Keterampilan literasi sangat penting dalam proses pendidikan seorang anak. Karena dalam proses belajar, seseorang membutuhkan keterampilan literasi untuk dapat menangkap makna atau pesan yang terkandung dalam sebuah bacaan. Dengan kemampuan literasi juga, seorang anak dapat terbiasa untuk mengimplementasikan makna dari literatur yang mereka baca, sehingga dapat menumbuhkan minat baca. Penelitian ini di latar belakangi oleh karna ada beberapa siswa yang masih belum lancar membaca dikarenakan kurangnya minat membaca. Oleh karna itu peneliti ini ingin mengetahui bagaimana kultur literasi di kelas II dalam meningkatkan minat membaca, serta apa saja faktor pendukung dan penghambatnya kultur literasi di kelas II. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Kemudian data yang di kumpulkan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Selanjutnya dilakukan analisis data melalui tiga tahapan yaitu: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Subjek penelitian ini yaitu guru kelas II dan siswa kelas II. Berdasarkan penelitian implementasi kultur literasi di kelas II yaitu menerapkan konteks Gerakan literasi sekolah (GLS) dengan adanya sudut baca, budaya literasi 15 menit sebelum memulai pembelajaran dan perpustakaan sekolah. Sedangkan teruntuk faktor pendukungnya yaitu tersedianya sudut baca dengan buku bacaan yang menarik, adanya budaya literasi 15 menit sebelum memulai pembelajaran. Dan teruntuk faktor penghambatnya yaitu kurangnya sarana prasarana, serta keterbatasan waktu dalam penerapannya
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024