Kemampuan guru membuat detail pembabakan waktu atau periodesasi sejarah Indonesia masa kolonial perlu diperkuat guna menghindari anakronisme. Kompetensi pengetahuan guru harus terus diupgrade untuk memperoleh ilmu pengetahuan yang kontekstual. Di samping itu, pada era perkembangan teknologi ini, kompetensi guru sejarah sebagai pendidik yang profesional juga dituntut untuk dapat menyajikan pembelajaran dengan memanfaatkan perkembangan teknologi. Pembelajaran menggunakan metode dan media ajar terbarukan sesuai perkembangan kurikulum serta membuat bahan ajar yang inovatif dan kreatif akan mampu membawa hasil pembelajaran yang maksimal. Pelatihan pembuatan bahan ajar di MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) sejarah di kabupaten Semarang, Jawa Tengah bertujuan untuk mengoptimalkan bahan ajar di sekolah yang disesuaikan dengan kurikulum dan perkembangan teknologi. Selain itu juga untuk penguatan pemahaman guru terhadap periodesasi sejarah Indonesia guna menghindari anakronisme sejarah. Metode yang dilaksanakan antara lain persiapan, pembentukan tim pengembangan bahan ajar, merancang media ajar berupa video, pelaksanaan kegiatan serta pemantauan dan evaluasi kegiatan. Hasil dari kegiatan pengabdian ini ialah mampu menguatkan pemahaman peserta untuk menghindari anakronisme dalam menyampaikan materi sejarah Indonesia masa kolonial. Video pembelajaran sejarah yang dilengkapi unsur audio visual meliputi teks, gambar dan musik dapat membantu siswa untuk belajar sejarah Indonesia masa kolonial secara kronologis dan menarik.
Copyrights © 2024