bertujuan mendeskripsikan vitalitas dan subordinasi bahasa daerah di Provinsi Maluku. Penelitian ini ialah kualitatif dengan jenis data berupa teks, tuturan verbal, dan data angket. Penelitian ini menggunakan penelusuran pustaka, interviu, dan pengisian angket sebagai teknik pengumpulan data. Subjek penelitian ini penutur bahasa daerah di Maluku dari 9 Kabupaten/kota, yaitu Kabupaten Seram Bagian Barat, Seram Bagian Timur, Kabupaten Maluku Tengah, Kota Ambon, Kota Tual, Kabupaten Buru Selatan, Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku Barat Daya, dan Kabupaten Buru. Jumlah responden 75 orang, perempuan 63 dan 12 laki-laki dengan rentang usia <25 tahun, 25–40 tahun, dan >40 tahun. Hasil penelitian ini ditemukan ada 14 bahasa daerah yang mengalami kemunduran, ada 13 bahasa sangat terancam, ada 9 bahasa terancam punah, dan bahasa daerah yang punah ada 4. Berdasarkan 9 indikator vitalitas bahasa disimpulkan bahwa bahasa daerah mengalami ancaman kepunahan disebabkan jumlah penutur bahasa daerah mengalami penurunan, loyalitas penutur bahasa daerah yang rendah, dan penggunaan bahasa melayu Ambon dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan bahasa melayu Ambon oleh penutur bahasa daerah di Maluku menunjukkan subordinasi dan dominasi bahasa melayu Ambon atas bahasa daerah.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023