Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Analisis Tingkat Bilingualisme Penutur Bahasa Makassar di Ambon Abd Rahim; Nursalam; Akhiruddin; Asia M; Suhartatik
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 10 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v10i1.3449

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk membahas tingkat penguasaan bilingualisme penutur bahasa Makassar yang tinggal di Ambon. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan sosiolinguistik. Sumber data penelitian ialah penutur bahasa Makassar yang tinggal di Ambon. Jenis data penelitian ini adalah tuturan verbal dan teks hasil uji kompetensi penutur. Pengumpulan data yang dilakukan mencakup studi dokumentasi dan wawancara mendalam. Tahap penelitian ini ada tiga tahap yaitu, tahap (1) reduksi, (2) penyajian, dan (3) penarikan kesimpulan. Kesimpulan hasil penelitian ini ditemukan bahwa tingkat bilingualisme penutur bahasa Makassar di Ambon ialah bilingualisme koordinatif. Sebagai penutur bilingualisme koordinatif, penutur mampu menggunakan dua bahasa yang sama baiknya secara lisan maupun secara tertulis yaitu, bahasa Makassar dan bahasa melayu Ambon. Adapun faktor yang mempengaruhi penguasaan bilingualisme penutur yakni, faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal ialah faktor yang ada dalam diri penutur dan pengalaman pemerolehan bahasa penutur. Faktor eksternal ialah faktor lingkungan sosial, keluarga, dan penggunaan alat komunikasi handphone.
Analisis Wujud Kelisanan Kapata Maluku Tengah Rahim, Abd; Nursalam, Nursalam; Ismail, Asri; M, Asia
SAWERIGADING Vol 29, No 2 (2023): Sawerigading, Edisi Desember 2023
Publisher : Balai Bahasa Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/sawer.v29i2.978

Abstract

Kapata is an oral literature that reflects the identity of the Maluku community. Kapata, as an oral tradition product, takes the form of engaging texts. This study aims to identify the form of oral speech in Central Maluku. The data collection method identifies the kapata poems by reading and recording data according to the research focus. The data for this research are kapata poems, while the data source is a collection of kapata poems. This research phase includes the process of (1) reduction, (2) presentation, and (3) conclusion. The data analysis theory used is Walter J Ong's theory of oral analysis. The results of the study found that there were nine forms of orality in words, which included (1) additive, (2) aggregative, (3) redundant, (4) conservative, (5) close to human life, (6) agonistic, (7) empathic, (8) homeostatic, and (9) situational. AbstrakKapata merupakan sastra lisan yang menunjukkan identitas masyarakat Maluku. Kapata sebagai produk kelisanan memiliki wujud teks yang menarik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi wujud kelisanan kapata Maluku Tengah. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah melakukan identifikasi terhadap syair-syair kapata dengan cara membaca dan mencatat data sesuai fokus penelitian. Data penelitin ini merupakan syair-syair kapata, sedangkan sumber datanya adalah buku kumpulan syair-syair kapata. Tahap penelitian ini meliputi proses (1) reduksi, (2) penyajian, dan (3) penarikan kesimpulan. Teori analisis data yang digunakan menggunakan teori analisis kelisanan Walter J Ong. Hasil penelitian ditemukan ada 9 wujud kelisanan dalam kapata yang meliputi, (1) aditif, (2) agregatif, (3) redundansi, (4) konservatif, (5) dekat dengan kehidupan manusia, (6) agonistik, (7) empatik, (8) homeostatis, dan (9) situasional. 
Digitalisasi Pembelajaran Menulis Paragraf Berbasis Media Padlet pada Kelas Perkuliahan Nursalam; M Rais Salim; Israwati Amir; Abd. Rahim; Asia M; Suhartatik; Sari, Nurindah Purnama
GHANCARAN: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2023: SPECIAL EDITION: LALONGET IV
Publisher : Tadris Bahasa Indonesia, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/ghancaran.vi.11767

Abstract

Padlet memiliki fungsi sebagai papan digital yang dapat digunakan untuk menulis paragraf. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan fenomena digitalisasi pembelajaran menulis padlet pada kelas perkuliahan. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Sumber data penelitian ini ialah dosen dan mahasiswa Program Studi Sosiologi Agama IAIN Ambon. Jenis data penelitian ini ialah tuturan verbal dan foto dokumentasi kegiatan. Instrumen yang digunakan penelitian ini ialah panduan dokumentasi, panduan observasi, dan panduan interviu. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa implementasi digitalisasi pembelajaran menulis paragraf menggunakan padlet terdiri atas tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pengembangan, dan tahan penyimpulan. Tahap persiapan meliputi proses analisis kebutuhan, menentukan tujuan perkuliahan, penentuan konten, pengembangan materi, dan pemilihan teknologi. Tahap pengembangan meliputi panduan dan instruksi, penggunaan media padlet, menulis dan berkolaborasi, diskusi, dan monitoring dan dukungan. Tahap penyimpulan meliputi refleksi, umpan balik, evaluasi akhir, dan penutup.
Konsep Ideologi Sastra Lisan Doangang Makassar dalam Persfektif Semiotika Charles Sanders Pierce Abd Rahim; Nursalam Nursalam; Suhartatik Suhartatik; Nurhikmah Nurhikmah; Akhiruddin Akhiruddin
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 10 No. 3 (2024)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v10i3.4115

