UHM merupakan salah satu ulos etnik Batak Toba. Ulos yang berasal dari Muara ini memiliki motif yang tergabung dari motif ulos yang dimiliki oleh etnik Batak Toba dan komodifikasi dilakukan sebagai pengembangan dari ulos ini. UHM memiliki kain dengan motif yang terinspirasi dari kehidupan masyarakat Batak Toba yang hidup di sekitar Danau Toba. Motif ini memiliki arti yang sangat penting bagi masyarakat Batak Toba, karena melambangkan keberanian dan semangat juang untuk menghadapi berbagai rintangan dan tantangan dalam hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk simbol, fungsi, makna yang terdapat pada UHM dan mendeskripsikan komodifikasi yang terdapat pada UHM. Teori yang digunakan dalam menganalisis data merupakan teori semiotika yang dikemukakan oleh Charles Sanders Peirce dan teori komodifikasi yang dikemukakan oleh Mosco. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan sumber data penelitian dihasilkan dari penelitian lapangan dan penelitian sekunder. Pada penelitian ini ditemukan hasil simbol, yakni 22 bentuk simbol motif antara lain: topi, simarpusoran, ragi ambasang, bolean, suri suri, hait masusang, maratur, bola bola anduri, pucca, sibolang, ragi hotang, pinunsaan, ragi singkam, mangiring, situtur, ragi hidup, runjat, suri suri sanggar, gatip gatip, sibolang maranak, maratur toba, dan sitolu tuho. Dari hasil penelitian terhadap fungsi simbol, ditemukan 2 fungsi, yakni: (1) fungsi simbolis dan (2) fungsi praktis. Berdasarkan maknanya, ditemukan 2 makna, yakni: (1) makna konotasi dan (2) makna denotasi, serta komodifikasi yang terdapat yakni: (1) komodifikasi fungsi dan penggunaan UHM dan (2) komodifikasi fungsi dan bentuk UHM.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024