kuda berperan krusial dalam pengembangan serum pertama terhadap penyakit difteri manusia. Hingga saat ini kuda masih digunakan untuk memproduksi berbagai serum anti-venom, anti-rabies, anti-tetanus, hingga anti-SARS CoV-2. Proses produksi plasma antisera diawali dengan injeksi imunogen pada kuda yang disebut dengan hiperimunisasi. Antibodi dalam jumlah besar yang terbentuk dikoleksi kemudian dipurifikasi untuk digunakan pada manusia. Hiperimunisasi menimbulkan berbagai efek samping, diantaranya adalah penimbunan fibril amiloid pada berbagai jaringan yang dapat mengganggu fisiologi dan fungsi organ tubuh. Sebanyak 12 ekor kuda digunakan dalam penelitian ini dan dibagi menjadi 4 kelompok. Kuda kontrol (n=3) terdiri atas kuda yang belum pernah mendapatkan perlakuan hiperimunisasi, sedangkan 9 kuda lainnya dikelompokkan berdasarkan lamanya waktu produksi plasma antisera dengan metode hiperimunisasi (masing-masing kelompok berjumlah 3 ekor). Kelompok I terdiri atas kuda dengan masa produksi 2-3 tahun, kelompok II terdiri atas kuda dengan masa produksi 4-5 tahun, dan kelompok III terdiri atas kuda dengan masa produksi 6-7 tahun. Sampel darah, serum, dan aspirasi sumsum tulang dianalisis utuk menghitung niali eritrosit, Hb, PCV, trombosit, profil besi (besi serum, UIBC, TIBC, saturasi transferin), rasio mieloid:eritroid (M:E) dan persentase retikulosit. Analisis statistik menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada parameter eritrosit dan rasio M:E (P<0,05), sedangkan niali Hb, PVC, trombosit, prosentase retikulosit, dan profil besi tidak ditemukan perbedaan yang signifikan (P>0,05). Data tersebut menunjukkan bahwa perlakuan hiperimunisasi menyebabkan penurunan eritrosit dan peningkatan nilai rasio mieloid:eritroid (M:E) pada kuda penghasil plasma antisera.

Copyrights © 2024