EDUTECH: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial
Vol 10, No 1 (2024): EduTech: Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ilmu Sosial

URGENSI PENERAPAN SCHOOL WELL-BEING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA PENGGUNA SISTEM FULL DAY SCHOOL

Hardiansyah Hardiansyah (Universitas Pendidikan Mandalika)
Restu Wibawa (Universitas Pendidikan Mandalika)
Wiwien Kurniawati (Universitas Pendidikan Mandalika)



Article Info

Publish Date
11 Aug 2024

Abstract

Rendahnya pemahaman tentang konsep dan urgensi school well-being di sekolah menyebabkan berbagai penerapan kebijakan kurang memperhatikan kepada aspek well-being siswa. Padahal sekolah yang well-being merupakan konsep sekolah yang ideal diterapkan pada dunia Pendidikan khususnya sekolah yang menerapkan system fullday school. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan penerapan school well-being di sekolah menengah pertama pengguna system full day school berdasarkan 4 dimensi yaitu having (kondisi sekolah), loving (hubungan sosial), being (pemenuhan diri) dan health (status kesehatan) sehingga siswa dapat belajar dengan kondisi fisik dan jiwa yang sehat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data penelitian melalui wawancara dan observasi terhadap 2 subjek primer siswa sekolah menengah pertama yang memiliki prestasi secara akademik maupun non akademik, pemilihan subjek berdasarkan rekomendasi dari guru sekolah yang memahami siswanya dengan diperkuat data dari 5 subjek sekunder yaitu guru, orang tua dan teman sebaya dari kedua subjek primer. Analisis data yang digunakan adalah analysis interactive model dengan keabsahan data triangulasi sumber. Penelitian ini akan menggali data secara mendalam tentang 4 elemen atau komponen school well-bieng sehingga dapat dijadikan rujukan bagi orang tua maupun evaluasi bagi sekolah dalam mengembangkan dan menjaga kualitas sekolah khususnya pada aspek kesejahteraan dan kenyamanan siswa saat berada di sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan penerapan fullday school tidak menghambat siswa berprestasi untuk merasa sejahtera selama berada di sekolah. Kedua subjek adalah sosok pribadi yang dapat beradaptasi dengan situasi yang ada, sehingga merasa nyaman untuk belajar dan terus berprestasi. Pada aspek having, kedua subjek merasa bahwa sekolah memiliki fasilitas yang dapat menunjang prestasinya di sekolah dan tidak mempermasalahkan kondisi-kondisi lain yang kurang sesuai di sekolah seperti kebersihan kamar mandi dan fasilitas Unit Kesehatan Siswa. Pada aspek loving, kedua subjek memiliki hubungan yang baik dengan guru dan teman sebaya walaupun bullying berupa ejekan terkadang masih terjadi pada salah satu subjek. Pihak sekolah dan orang tua juga menjalin hubungan yang baik melalui media group online sehingga orang tua dapat memantau perkembangan anak setiap hari di sekolah. Pada aspek being, kedua siswa merasa senang dan bangga dengan dirinya dengan tetap aktif mengikuti ekstrakurikuler atau kegiatan yang melatih keterampilan diri melalui tugas-tugas berbentuk prakarya, serta terdapatnya apresiasi berupa dukungan, pujian, ucapan selamat dari guru. Pada aspek health, kedua subjek pernah menderita sakit panas, batuk, dan pilek, atau sakit lainnya serta muncul rasa gugup saat tampil di depan umum, namun hal tersebut tidak membuat subjek terhambat dalam prestasinya

Copyrights © 2024