Secara umum pengelolaan sampah organik masih menjadi masalah besar karena biasanya langsung dibuang di TPA tanpa diolah atau dimanfaatkan terlebih dahulu serta dapat menimbulkan masalah seperti emisi gas, gas rumah kaca, gas metana yang berasal dari proses dekomposisi anaerobik sehingga dapat menimbulkan bau yang tidak sedap, selain itu lindi dari sampah berpotensi sebagai pencemar lingkungan. Salah satu jenis sampah yang dapat dimanfaatkan kembali adalah sampah buah. Ekoenzim merupakan cairan alami serbaguna yang berasal dari sisa buah/sayur, gula dan air. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berjalan dengan lancar dan peserta antusias mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir. Pada kegiatan ini dibuat ekoenzim dengan memanfaatkan bahan sampah organik dari kulit buah. Proses fermentasi ekoenzim, senyawa organik diurai untuk memperoleh energi dari mikroorganisme. Ekoenzim dilihat dari segi ekonomi salah satunya dapat mengurangi pengeluaran rumah tangga untuk membeli bahan antimikroba dan antibakterial. Apabila ekoenzim dibuat dalam jumlah banyak akan menunjang perekonomian rumah tangga karena ekoenzim dapat dimanfaatkan dari segala aspek, misalnya dapat digunakan sebagai pupuk maupun sebagai bahan pembersih. Limbah kulit buah diolah menjadi produk ekoenzim dengan menambahkan gula aren sebagai substrat dan difermentasi. Hasil yang diperoleh dari fermentasi selama tiga bulan berupa cairan berwarna kuning kecokelatan dengan aroma asam segar dan endapan berwarna kuning. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ekoenzim yang dibuat layak untuk digunakan sesuai peruntukannya.
Copyrights © 2024