Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepasifan siswa SMA negeri yang telah diatasi melalui implementasi teknik latihan asertif. Dengan menggunakan tiga tahapan terapi, yaitu; role playing, modeling dan social reward & coacing, dimana tiga siswa yang menjadi subjek penelitian dari 19 siswa kelas XI MIA, di SMA Negeri 12 Buru. Jenis penelitian ini merupakan deskriptif kualitatif dikarenakan peneliti ingin mendapatkan sesuatu yang objektif dengan mendapat sumber langsung dari siswa dan guru matematika melalui teknik pengumpulan data. Dari hasil penelitian ditemukan Pengimplementasian teknik latihan asertif dalam mengatasi siswa pasif pada pembelajaran matematika di SMA Negeri 12 Buru kelas XI MIA. Ini dilakukan tiga tahapan latihan asertif, dari ketiga siswa yakni siswa SH / S1, siswa DA / S2, dan siswa SU / S3 yang telah peneliti tangani kasusnya, dalam mengimplementasikan role playing peneliti melihat walau ketiga subjek masih malu, grogi dan ada yang tidak percaya diri dalam perannya namun ada kemajuan dimana siswa bisa menampilkan perannya masing-masing. Untuk pengimplementasian modeling siswa ada peningkatan dari role playing siswa bukan sekedar menampilkan diri namun juga bisa mengukapkan apa yang ingin siswa sampaikan dan sudah berkurangnya rasa malu siswa. Dan untuk pengimplementasian social reward & coaching siswa bisa meyampaikan dengan baik apa yang siswa rasakan tanpa malu sedikitpun dan juga siswa terlihat senang saat mendapatkan penghargaan. Dengan ini dapat terlihat adanya perbuhan siswa menjadi lebih berani di setiap pengimplementasian tahapan latihan asertif dari sebelum mengimplementasikan teknik latihan asertif dalam mengatasi siswa pasif pada pembelajaran matematika di SMA Negeri 12 Buru kelas XI MIA. Para siswa ini terlihat cukup berhasil mengatasi kepasifannya pada pembelajaran matematika.
Copyrights © 2024