Tulisan ini bertujuan mengungkap penggunaan bahasa oleh afiliator Binary Option dalam menjebak calon korban. Sebagian besar masyakat yang tertarik untuk berinvestasi teperdaya karena konten Youtube yang telah dikemas sedemikian rupa oleh pelaku sehingga tampak menyakinkan. Konten yang dibuat tidak secara eksplisit mengajak masyarakat untuk ikut bergabung, tetapi justru korban semakin bertambah dan kerugian semakin besar. Bahasa yang digunakan oleh afiliator dalam menjerat banyak korban menjadi menarik untuk ditelusuri. Pengumpulan data diperoleh dari sumber Youtube para afiliator Binary Option. Dengan menggunakan metode analisis wacana kritis diperoleh kesimpulan bahwa para afiliator Binary Option menggunakan kontruksi bahasa, seperti flexing atau gaya pamer dan sombong; bahasa edukasi atau gaya bahasa seperti seorang mentor yang ahli di bidangnya; dan bahasa berbagi atau gaya bahasa yang menampilkan kedermawanan dalam diri yang bersangkutan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023