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan semiotika Charles Sanders Pierce. Tujuan penelitian ini ialah untuk mendeskripsikan konsep ideologi doangang sastra lisan Makassar yang muncul melalui ikon, indeks, dan simbol dalam teks doangang. Data penelitian ialah teks doangang Makassar yang diperoleh melalui kumpulan doangang Makassar dalam web sastra-indonesia.com. Teknik analisis data yang digunakan penelitian ini ada tiga, yaitu (1) reduksi, (2) melakukan penyajian, dan (3) melakukan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan ada 4 jenis doangang yang diidentifikasi memiliki unsur ikon, indeks, dan simbol. Doangang tersebut ialah doangang pakaramula angngonjo butta (doangang menginjakkan kaki di tanah rantau), doangang pakaramula jappa (doangang ketika memulai berjalan), doangang pakaramula tinro (doangang saat mau tidur), dan doangang panrampak nassu (doangang penghilang rasa marah). Konsep ideologi yang ada dalam doangang tersebut, yaitu ideologi harmoni dengan alam, ideologi religiutas, dan ideologi pengendalian diri.
VITALITAS DAN SUBORDINASI BAHASA DAERAH DI MALUKU Amir, Israwati; Mustava, Irvan; Sari, Nurindah Purnama; Nurhikmah, Nurhikmah; Rahim, Abd
Lingue : Jurnal Bahasa, Budaya, dan Sastra Vol. 5 No. 1 (2023): Language, Culture, and Literature Studies
Publisher : LP2M IAIN Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33477/lingue.v5i1.5391

Abstract

bertujuan mendeskripsikan vitalitas dan subordinasi bahasa daerah di Provinsi Maluku. Penelitian ini ialah kualitatif dengan jenis data berupa teks, tuturan verbal, dan data angket. Penelitian ini menggunakan penelusuran pustaka, interviu, dan pengisian angket sebagai teknik pengumpulan data. Subjek penelitian ini penutur bahasa daerah di Maluku dari 9 Kabupaten/kota, yaitu Kabupaten Seram Bagian Barat, Seram Bagian Timur, Kabupaten Maluku Tengah, Kota Ambon, Kota Tual, Kabupaten Buru Selatan, Kabupaten Maluku Tenggara, Maluku Barat Daya, dan Kabupaten Buru. Jumlah responden 75 orang, perempuan 63 dan 12 laki-laki dengan rentang usia <25 tahun, 25–40 tahun, dan >40 tahun. Hasil penelitian ini ditemukan ada 14 bahasa daerah yang mengalami kemunduran, ada 13 bahasa sangat terancam, ada 9 bahasa terancam punah, dan bahasa daerah yang punah ada 4. Berdasarkan 9 indikator vitalitas bahasa disimpulkan bahwa bahasa daerah mengalami ancaman kepunahan disebabkan jumlah penutur bahasa daerah mengalami penurunan, loyalitas penutur bahasa daerah yang rendah, dan penggunaan bahasa melayu Ambon dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan bahasa melayu Ambon oleh penutur bahasa daerah di Maluku menunjukkan subordinasi dan dominasi bahasa melayu Ambon atas bahasa daerah.
Pemertahanan Bahasa Makassar Melalui Sastra Tutur Sinrilik sebagai Identitas Budaya Lokal Rahim, Abd.; Amin , Kasma F.; Nursalam, Nursalam; Sari, Nurindah Purnama
GHANCARAN: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 7 No. 1 (2025)
Publisher : Tadris Bahasa Indonesia, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/ghancaran.v7i1.18403

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemertahanan bahasa daerah melalui sastra tutur sinrilik sebagai identitas budaya lokal. Metode penelitian ini menerapkan metode campuran (mixed methods). Data penelitian ini ada dua, yakni data kuantitatif yang diperoleh melalui survei informan dan data kualitatif melalui wawancara. Penetapan sastra tutur sebanyak 10 grup sinrilik untuk menganalisis bentuk, tema,dan nilai sebagai identitas budaya lokal. Pemilihan sinrilik sebagai data sekunder karena memiliki pakem bertutur dalam bahasa Makassar dan mengandung pendidikan karakter. Hasil penelitian ini menunjukkan penurunan penggunaan bahasa Makassar di kalangan generasi muda, dengan hanya kelompok usia 50-80 tahun yang masih aktif menggunakan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam konteks keluarga dan sosial. Generasi dewasa (25-49 tahun) dan remaja (17-24 tahun) cenderung lebih banyak menggunakan bahasa Indonesia, terutama di sekolah dan kantor. Selain itu, penelitian ini menyoroti pentingnya sastra tutur sinrilik dalam melestarikan bahasa dan budaya Makassar, karena selain berfungsi sebagai hiburan, sinrilik juga menjadi sarana untuk mempertahankan nilai budaya, sejarah, dan karakter masyarakat Makassar. Meskipun demikian, untuk memastikan kelestariannya, diperlukan upaya pemertahanan melalui pengajaran di sekolah, dokumentasi digital, serta pemanfaatan teknologi modern untuk menjangkau generasi muda dan menjaga kelangsungan warisan budaya ini.