Penelitian ini dimotivasi oleh rendahnya kemampuan berpikir kritis siswa. Rendahnya kemampuan berpikir kritis disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari kesulitan beradaptasi dengan perubahan pembelajaran terpadu, proses pembelajaran yang kurang bermakna, kurangnya stimulus pada awal pembelajaran di mana semua faktor ini disimpulkan dalam penggunaan model pembelajaran yang tidak tepat hingga rendahnya keterampilan berpikir kritis siswa. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan pembelajaran yang lebih interaktif untuk mendorong keterampilan berpikir kritis siswa, salah satunya adalah model Predict, Observe, and Explain (POE). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa di kelas yang mendapatkan model POE dan model PBL. Penelitian ini menggunakan metode Quasi-Eksperimental. Teknik pengumpulan data melibatkan tes, deskripsi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan kemampuan berpikir kritis antara siswa yang mendapatkan model pembelajaran Predict, Observe, and Explain (POE) dibandingkan dengan model Problem Based Learning (PBL).
Copyrights © 2024