Talas (Colocasia esculenta) merupakan tanaman berumbi yang banyak dibudidayakan dan dimanfaatkan sebagai sumber pangan alternatif di Indonesia. Tanaman ini umumnya dikonservasi secara konvensional di lapang dan didukung dengan konservasi secara in vitro. Akan tetapi, konservasi secara in vitro rentan terhadap terjadinya perubahan genetik tanaman. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui daya tumbuh dan kestabilan karakter fenotipe aksesi plasma nutfah talas pasca pemeliharaan dalam pertumbuhan minimal dalam kultur in vitro. Sebanyak 12 aksesi talas yang telah dipelihara dalam media dengan penghambat pertumbuhan paclobutrazol diaklimatisasi dan ditumbuhkan di lapang. Delapan karakter fenotipe diamati dan dibandingkan antara aksesi dari kultur in vitro dengan aksesi dari lapang. Pengamatan mengacu pada Descriptor standard. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman yang dipelihara dalam kondisi pertumbuhan minimal dapat pulih daya tumbuhnya. Pemulihan daya tumbuh ini ditunjukkan dengan pertumbuhan yang normal di lapang tanpa mengalami perubahan karakter fenotipe. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan media pertumbuhan minimal yang terdiri dari MS + manitol 40 g/l dan MS + paclobutrazol 2 mg/l, tidak menimbulkan dampak yang buruk terhadap tanaman. Dengan demikian, media ini dapat direkomendasikan untuk konservasi in vitro plasma nutfah talas.
Copyrights © 2024