Penelitian ini berupaya mengkesplorasi model komunikasi sosial yang efektif dalam kepemimpnan kepala desa untuk membangun brand image Desa anti Narkoba di Desa Parseh, Kabupaten Bangkalan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif-eksploratif dan di desain dalam bingkai studi fenomenologi. Teknik pengumpulan data yang dipakai adalah wawancara semi terstruktur, observasi dan dokumentasi. Kemudian, setelah data terkumpul, peneliti melakukan analisa data dengan menggunakan teknik framework analysis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Model komunikasi sosial yang dilakukan oleh kepala Desa Parseh dalam upaya membangun brand image Desa Parseh, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan sebagai kampung bebas narkoba yaitu dalam bentuk komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok, dan komunikasi massa. Komunikasi interpersonal terjadi ketika di warung kopi dan saat berolah raga di lapangan. Sedangkan komunikasi kelompok terjadi ketika digelar kegiatan pelatihan menjahit di balai desa Parseh dan saat kegiatan keagamaan berupa majelis taklim di rumah-rumah warga. Sementara itu, komunikasi massa terjadi ketika digelar deklarasi anti narkoba di lapangan Desa Parseh. 2) Faktor yang menghambat komunikasi sosial yang dilakukan oleh kepala Desa Parseh dalam upaya membangun brand image Desa Parseh, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan sebagai kampung bebas narkoba yaitu antara lain: 1) Minimnya pengetahuan masyarakat tentang bahaya narkoba, 2) Rendahnya tingkat pendidikan masyarakat, 3) Masyarakat menganggap bisnis narkoba lebih cepat mendatangkan keuntungan.
Copyrights © 2023